Polresta Palangka Raya gencarkan sosialisasi bahaya karhutla
Palangka Raya (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palangka Raya, Kalimantan Tengah menggencarkan sosialisasi terkait bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kepada warga, baik yang berada di lima kecamatan setempat hingga ke 30 kelurahan di daerah itu.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa di Palangka Raya, Jumat mengatakan sosialisasi terkait bahaya karhutla di sampaikan ke masyarakat yang berada di tingkat bawah seperti kelurahan hingga kecamatan yang ada, agar masyarakat benar-benar memahami terkait hal tersebut.
"Sosialisasi karhutla tersebut dilakukan pada Program "Jumat Curhat" baik di tingkat Polsek yang ada di lima kecamatan setempat, sehingga karhutla tidak terjadi di wilayah hukum kami," katanya.
Baca juga: Polresta Palangka Raya tindak tegas calo Penerimaan Peserta Didik Baru
Di lokasi yang lain, Kapolsek Sabangau Ipda Ali Mahfud juga menegaskan, bahwasanya personelnya yang berada di Polsek setempat juga tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi terkait bahaya karhutla kepada masyarakat terutama kepada para petani.
Kemudian para personelnya juga menyampaikan maklumat Kapolda Kalteng terkait larangan membakar lahan, bahkan apabila ada ditemukan membakar lahan dengan sengaja hingga mengakibatkan kebakaran dimana-mana tentunya dapat dikenakan pidana sesuai aturan yang berlaku.
"Apabila masyarakat tidak mendengarkan apa yang sudah kami sampaikan dan masih nekat membakar hutan dengan sengaja, maka yang bersangkutan siap berurusan dengan hukum karena perbuatannya itu," bebernya.
Baca juga: Satu keluarga tewas mengenaskan usai kecelakaan lalu lintas di Palangka Raya
Sebelumnya Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Heri Fauzi pada Selasa (6/6) mengatakan, bahwa karhutla yang terjadi di daerah setempat karena ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang memiliki kepentingan pribadi.
"Karhutla di beberapa tempat memang kuat indikasinya ada unsur kesengajaan oleh manusia, sehingga beberapa titik muncul kobaran api dimana-mana," ucapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Kota Palangka Raya sejak 1 Januari sampai 5 Juni 2023, pihaknya mencatat ada 29 kejadian karhutla dari lima kecamatan di kota setempat dan lahan yang terbakar seluas 21 hektare.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Budi Santosa di Palangka Raya, Jumat mengatakan sosialisasi terkait bahaya karhutla di sampaikan ke masyarakat yang berada di tingkat bawah seperti kelurahan hingga kecamatan yang ada, agar masyarakat benar-benar memahami terkait hal tersebut.
"Sosialisasi karhutla tersebut dilakukan pada Program "Jumat Curhat" baik di tingkat Polsek yang ada di lima kecamatan setempat, sehingga karhutla tidak terjadi di wilayah hukum kami," katanya.
Baca juga: Polresta Palangka Raya tindak tegas calo Penerimaan Peserta Didik Baru
Di lokasi yang lain, Kapolsek Sabangau Ipda Ali Mahfud juga menegaskan, bahwasanya personelnya yang berada di Polsek setempat juga tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi terkait bahaya karhutla kepada masyarakat terutama kepada para petani.
Kemudian para personelnya juga menyampaikan maklumat Kapolda Kalteng terkait larangan membakar lahan, bahkan apabila ada ditemukan membakar lahan dengan sengaja hingga mengakibatkan kebakaran dimana-mana tentunya dapat dikenakan pidana sesuai aturan yang berlaku.
"Apabila masyarakat tidak mendengarkan apa yang sudah kami sampaikan dan masih nekat membakar hutan dengan sengaja, maka yang bersangkutan siap berurusan dengan hukum karena perbuatannya itu," bebernya.
Baca juga: Satu keluarga tewas mengenaskan usai kecelakaan lalu lintas di Palangka Raya
Sebelumnya Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Heri Fauzi pada Selasa (6/6) mengatakan, bahwa karhutla yang terjadi di daerah setempat karena ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh oknum-oknum yang memiliki kepentingan pribadi.
"Karhutla di beberapa tempat memang kuat indikasinya ada unsur kesengajaan oleh manusia, sehingga beberapa titik muncul kobaran api dimana-mana," ucapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari BPBD Kota Palangka Raya sejak 1 Januari sampai 5 Juni 2023, pihaknya mencatat ada 29 kejadian karhutla dari lima kecamatan di kota setempat dan lahan yang terbakar seluas 21 hektare.