Tamiang Layang (ANTARA) - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Barito Timur, Kalimantan Tengah memberikan bantuan sembilan bahan pokok (sembako) kepada warga yang menjadi korban banjir di Desa Kalamus, Kecamatan Paku.
“Hari ini kita berikan bantuan berupa sembako kepada mereka yang terkena dampak banjir disaat pandemi virus Corona atau COVID-19,” kata Ketua DPRD Bartim Nur Sulistio saat dihubungi dari Tamiang Layang, Kamis.
Menurutnya, bantuan yang diberikan merupakan bantuan secara pribadi dirinya selaku Ketua DPRD Bartim bersama Wakil Ketua I Ariantho S Muler dan Wakil Ketua II Andreas Depe.
Penyaluran bantuan sembako melalui Pemerintah Desa Kalamus, yang nantinya didistribusikan kepada warga setempat yang terkenda dampak banjir.
Bantuan yang diberikan diharapkan bisa membantu meringankan beban warga Desa Kalamus yang terkena dampak banjir dan dampak sosial akibat adanya kebijakan pembatasan sosial dan pembatasan interaksi fisik sesuai protokol kesehatan karena adanya wabah COVID-19.
Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Paku meluap dan menyebabkan banjir di Desa Kalamus, hingga menyebabkan beberapa rumah warga tergenang hingga tenggelam. Banjir sering terjadi saat musim hujan. Hingga April 2020, tercatat ada empat kali banjir di Desa Kalamus.
Setelah menyerahkan bantuan sembako, Nur Sulistio bersama Ariantho S Muler dan Andres Depe meninjau potensi objek wisata di Bendungan Tampa di Desa Tampa Kecamatan Paku.
Menurutnya, Bendungan Tampa saat ini dijadikan sebagai warga sebagai lokasi tambak perikanan oleh Pemerintah Desa dan BPD Desa Tampa bersama warga setempat, sebagai mata pencaharian.
“Kami tinjau ke sana dan kami melihat sangat potensial sekali untuk dijadikan objek wisata,” kata Nur Sulistio.
Menurut politisi Partai Golkar tersebut, pengembangan objek wisata Bendungan Tampa perlu dibicarakan secara resmi dengan instansi teknis dari Pemkab Bartim, dengan tujuan bisa dikembangkan.
“Kita akan berupaya agar ada komunikasi melalui rapat kerja dengan instansi teknis, dengan harapan Bendungan Tampa bisa dijadikan sebagai salah satu objek wisata,” demikian Nur Sulistio.
Baca juga: Warga Bartim diminta ikuti panduan ibadah Ramadhan
Baca juga: Kondisi pasien positif COVID-19 asal Bartim membaik
“Hari ini kita berikan bantuan berupa sembako kepada mereka yang terkena dampak banjir disaat pandemi virus Corona atau COVID-19,” kata Ketua DPRD Bartim Nur Sulistio saat dihubungi dari Tamiang Layang, Kamis.
Menurutnya, bantuan yang diberikan merupakan bantuan secara pribadi dirinya selaku Ketua DPRD Bartim bersama Wakil Ketua I Ariantho S Muler dan Wakil Ketua II Andreas Depe.
Penyaluran bantuan sembako melalui Pemerintah Desa Kalamus, yang nantinya didistribusikan kepada warga setempat yang terkenda dampak banjir.
Bantuan yang diberikan diharapkan bisa membantu meringankan beban warga Desa Kalamus yang terkena dampak banjir dan dampak sosial akibat adanya kebijakan pembatasan sosial dan pembatasan interaksi fisik sesuai protokol kesehatan karena adanya wabah COVID-19.
Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan Sungai Paku meluap dan menyebabkan banjir di Desa Kalamus, hingga menyebabkan beberapa rumah warga tergenang hingga tenggelam. Banjir sering terjadi saat musim hujan. Hingga April 2020, tercatat ada empat kali banjir di Desa Kalamus.
Setelah menyerahkan bantuan sembako, Nur Sulistio bersama Ariantho S Muler dan Andres Depe meninjau potensi objek wisata di Bendungan Tampa di Desa Tampa Kecamatan Paku.
Menurutnya, Bendungan Tampa saat ini dijadikan sebagai warga sebagai lokasi tambak perikanan oleh Pemerintah Desa dan BPD Desa Tampa bersama warga setempat, sebagai mata pencaharian.
“Kami tinjau ke sana dan kami melihat sangat potensial sekali untuk dijadikan objek wisata,” kata Nur Sulistio.
Menurut politisi Partai Golkar tersebut, pengembangan objek wisata Bendungan Tampa perlu dibicarakan secara resmi dengan instansi teknis dari Pemkab Bartim, dengan tujuan bisa dikembangkan.
“Kita akan berupaya agar ada komunikasi melalui rapat kerja dengan instansi teknis, dengan harapan Bendungan Tampa bisa dijadikan sebagai salah satu objek wisata,” demikian Nur Sulistio.
Baca juga: Warga Bartim diminta ikuti panduan ibadah Ramadhan
Baca juga: Kondisi pasien positif COVID-19 asal Bartim membaik