Sudah 34 kejadian karhutla hingga Juni 2023 di Palangka Raya
Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mencatat sebanyak 34 kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari 1 Januari sampai 11 Juni 2023.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Senin, mengatakan dari 34 kejadian tersebut tercatat ada 22,64 hektare lahan yang terbakar dari lima kecamatan yang ada di kota setempat.
"Karhutla di kota Palangka Raya hampir setiap hari terjadi, namun tim yang memadamkan karhutla tersebut terus bekerja sesuai aturan yang berlaku agar karhutla tidak terjadi dimana-mana," katanya.
Baca juga: BNPB kirim helikopter fungsi ganda optimalkan penanggulangan karhutla di Kalteng
Dia menuturkan, karhutla sebanyak 34 kejadian tersebut masing-masing terjadi di wilayah Kecamatan Jekan Raya sebanyak 19 kali, Pahandut tiga kali, Sebangau sembilan kali, Bukit Batu tiga kali dan Rakumpit nihil.
Dalam penanganan karhutla yang terjadi di Kota Palangka Raya, tentunya BPBD Kota setempat selalu berkoordinasi dengan instansi di Pemerintah Provinsi Kalteng untuk selalu berkolaborasi, sehingga persoalan karhutla yang selalu mengancam daerah dapat ditangani dengan baik.
"Tim dilapangan selalu berkolaborasi dengan Pemprov Kalteng, sehingga persoalan karhutla dapat tangani dan karhutla tidak tersebar kemana-mana," ucapnya.
Baca juga: Polresta Palangka Raya gencarkan sosialisasi bahaya karhutla
Emi juga mengimbau kepada masyarakat di daerah itu, agar aktif dalam melaporkan ketika ada terjadi karhutla. Sekecil apa pun karhutla tersebut terjadi, segera dilaporkan karena kalau tidak ditangani akan menjalar kemana-mana.
Apalagi karakteristik lahan di lima Kecamatan yang ada di 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya tersebut, rata-rata gambut yang mudah terbakar karena cuaca di sejumlah Palangka Raya sedang ekstrim atau panasnya cukup tinggi.
"Maka dari itu masyarakat saya sarankan segera laporkan ke BPBD Palangka Raya atau kelurahan terdekat, apabila ada terjadi karhutla. Semakin cepat dilaporkan, maka semakin cepat pula petugas menanganinya di lapangan," demikian Emi.
Baca juga: Camat di Kapuas diminta terus sosialisasikan pencegahan karhutla
Berdasarkan informasi di lapangan, pada Minggu (11/6) siang karhutla terjadi di kawasan Bengaris Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Petugas di lapangan kesulitan untuk memadamkan karhutla tersebut, karena lokasi harus ditempuh menggunakan perahu.
Beruntung akibat koordinasi dari tim BPBD Kota Palangka Raya dengan tim BPBD Provinsi Kalteng akhirnya helikopter water bombing diturunkan untuk memadamkan karhutla tersebut.
Baca juga: BPBD Palangka Raya padamkan 21,07 hektare kebakaran lahan gambut
Baca juga: DPRD Kapuas minta PBS aktif dalam penanganan karhutla
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Senin, mengatakan dari 34 kejadian tersebut tercatat ada 22,64 hektare lahan yang terbakar dari lima kecamatan yang ada di kota setempat.
"Karhutla di kota Palangka Raya hampir setiap hari terjadi, namun tim yang memadamkan karhutla tersebut terus bekerja sesuai aturan yang berlaku agar karhutla tidak terjadi dimana-mana," katanya.
Baca juga: BNPB kirim helikopter fungsi ganda optimalkan penanggulangan karhutla di Kalteng
Dia menuturkan, karhutla sebanyak 34 kejadian tersebut masing-masing terjadi di wilayah Kecamatan Jekan Raya sebanyak 19 kali, Pahandut tiga kali, Sebangau sembilan kali, Bukit Batu tiga kali dan Rakumpit nihil.
Dalam penanganan karhutla yang terjadi di Kota Palangka Raya, tentunya BPBD Kota setempat selalu berkoordinasi dengan instansi di Pemerintah Provinsi Kalteng untuk selalu berkolaborasi, sehingga persoalan karhutla yang selalu mengancam daerah dapat ditangani dengan baik.
"Tim dilapangan selalu berkolaborasi dengan Pemprov Kalteng, sehingga persoalan karhutla dapat tangani dan karhutla tidak tersebar kemana-mana," ucapnya.
Baca juga: Polresta Palangka Raya gencarkan sosialisasi bahaya karhutla
Emi juga mengimbau kepada masyarakat di daerah itu, agar aktif dalam melaporkan ketika ada terjadi karhutla. Sekecil apa pun karhutla tersebut terjadi, segera dilaporkan karena kalau tidak ditangani akan menjalar kemana-mana.
Apalagi karakteristik lahan di lima Kecamatan yang ada di 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya tersebut, rata-rata gambut yang mudah terbakar karena cuaca di sejumlah Palangka Raya sedang ekstrim atau panasnya cukup tinggi.
"Maka dari itu masyarakat saya sarankan segera laporkan ke BPBD Palangka Raya atau kelurahan terdekat, apabila ada terjadi karhutla. Semakin cepat dilaporkan, maka semakin cepat pula petugas menanganinya di lapangan," demikian Emi.
Baca juga: Camat di Kapuas diminta terus sosialisasikan pencegahan karhutla
Berdasarkan informasi di lapangan, pada Minggu (11/6) siang karhutla terjadi di kawasan Bengaris Kecamatan Pahandut Kota Palangka Raya. Petugas di lapangan kesulitan untuk memadamkan karhutla tersebut, karena lokasi harus ditempuh menggunakan perahu.
Beruntung akibat koordinasi dari tim BPBD Kota Palangka Raya dengan tim BPBD Provinsi Kalteng akhirnya helikopter water bombing diturunkan untuk memadamkan karhutla tersebut.
Baca juga: BPBD Palangka Raya padamkan 21,07 hektare kebakaran lahan gambut
Baca juga: DPRD Kapuas minta PBS aktif dalam penanganan karhutla