Palangka Raya (ANTARA) - Sebanyak 33 mahasiswa Fakultas Pertanian dan Kehutanan (Fapertahut) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) yang baru menyelesaikan yudisium siap berkontribusi untuk memajukan pertanian di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
"Sebanyak 33 mahasiswa ini resmi dinyatakan lulus dalam agenda yudisium program Sarjana S1 periode semester Genap tahun akademik 2023/2024," kata Dekan Fapertahut UMPR Dr Rita Rahmaniati di Palangka Raya, Jumat.
Wanita berhijab ini mengatakan, 33 mahasiswa Fapertahut yang telah lulus ini berasal dari program Studi S1 Agroteknologi sebanyak 19 mahasiswa dan program Studi S1 Kehutanan 14 mahasiswa.
Pihaknya juga bangga dan yakin bahwa 33 mahasiswa Fapertahut yang baru mengikuti yudisium ini akan mengaplikasikan keilmuan yang diperoleh di bangku perkuliahan dapat berguna untuk dunia kerja dan mendukung kemajuan daerah.
Dia mengatakan, generasi muda adalah salah satu tonggak sebuah negara. Untuk itu, lulusan Fapertahut UMPR juga terus meningkatkan kualitas dan kapasitas agar kehadirannya semakin dirasakan masyarakat.
“Terima kasih kepada segenap dosen yang telah menjalankan perannya sehingga kita sekarang melihat bahwa Fapertahut menghasilkan lulusan sebanyak 33 pada Semester Genap ini,” kata Rita.
Yudisium yang dilaksanakan di salah satu hotel di Kota Palangka Raya ini dihadiri Wakil Rektor III UMPR Apt Guntur Satrio Pratomo, SFarm MSi, perwakilan Dekan FKIP dan Dekan Fakultas Psikologi serta sivitas akademika Fapertahut UMPR.
Lulusan terbaik Fapertahut UMPR periode Semester Genap 2023/2024 yakni Trinanda Ma’rifatul dari Prodi S1 Agroteknologi dan Armiaty dari Prodi S1 Kehutanan.
Baca juga: Tim dosen UMPR tingkatkan pengelolaan administrasi kependudukan warga
Trinanda dan Armiaty menyatakan bahwa akan siap berkontribusi untuk provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di sektor Pertanian dan Kehutanan.
Trinanda berpesan pada peserta yudisium untuk jangan menjadikan IPK besar sebagai alat kesuksesan semata, namun sikap dan kepribadian juga akan menjadikan seseorang itu sukses.
“IPK saat kuliah itu hanya memiliki pengaruh 25 persen dari kehidupan, sisanya 75 persen adalah kepribadian yang jujur dan berintegritas,” kata Trinanda.
Sementara itu, Armiaty, salah satu lulusan terbaik yudisium mengaku tidak menyangka ketika dapat pemberitahuan mahasiswa terbaik, sebab ia merasa masih banyak yang lebih baik.
Sebelumnya, Rektor UMPR Dr Muhammad Yusuf meminta para alumni tidak berhenti belajar meski telah lulus dari jenjang pendidikan tinggi.
"Terus belajar dan aplikasikan bidang keilmuan kalian seiring dengan perkembangan zaman," kata Rekor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya ini.
Yusuf berpesan para lulusan UMPR agar terus mengembangkan pengetahuan dan keilmuan yang dimiliki sehingga semakin mampu menghadapi tantangan di tengah persaingan dalam bersosial bermasyarakat.
"Selain kemampuan akademik, modal utama dalam berkehidupan masyarakat adalah kemampuan mengelola mental yang kuat. Nanti realitas di dunia kerja akan sangat banyak tantangan yang dihadapi," katanya.
Baca juga: Fakultas Kedokteran UMPR mulai terima mahasiswa baru
Baca juga: Lulusan FBI UMPR siap berkiprah bangun Kalteng
Baca juga: Tim akademisi UMPR latih IKM kelola administrasi keuangan