Sampit (ANTARA) - Kebakaran terjadi di Jalan Muchran Ali Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang, Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, menghanguskan sebuah rumah yang sekaligus difungsikan sebagai salon rias pengantin.
"Bangunan yang terbakar ini milik Abdul Gani yang dijadikan rumah sekaligus dijadikan salon yaitu Mozza Salon. Saat kejadian, pemilik rumah sedang tidak ada di rumah," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Rihel di lokasi kejadian, Jumat malam.
Kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu salah seorang warga mencium bau gosong, setelah dicari ternyata terjadi kebakaran di rumah sekaligus salon milik Abdul Gani.
Api terlihat sudah membubung tinggi dari bagian atap. Warga mendobrak rumah tersebut untuk memeriksa apakah pemilik rumah ada di dalam rumah, namun ternyata Abdul Gani dan istrinya sedang tidak ada di rumah.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menurunkan tiga mobil dengan 15 personel pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Sekitar setengah jam, api mulai bisa dikuasai dan dipadamkan sehingga tidak sampai merembet ke bangunan lainnya.
"Pemadaman dilakukan dengan memblok arah api agar tidak menjalar ke bangunan lainnya. Kami belum tahu apa penyebab kebakaran tersebut," kata Rihel.
Baca juga: Pelayanan besuk tahanan Polres Kotim manfaatkan teknologi digital
Sementara itu, polisi sudah memasang garis pembatas di lokasi kejadian demi kepentingan penyelidikan. Penyidik masih menyelidiki penyebab kebakaran rumah sekaligus salon tersebut.
"Tidak ada korban jiwa karena pemilik rumah beserta ketiga anak mereka sedang keluar rumah. Kerugian juga masih didata," kata Kotim AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Baamang Iptu Paramita Harumi.
Api diduga muncul dari bagian belakang rumah sekaligus salon tersebut. Api dengan cepat membakar karena bangunan terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar.
Penyidik meminta keterangan dari sejumlah saksi. Sementara itu pemilik rumah terlihat terpukul atas kejadian itu sehingga harus menenangkan diri untuk bisa menerima kenyataan musibah tersebut.
Baca juga: Pegawai honorer di Sampit jadi korban pembunuhan dua pengamen kenalannya
Baca juga: Diperlukan sinergi guru dan orangtua untuk efektivitas libur panjang sekolah
"Bangunan yang terbakar ini milik Abdul Gani yang dijadikan rumah sekaligus dijadikan salon yaitu Mozza Salon. Saat kejadian, pemilik rumah sedang tidak ada di rumah," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur, Rihel di lokasi kejadian, Jumat malam.
Kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu salah seorang warga mencium bau gosong, setelah dicari ternyata terjadi kebakaran di rumah sekaligus salon milik Abdul Gani.
Api terlihat sudah membubung tinggi dari bagian atap. Warga mendobrak rumah tersebut untuk memeriksa apakah pemilik rumah ada di dalam rumah, namun ternyata Abdul Gani dan istrinya sedang tidak ada di rumah.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan menurunkan tiga mobil dengan 15 personel pemadam kebakaran untuk memadamkan api. Sekitar setengah jam, api mulai bisa dikuasai dan dipadamkan sehingga tidak sampai merembet ke bangunan lainnya.
"Pemadaman dilakukan dengan memblok arah api agar tidak menjalar ke bangunan lainnya. Kami belum tahu apa penyebab kebakaran tersebut," kata Rihel.
Baca juga: Pelayanan besuk tahanan Polres Kotim manfaatkan teknologi digital
Sementara itu, polisi sudah memasang garis pembatas di lokasi kejadian demi kepentingan penyelidikan. Penyidik masih menyelidiki penyebab kebakaran rumah sekaligus salon tersebut.
"Tidak ada korban jiwa karena pemilik rumah beserta ketiga anak mereka sedang keluar rumah. Kerugian juga masih didata," kata Kotim AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Baamang Iptu Paramita Harumi.
Api diduga muncul dari bagian belakang rumah sekaligus salon tersebut. Api dengan cepat membakar karena bangunan terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar.
Penyidik meminta keterangan dari sejumlah saksi. Sementara itu pemilik rumah terlihat terpukul atas kejadian itu sehingga harus menenangkan diri untuk bisa menerima kenyataan musibah tersebut.
Baca juga: Pegawai honorer di Sampit jadi korban pembunuhan dua pengamen kenalannya
Baca juga: Diperlukan sinergi guru dan orangtua untuk efektivitas libur panjang sekolah