Pulang Pisau (ANTARA) - Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Edy Pratowo mengatakan bahwa dua orang Pasien dalam Pengawasan (DPD) adalah peserta Ijtima Ulama Klaster Gowa Provinsi Sulawesi Selatan sudah dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
“Kita sudah rujuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut termasuk pengambilan sampel swab hingga menunggu hasil laboratorium,” kata Edy Pratowo di Pulang Pisau, Kamis.
Dikatakan Edy Pratowo, Tim Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran Covid-19 Kabupaten Pulang Pisau masih terus memantau perkembangan keluar-masuk orang dari luar daerah.
Kedua PDP yanh dirujuk ke RS Doris Sylvanus berasal dari Pangkoh, sehingga jumlah PDP di kabupaten setempat bertambah menjadi tiga orang. Keduanya dirujuk setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan sampel darah dengan menggunakan rapid test yang menunjukkan hasil reaktif juga dengan melihat gejala yang muncul.
Edy Pratowo, selain PDP status 19 Orang Tanpa Gejala (OTG) di Desa Tahai Jaya Kecamatan Maliku yang merupakan satu keluarga dari pasien positif di Palangka Raya sudah menunjukkan kesehatan yang menggembirakan dan sudah dinyatakan aman bisa berbaur dengan masyarakat lainnya.
Sebanyak 19 OTG sudah menjalani masa karantina mandiri dengan pengawasan yang cukup ketat.
“Saya sudah meminta kepada Tim Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran COVID-19 diminta untuk melakukan penanganan penyebaran COVID-19 secara masif bekerjasama dengan intansi terkait lainnya,” papar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran COVID-19 Kabupaten Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo.
Baca juga: Kredit perbankan Pulang Pisau ikut terdampak COVID-19
Dia menjelaskan, keluarga dari dua orang berstatus PDP juga masih terus diawasi. Keduanya kemungkinan terpapar saat menjadi peserta Peserta Ulama Klaster Gowa di Sulawasi Selatan belum lama ini.
Muliyanto mengungkapkan keduanya PDP dirujuk setelah ada indikasi gejala batuk dan sesak nafas. Satu orang PDP dari Desa Garantung Kecamatan Maliku dan satu orang lagi dari Desa Pangkoh Hulu Kecamatan Pandih Batu.
Untuk memastikan positif atau negatif, dilakukan pengambilan swab di RS Doris Sylvanus yang menjadi dua PDP masih menunggu hasil laboratorium.
“Apabila hasilnya positif, keluarga terdekat kita naikkan statusnya menjadi ODP atau OTG. Kalau hasilnya negatif maka semua aman,” ucap Muliyanto.
Pemeriksaan melalui rapid test, terang Muliyanto, juga dilakukan kepada satu orang di Kecamatan Kahayan Kuala yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Hasil rapid test itu tidak menunjukkan indikasi ODP itu terpapar virus Corona.
Baca juga: BPTP kembangkan kawasan pertanian padi berbasis korporasi di Kalteng
Baca juga: Pulang Pisau aktifkan posko perbatasan selama 24 jam
“Kita sudah rujuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut termasuk pengambilan sampel swab hingga menunggu hasil laboratorium,” kata Edy Pratowo di Pulang Pisau, Kamis.
Dikatakan Edy Pratowo, Tim Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran Covid-19 Kabupaten Pulang Pisau masih terus memantau perkembangan keluar-masuk orang dari luar daerah.
Kedua PDP yanh dirujuk ke RS Doris Sylvanus berasal dari Pangkoh, sehingga jumlah PDP di kabupaten setempat bertambah menjadi tiga orang. Keduanya dirujuk setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan sampel darah dengan menggunakan rapid test yang menunjukkan hasil reaktif juga dengan melihat gejala yang muncul.
Edy Pratowo, selain PDP status 19 Orang Tanpa Gejala (OTG) di Desa Tahai Jaya Kecamatan Maliku yang merupakan satu keluarga dari pasien positif di Palangka Raya sudah menunjukkan kesehatan yang menggembirakan dan sudah dinyatakan aman bisa berbaur dengan masyarakat lainnya.
Sebanyak 19 OTG sudah menjalani masa karantina mandiri dengan pengawasan yang cukup ketat.
“Saya sudah meminta kepada Tim Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran COVID-19 diminta untuk melakukan penanganan penyebaran COVID-19 secara masif bekerjasama dengan intansi terkait lainnya,” papar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran COVID-19 Kabupaten Pulang Pisau dr Muliyanto Budihardjo.
Baca juga: Kredit perbankan Pulang Pisau ikut terdampak COVID-19
Dia menjelaskan, keluarga dari dua orang berstatus PDP juga masih terus diawasi. Keduanya kemungkinan terpapar saat menjadi peserta Peserta Ulama Klaster Gowa di Sulawasi Selatan belum lama ini.
Muliyanto mengungkapkan keduanya PDP dirujuk setelah ada indikasi gejala batuk dan sesak nafas. Satu orang PDP dari Desa Garantung Kecamatan Maliku dan satu orang lagi dari Desa Pangkoh Hulu Kecamatan Pandih Batu.
Untuk memastikan positif atau negatif, dilakukan pengambilan swab di RS Doris Sylvanus yang menjadi dua PDP masih menunggu hasil laboratorium.
“Apabila hasilnya positif, keluarga terdekat kita naikkan statusnya menjadi ODP atau OTG. Kalau hasilnya negatif maka semua aman,” ucap Muliyanto.
Pemeriksaan melalui rapid test, terang Muliyanto, juga dilakukan kepada satu orang di Kecamatan Kahayan Kuala yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP). Hasil rapid test itu tidak menunjukkan indikasi ODP itu terpapar virus Corona.
Baca juga: BPTP kembangkan kawasan pertanian padi berbasis korporasi di Kalteng
Baca juga: Pulang Pisau aktifkan posko perbatasan selama 24 jam