Kuala Kurun (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah memanfaatkan platform media sosial TikTok sebagai sarana menyosialisasikan langkah cuci tangan yang benar.
Selain menyosialisasikan langkah cuci tangan, TP PKK Kabupaten Gumas juga menyosialisasikan etika batuk yang benar dengan memanfaatkan TikTok, kata Ketua TP PKK Kabupaten Gumas Mimie Mariatie Jaya S Monong saat dihubungi dari Kuala Kurun, Senin.
“Harapan saya, apa yang kami sampaikan melalui TikTok dapat mudah diingat oleh masyarakat yang melihat, baik itu anak-anak, pemuda, remaja, maupun orang tua,” kata Mimie.
Baca juga: PLN rencanakan bangun jaringan listrik untuk empat desa di Gumas
Menurut dia, TikTok saat ini banyak digandrungi oleh masyarakat, termasuk masyarakat di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau, baik anak-anak, pemuda, remaja hingga orang tua.
Dalam video pertama, Mimie dan sejumlah anggota TP PKK Kabupaten Gumas dengan kompak mempraktikkan langkah-langkah cuci tangan yang benar, dimulai dari cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
“Kemudian menggosok punggung tangan, menggosok sela-sela jari, jari sisi dalam saling mengunci, menggosok ibu jari dan berputar, serta putar ujung jari,” beber istri dari Bupati Gumas Jaya S Monong ini.
Di video kedua, Mimie dan sejumlah anggota TP PKK Kabupaten Gumas mempraktikkan etika batuk yang benar yakni jangan batuk sembarangan, serta tutup hidung dan mulut dengan siku bagian dalam.
Baca juga: Gumas berduka banjir bandang telan korban jiwa
Dia melanjutkan, etika batuk lainnya adalah menggunakan tisu atau saputangan saat batuk, serta menggunakan masker saat batuk dengan tujuan agar tidak menulari orang yang sehat.
Selain itu, TP PKK Kabupaten Gumas juga membuat video singkat kampanye pencegahan penularan virus corona jenis baru atau COVID-19. Pesan yang disampaikan menggunakan bahasa daerah yakni Dayak Ngaju.
Pesan-pesan yang disampaikan adalah di rumah saja, gunakan masker jika keluar rumah, selalu menjaga jarak fisik antara satu dengan lainnya, dan berjemur di bawah sinar matahari pagi.
“Kemudian rutin cuci tangan pakai sabun dan air bersih yang mengalir, mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, minum air putih, serta belajar, bekerja, dan beribadah di rumah,” jelas Mimie.
Baca juga: Bupati Gumas ajak masyarakat cegah penyebaran COVID-19
Baca juga: Pemerintah diminta perhatikan masyarakat yang tidak merasakan listrik gratis
Baca juga: 1.291 pelanggan PLN Kuala Kurun bebas tagihan listrik
Selain menyosialisasikan langkah cuci tangan, TP PKK Kabupaten Gumas juga menyosialisasikan etika batuk yang benar dengan memanfaatkan TikTok, kata Ketua TP PKK Kabupaten Gumas Mimie Mariatie Jaya S Monong saat dihubungi dari Kuala Kurun, Senin.
“Harapan saya, apa yang kami sampaikan melalui TikTok dapat mudah diingat oleh masyarakat yang melihat, baik itu anak-anak, pemuda, remaja, maupun orang tua,” kata Mimie.
Baca juga: PLN rencanakan bangun jaringan listrik untuk empat desa di Gumas
Menurut dia, TikTok saat ini banyak digandrungi oleh masyarakat, termasuk masyarakat di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau, baik anak-anak, pemuda, remaja hingga orang tua.
Dalam video pertama, Mimie dan sejumlah anggota TP PKK Kabupaten Gumas dengan kompak mempraktikkan langkah-langkah cuci tangan yang benar, dimulai dari cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
“Kemudian menggosok punggung tangan, menggosok sela-sela jari, jari sisi dalam saling mengunci, menggosok ibu jari dan berputar, serta putar ujung jari,” beber istri dari Bupati Gumas Jaya S Monong ini.
Di video kedua, Mimie dan sejumlah anggota TP PKK Kabupaten Gumas mempraktikkan etika batuk yang benar yakni jangan batuk sembarangan, serta tutup hidung dan mulut dengan siku bagian dalam.
Baca juga: Gumas berduka banjir bandang telan korban jiwa
Dia melanjutkan, etika batuk lainnya adalah menggunakan tisu atau saputangan saat batuk, serta menggunakan masker saat batuk dengan tujuan agar tidak menulari orang yang sehat.
Selain itu, TP PKK Kabupaten Gumas juga membuat video singkat kampanye pencegahan penularan virus corona jenis baru atau COVID-19. Pesan yang disampaikan menggunakan bahasa daerah yakni Dayak Ngaju.
Pesan-pesan yang disampaikan adalah di rumah saja, gunakan masker jika keluar rumah, selalu menjaga jarak fisik antara satu dengan lainnya, dan berjemur di bawah sinar matahari pagi.
“Kemudian rutin cuci tangan pakai sabun dan air bersih yang mengalir, mengkonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang, minum air putih, serta belajar, bekerja, dan beribadah di rumah,” jelas Mimie.
Baca juga: Bupati Gumas ajak masyarakat cegah penyebaran COVID-19
Baca juga: Pemerintah diminta perhatikan masyarakat yang tidak merasakan listrik gratis
Baca juga: 1.291 pelanggan PLN Kuala Kurun bebas tagihan listrik