Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua Tim Gugus Tugas COVID-19 Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengatakan, bantuan alat pelindung diri (APD) maupun masker yang diterima dari pemerintah pusat tidak semuanya didistribusikan ke kabupaten dan kota.
"Bantuan ini setelah diserahterimakan kepada kami, akan disimpan di gudang dulu, kemudian dilakukan penghitungan sesuai kebutuhan," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Petunjuk pembagian dilakukan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan RI, salah satu yang harus pihaknya lakukan yaitu mengalokasikan APD dan masker untuk persediaan cadangan.
Ia menjelaskan, jika dibagikan habis atau secara sekaligus pada satu kesempatan, nantinya akan menyulitkan pihaknya saat ada daerah atau rumah sakit yang kehabisan persediaan APD maupun masker.
"Pada kesempatan ini kami akan menyimpan sekitar 30-35 persen untuk cadangan di provinsi, guna mengantisipasi kalau di daerah kekurangan," katanya yang kini menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kalteng tersebut.
Selain itu, langkah untuk menahan dan tidak semuanya langsung didistribusikan, supaya APD dan masker yang ada tersebut bisa diperlakukan secara hemat. Misalnya saat melakukan pendeteksian ke rumah-rumah, menurutnya tidak perlu menggunakan APD lengkap.
Selain itu, kepala daerah juga menyampaikan kepada pihaknya agar mempertimbangkan pembagian dengan sistem zonasi, sehingga zona merah semakin banyak mendapatkan bantuan dan zona lainnya yang semua disesuaikan.
"Perhitungan terkait pembagian ini kami lakukan secara matang agar distribusi berjalan efektif dan efisien," ungkap Suyuti Syamsul usai menerima bantuan APD dan masker dari pemerintah pusat di Bandara Tjilik Riwut.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kebutuhan APD dan perlengkapan kesehatan lainnya dalam upaya menangani COVID-19 di Kalteng diperkirakan mencapai 100 ribu. Hanya saja dirinya menyebut jumlah optimum pada 35 ribu sudah mampu mencukupi, namun semua itu bergantung panjang tidaknya kondisi tanggap darurat.
Sementara itu, APD yang dipesan secara mandiri oleh pemerintah daerah, diharapkan tiba sekitar empat hingga lima hari kedepan dan masker pun sebagian sudah ada tiba. Nantinya diharapkan bisa segera dilakukan pembagian masker non medis kepada masyarakat.
Ia juga menjelaskan, saat ini Kapuas juga menjadi zona merah terkait COVID-19 pasca ditemukannya kasus positif. Hanya saja data tersebut belum sempat dimasukkan ke data yang telah pihaknya rilis sebelumnya.
"Bantuan ini setelah diserahterimakan kepada kami, akan disimpan di gudang dulu, kemudian dilakukan penghitungan sesuai kebutuhan," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Petunjuk pembagian dilakukan sesuai mekanisme yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan RI, salah satu yang harus pihaknya lakukan yaitu mengalokasikan APD dan masker untuk persediaan cadangan.
Ia menjelaskan, jika dibagikan habis atau secara sekaligus pada satu kesempatan, nantinya akan menyulitkan pihaknya saat ada daerah atau rumah sakit yang kehabisan persediaan APD maupun masker.
"Pada kesempatan ini kami akan menyimpan sekitar 30-35 persen untuk cadangan di provinsi, guna mengantisipasi kalau di daerah kekurangan," katanya yang kini menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kalteng tersebut.
Selain itu, langkah untuk menahan dan tidak semuanya langsung didistribusikan, supaya APD dan masker yang ada tersebut bisa diperlakukan secara hemat. Misalnya saat melakukan pendeteksian ke rumah-rumah, menurutnya tidak perlu menggunakan APD lengkap.
Selain itu, kepala daerah juga menyampaikan kepada pihaknya agar mempertimbangkan pembagian dengan sistem zonasi, sehingga zona merah semakin banyak mendapatkan bantuan dan zona lainnya yang semua disesuaikan.
"Perhitungan terkait pembagian ini kami lakukan secara matang agar distribusi berjalan efektif dan efisien," ungkap Suyuti Syamsul usai menerima bantuan APD dan masker dari pemerintah pusat di Bandara Tjilik Riwut.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kebutuhan APD dan perlengkapan kesehatan lainnya dalam upaya menangani COVID-19 di Kalteng diperkirakan mencapai 100 ribu. Hanya saja dirinya menyebut jumlah optimum pada 35 ribu sudah mampu mencukupi, namun semua itu bergantung panjang tidaknya kondisi tanggap darurat.
Sementara itu, APD yang dipesan secara mandiri oleh pemerintah daerah, diharapkan tiba sekitar empat hingga lima hari kedepan dan masker pun sebagian sudah ada tiba. Nantinya diharapkan bisa segera dilakukan pembagian masker non medis kepada masyarakat.
Ia juga menjelaskan, saat ini Kapuas juga menjadi zona merah terkait COVID-19 pasca ditemukannya kasus positif. Hanya saja data tersebut belum sempat dimasukkan ke data yang telah pihaknya rilis sebelumnya.