Palangka Raya (ANTARA) - Kaum perempuan yang ada di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah diajak menjadi Kartini masa kini yang terus bersemangat menjaga diri dan keluarga di tengah pendemi COVID-19.
"Semangat perjuangan RA Kartini harus terus tertanam dalam sanubari kita. Saat ini semangat perjuangan itu harus kita wujudkan dengan ikut aktif dalam penanggulangan penyebaran COVID-19 yang kian mengancam," kata Kepala Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, Selasa.
Menurut dia, perempuan sebagai memiliki peran penting di lingkungan keluarga dan di tengah lingkungan masyarakat. Wanita yang memiliki kejelian dan sifat lebih telaten dari pria harus ikut aktif "berperang" melawan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Peringati Hari Kartini dengan beri dukungan tim medis tangani COVID-19
Dalam lingkup terkecil, peran Kartini masa kini seperti menjaga keluarganya dari ancaman paparan COVID-19 yang penyebarannya kian menghawatirkan. Untuk itu, wanita berhijab ini pun mengajak para Kartini masa kini memastikan seluruh anggota keluarga tak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak.
"Maka dari itu, Kartini masa kini, terutama ibu-ibu harus mampu menjadi pendamping suami dalam memastikan setiap anjuran pemerintah dalam penanganan COVID-19 di patuhi. Jangan sampai gara-gara acuh atau pun lengah sedikit keluarga kita terjangkit," katanya.
Menurut wanita yang juga sebagai Kepala BPBD "Kota Cantik" itu, masih banyak hal yang dapat dilakukan perempuan selama mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah.
Baca juga: Kartini bidang informasi, berjibaku melawan risiko COVID-19 di Palangka Raya
Hal tersebut seperti memanfaatkan waktu yang ada dengan beraktivitas bersama keluarga, menemani anak bermain dan belajar serta mencoba selalu berkreasi dengan aneka sajian untuk keluarga.
Sementara bagi Kartini-Kartini yang masih terpaksa berjuang di luar rumah, Emi mengingatkan untuk selalu menerapkan protokol keamanan pencegahan virus dari China itu.
Protokol yang harus selalu dipatuhi seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker serta sering cuci tangan dan bila kembali ke rumah minimalkan interaksi dan langsung membersihkan diri.
"Meski terlihat sederhana, namun tetap di rumah saja merupakan bentuk perjuangan Kartini masa kini di tengah perjuangan melawan pandemi COVID-19," kata wanita berhijab itu saat dikonfirmasi di sela kegiatan penyaluran bantuan bahan pokok untuk warga terdampak virus Corona di kota setempat.
Baca juga: Kisah para perempuan berprofesi sebagai 'engineer'
Baca juga: Hari Kartini, Susy ingin pebulu tangkis putri lebih berprestasi
Baca juga: Kisah Kartini yang ingin jadi dosen, malah jadi Wakil Bupati
"Semangat perjuangan RA Kartini harus terus tertanam dalam sanubari kita. Saat ini semangat perjuangan itu harus kita wujudkan dengan ikut aktif dalam penanggulangan penyebaran COVID-19 yang kian mengancam," kata Kepala Pelaksana Harian Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, Selasa.
Menurut dia, perempuan sebagai memiliki peran penting di lingkungan keluarga dan di tengah lingkungan masyarakat. Wanita yang memiliki kejelian dan sifat lebih telaten dari pria harus ikut aktif "berperang" melawan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Peringati Hari Kartini dengan beri dukungan tim medis tangani COVID-19
Dalam lingkup terkecil, peran Kartini masa kini seperti menjaga keluarganya dari ancaman paparan COVID-19 yang penyebarannya kian menghawatirkan. Untuk itu, wanita berhijab ini pun mengajak para Kartini masa kini memastikan seluruh anggota keluarga tak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak.
"Maka dari itu, Kartini masa kini, terutama ibu-ibu harus mampu menjadi pendamping suami dalam memastikan setiap anjuran pemerintah dalam penanganan COVID-19 di patuhi. Jangan sampai gara-gara acuh atau pun lengah sedikit keluarga kita terjangkit," katanya.
Menurut wanita yang juga sebagai Kepala BPBD "Kota Cantik" itu, masih banyak hal yang dapat dilakukan perempuan selama mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap di rumah.
Baca juga: Kartini bidang informasi, berjibaku melawan risiko COVID-19 di Palangka Raya
Hal tersebut seperti memanfaatkan waktu yang ada dengan beraktivitas bersama keluarga, menemani anak bermain dan belajar serta mencoba selalu berkreasi dengan aneka sajian untuk keluarga.
Sementara bagi Kartini-Kartini yang masih terpaksa berjuang di luar rumah, Emi mengingatkan untuk selalu menerapkan protokol keamanan pencegahan virus dari China itu.
Protokol yang harus selalu dipatuhi seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker serta sering cuci tangan dan bila kembali ke rumah minimalkan interaksi dan langsung membersihkan diri.
"Meski terlihat sederhana, namun tetap di rumah saja merupakan bentuk perjuangan Kartini masa kini di tengah perjuangan melawan pandemi COVID-19," kata wanita berhijab itu saat dikonfirmasi di sela kegiatan penyaluran bantuan bahan pokok untuk warga terdampak virus Corona di kota setempat.
Baca juga: Kisah para perempuan berprofesi sebagai 'engineer'
Baca juga: Hari Kartini, Susy ingin pebulu tangkis putri lebih berprestasi
Baca juga: Kisah Kartini yang ingin jadi dosen, malah jadi Wakil Bupati