Sampit (ANTARA) - Sebanyak lima dokter dan 12 perawat di RSUD dr Murjani Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah dikarantina usai menangani pasien asal Kabupaten Seruyan yang meninggal di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya diduga terjangkit COVID-19.
"Belum ada keputusan untuk mereka masuk ODP karena ada pemeriksaan beberapa check list dari Gugus Tugas, nanti dilihat skornya. Juga tergantung hasil penelitian riwayat pasien ini, apakah masuk dalam kluster yang kontak erat dengan pasien COVID-19 kluster di Kotim atau Seruyan, atau ada riwayat perjalanan ke daerah terjangkit maupun kontak dengan pasien positif COVID-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, dr Faisal Novendra Cahyanto saat dikonfirmasi di Sampit, Selasa.
Faisal menjelaskan, kemarin RSUD dr Murjani Sampit menerima seorang pasien laki-laki berusia 51 tahun yang berasal dari Kabupaten Seruyan. Saat melayani pasien di Instalasi Gawat Darurat dan pelayanan lainnya yang ada kontak, semua petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) level 1 sesuai standar kesehatan.
Baca juga: Pasien rujukan Seruyan meninggal, ditetapkan PDP di RSUD Doris Sylvanus
Sempat dilayani di instalasi gawat darurat, pasien ini kemudian dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Saat ditangani di rumah sakit itu, pasien meninggal dunia.
Hasil rapid test yang sempat dilakukan, hasilnya menunjukkan pasien positif atau reaktif COVID-19. Hanya, saat itu belum sempat dilakukan swab sehingga belum dinyatakan positif COVID-19.
Baca juga: Tidak ada peningkatan kriminalitas menyertai pandemi COVID-19 di Kotim
Menyikapi ini, pihak manajamen RSUD dr Murjani Sampit menilai ini berisiko sehingga mereka berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur. Dokter dan perawat yang sempat menangani pasien saat di RSUD dr Murjani pun kini untuk sementara waktu dibebaskan dari tugas.
"Kami sedang menelusuri ke Seruyan untuk riwayat perjalanan dan kontak pasien RN ini. Kalau ternyata hasil pelacakan negatif maka akan menurunkan risiko bagi orang-orang yang kontak," kata Faisal yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur.
Sementara itu Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Murjani Sampit dr Yudha Herlambang membenarkan kabar adanya lima dokter dan 12 perawat yang kini menjalani karantina di Klinik ODP yang berlokasi di asrama haji Islamic Center Sampit.
"Ya (dikarantina di Klinik ODP). Ada enam dokter, tapi yang satu orang terlanjur pulang ke Seruyan. Perawatnya ada 12 orang," demikian Yudha.
Baca juga: Pengusaha Kotim ramai-ramai ajukan penundaan pembayaran pajak daerah
Baca juga: Ketua DPRD Kotim meneteskan air mata terkenang Kartini
"Belum ada keputusan untuk mereka masuk ODP karena ada pemeriksaan beberapa check list dari Gugus Tugas, nanti dilihat skornya. Juga tergantung hasil penelitian riwayat pasien ini, apakah masuk dalam kluster yang kontak erat dengan pasien COVID-19 kluster di Kotim atau Seruyan, atau ada riwayat perjalanan ke daerah terjangkit maupun kontak dengan pasien positif COVID-19," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, dr Faisal Novendra Cahyanto saat dikonfirmasi di Sampit, Selasa.
Faisal menjelaskan, kemarin RSUD dr Murjani Sampit menerima seorang pasien laki-laki berusia 51 tahun yang berasal dari Kabupaten Seruyan. Saat melayani pasien di Instalasi Gawat Darurat dan pelayanan lainnya yang ada kontak, semua petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) level 1 sesuai standar kesehatan.
Baca juga: Pasien rujukan Seruyan meninggal, ditetapkan PDP di RSUD Doris Sylvanus
Sempat dilayani di instalasi gawat darurat, pasien ini kemudian dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Saat ditangani di rumah sakit itu, pasien meninggal dunia.
Hasil rapid test yang sempat dilakukan, hasilnya menunjukkan pasien positif atau reaktif COVID-19. Hanya, saat itu belum sempat dilakukan swab sehingga belum dinyatakan positif COVID-19.
Baca juga: Tidak ada peningkatan kriminalitas menyertai pandemi COVID-19 di Kotim
Menyikapi ini, pihak manajamen RSUD dr Murjani Sampit menilai ini berisiko sehingga mereka berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur. Dokter dan perawat yang sempat menangani pasien saat di RSUD dr Murjani pun kini untuk sementara waktu dibebaskan dari tugas.
"Kami sedang menelusuri ke Seruyan untuk riwayat perjalanan dan kontak pasien RN ini. Kalau ternyata hasil pelacakan negatif maka akan menurunkan risiko bagi orang-orang yang kontak," kata Faisal yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur.
Sementara itu Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Murjani Sampit dr Yudha Herlambang membenarkan kabar adanya lima dokter dan 12 perawat yang kini menjalani karantina di Klinik ODP yang berlokasi di asrama haji Islamic Center Sampit.
"Ya (dikarantina di Klinik ODP). Ada enam dokter, tapi yang satu orang terlanjur pulang ke Seruyan. Perawatnya ada 12 orang," demikian Yudha.
Baca juga: Pengusaha Kotim ramai-ramai ajukan penundaan pembayaran pajak daerah
Baca juga: Ketua DPRD Kotim meneteskan air mata terkenang Kartini