Pulang Pisau (ANTARA) - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran COVID-19 Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah dr Muliyanto Budihardjo mengatakan, selang satu hari pasien dengan pengawasan (PDP) di wilayah setempat kembali bertambah satu orang dan masih dari klaster Gowa.
Riwayat perjalanan yakni dari menghadiri kegiatan keagamaan kluster Gowa belum lama ini dan telah dilakukan pemeriksaan rapid tes reaktif, barulah kemudian langsung dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya untuk penanganan lebih lanjut, kata Muliyanto di Pulang Pisau, Jumat.
"Total PDP Pulang Pisau bertambah menjadi empat orang. Tambahan satu PDP berawal dari laporan Tim Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Darurat Penyebaran Covid-19, yakni dari Kecamatan Kahayan Hilir yang informasinya juga kluster Gowa, memiliki gejala batuk dan pilek," katanya.
Baca juga: Pulang Pisau aktifkan posko perbatasan selama 24 jam
Pemeriksaan langsung dilakukan dan untuk memastikan positif atau negatif COVID-19 menunggu hasil laboratorium. Keluarga PDP juga langsung dilakukan isolasi mandiri, dibantu pihak desa setempat. Dalam waktu dekat pihak keluarga dari PDP juga akan dilakukan rapid tes, guna memastikan tidak terpapar COVID-19.
Tidak bisa dipungkiri, terang Muliyanto, peningkatan status PDP didominasi oleh peserta yang ikut kegiatan keagamaan tersebut. Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran COVID-19 setempat, berencana melakukan rapid tes kepada semua yang berangkat.
Sementara itu, Kepala Desa Mentaren II Kecamatan Kahayan Hilir, Agus Imam Murdianto juga membenarkan satu warganya dijemput oleh Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran COVID-19 dan kemudian dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus.
Baca juga: Mahasiswi yang dinyatakan PDP sudah setahun tak pulang ke Desa Bawan
Pemerintah desa juga telah melakukan pendataan dan mencatat ada sebanyak tujuh orang mengikuti kegiatan keagamaan itu. Dari pengamatan pemerintah setempat, beberapa diantarannya dalam keadaan sehat dan beraktivitas sebagai petani di sawah.
"Pria PDP yang dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus berusia 80 tahun dan hanya tinggal bersama istrinya. Selain itu sehari-hari juga menjadi imam di masjid dan berkerja menggarap sawah," katanya.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas, serta menunggu arahan penangan apa saja yang harus dilakukan terkait adanya warga yang berstatus PDP.
Baca juga: Satu orang PDP COVID-19, Pulang Pisau jadi zona kuning
Baca juga: Pemkab cari kebenaran warga Palangka Raya posif corona pernah ke Pulpis
Riwayat perjalanan yakni dari menghadiri kegiatan keagamaan kluster Gowa belum lama ini dan telah dilakukan pemeriksaan rapid tes reaktif, barulah kemudian langsung dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya untuk penanganan lebih lanjut, kata Muliyanto di Pulang Pisau, Jumat.
"Total PDP Pulang Pisau bertambah menjadi empat orang. Tambahan satu PDP berawal dari laporan Tim Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Darurat Penyebaran Covid-19, yakni dari Kecamatan Kahayan Hilir yang informasinya juga kluster Gowa, memiliki gejala batuk dan pilek," katanya.
Baca juga: Pulang Pisau aktifkan posko perbatasan selama 24 jam
Pemeriksaan langsung dilakukan dan untuk memastikan positif atau negatif COVID-19 menunggu hasil laboratorium. Keluarga PDP juga langsung dilakukan isolasi mandiri, dibantu pihak desa setempat. Dalam waktu dekat pihak keluarga dari PDP juga akan dilakukan rapid tes, guna memastikan tidak terpapar COVID-19.
Tidak bisa dipungkiri, terang Muliyanto, peningkatan status PDP didominasi oleh peserta yang ikut kegiatan keagamaan tersebut. Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran COVID-19 setempat, berencana melakukan rapid tes kepada semua yang berangkat.
Sementara itu, Kepala Desa Mentaren II Kecamatan Kahayan Hilir, Agus Imam Murdianto juga membenarkan satu warganya dijemput oleh Gugus Tugas Penanganan Status Siaga Keadaan Darurat Penyebaran COVID-19 dan kemudian dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus.
Baca juga: Mahasiswi yang dinyatakan PDP sudah setahun tak pulang ke Desa Bawan
Pemerintah desa juga telah melakukan pendataan dan mencatat ada sebanyak tujuh orang mengikuti kegiatan keagamaan itu. Dari pengamatan pemerintah setempat, beberapa diantarannya dalam keadaan sehat dan beraktivitas sebagai petani di sawah.
"Pria PDP yang dirujuk ke RSUD Doris Sylvanus berusia 80 tahun dan hanya tinggal bersama istrinya. Selain itu sehari-hari juga menjadi imam di masjid dan berkerja menggarap sawah," katanya.
Pihaknya terus berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas, serta menunggu arahan penangan apa saja yang harus dilakukan terkait adanya warga yang berstatus PDP.
Baca juga: Satu orang PDP COVID-19, Pulang Pisau jadi zona kuning
Baca juga: Pemkab cari kebenaran warga Palangka Raya posif corona pernah ke Pulpis