Palangka Raya (ANTARA) - Meski dalam situasi menghadapi pandemi virus corona (COVID-19), aktivitas pertanian di Provinsi Kalimantan Tengah hingga saat ini tampaknya berjalan normal dan lancar.
"Kondisi di lapangan bagi para petani, hampir tidak ada menemui masalah saat situasi pandemi COVID-19," kata Kepala UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalteng, Baini di Palangka Raya, Senin.
Meski berjalan lancar, ia menegaskan kegiatan petugas penyuluh maupun para petani di lapangan tetap mengikuti prosedur atau protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah selama pandemi berlangsung.
Seperti menjaga jarak, tidak ada berkumpul dan selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Namun untuk sementara ini, kegiatan penunjang seperti sosialisasi yang biasa pihaknya lakukan telah diminimalisir untuk mencegah terjadinya kerumunan.
"Pastinya para petugas kami di lapangan dan petani tetap tenang dan menghindari kecemasan dalam kondisi saat ini, sebab kecemasan hanya akan memberikan dampak negatif. Sehingga tugas utama yakni menjaga ketahanan pangan daerah tetap bisa dilakukan secara optimal," tegas Baini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi yang pihaknya lakukan dari tingkat bawah, kegiatan pertanian periode Oktober-Maret (Okmar) berjalan lancar hingga tahapan panen.
Saat ini para petani sedang mempersiapkan kegiatan tanam periode selanjutnya, yakni April-September (Asep) agar bisa terlaksana secara optimal dan bisa memenuhi kebutuhan pangan daerah.
Kemudian ia juga berpesan kepada para petani, agar bisa mewaspadai potensi serangan hama wereng batang cokelat. Daerah endemis hama ini biasanya di daerah yang agak lembab dan basah.
"Contohnya pernah terjadi di wilayah Kotawaringin Timur, namun sudah langsung dilakukan gerakan pengendalian guna mengatasinya," katanya menjelaskan.
Pihaknya bersama para petugas di lapangan, selalu siap dan siaga, dengan cara menjaga kelancaran komunikasi bersama para petani memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang tersedia.
Tak hanya di wilayah sentra pangan seperti Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Kotawaringin Timur dan Barito Timur, hal tersebut juga dilakukan di seluruh daerah yang ada di Kalteng.
"Kondisi di lapangan bagi para petani, hampir tidak ada menemui masalah saat situasi pandemi COVID-19," kata Kepala UPT Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalteng, Baini di Palangka Raya, Senin.
Meski berjalan lancar, ia menegaskan kegiatan petugas penyuluh maupun para petani di lapangan tetap mengikuti prosedur atau protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah selama pandemi berlangsung.
Seperti menjaga jarak, tidak ada berkumpul dan selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Namun untuk sementara ini, kegiatan penunjang seperti sosialisasi yang biasa pihaknya lakukan telah diminimalisir untuk mencegah terjadinya kerumunan.
"Pastinya para petugas kami di lapangan dan petani tetap tenang dan menghindari kecemasan dalam kondisi saat ini, sebab kecemasan hanya akan memberikan dampak negatif. Sehingga tugas utama yakni menjaga ketahanan pangan daerah tetap bisa dilakukan secara optimal," tegas Baini.
Lebih lanjut ia menjelaskan, berdasarkan hasil koordinasi yang pihaknya lakukan dari tingkat bawah, kegiatan pertanian periode Oktober-Maret (Okmar) berjalan lancar hingga tahapan panen.
Saat ini para petani sedang mempersiapkan kegiatan tanam periode selanjutnya, yakni April-September (Asep) agar bisa terlaksana secara optimal dan bisa memenuhi kebutuhan pangan daerah.
Kemudian ia juga berpesan kepada para petani, agar bisa mewaspadai potensi serangan hama wereng batang cokelat. Daerah endemis hama ini biasanya di daerah yang agak lembab dan basah.
"Contohnya pernah terjadi di wilayah Kotawaringin Timur, namun sudah langsung dilakukan gerakan pengendalian guna mengatasinya," katanya menjelaskan.
Pihaknya bersama para petugas di lapangan, selalu siap dan siaga, dengan cara menjaga kelancaran komunikasi bersama para petani memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang tersedia.
Tak hanya di wilayah sentra pangan seperti Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Kotawaringin Timur dan Barito Timur, hal tersebut juga dilakukan di seluruh daerah yang ada di Kalteng.