Palangka Raya (ANTARA) - Fakultas Pertanian dan Kehutanan (Fapertahut) Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) mengundang dosen Fapertahut yang sudah purna tugas, Ir Fitriadi, MP dan mitra kerja pejabat Dinas Kehutanan Kalteng.
Dekan Fapertahut Dr Rita Rahmaniati MPd di Palangka Raya, Kamis menyampaikan bahwa pihaknya juga mengundang sejumlah orangtua/wali para lulusan agar bisa secara langsung menyaksikan putra putrinya prosesi yudisium.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Pak Fritno yang mewakili Kepala Dinas Kehutanan Kalteng, Pak Ir Fitriadi, MP dosen yang telah purna mendedikasikan ilmunya serta para orangtua/wali lulusan yang berkenan hadir pada acara yudisum hari ini,” ucapnya pada acara yudisium 70 lulusan semester genap dan ganjil di Ballroom Kampus 3 UMPR, Jalan Ir Soekarno Palangka Raya.
Dia menyebutkan bahwa keberhasilan yang dicapai para para lulusan di samping kerja keras kalian juga tidak lepas dari peran orangtua. Baik secara finansial yang membiayai kebutuhan kuliah sampai selesai juga adalah berkat doa-doa mereka. Tanpa doa kedua orangtua kalian mustahil sekarang ini bisa mengikuti yudisium.
“Sehingga, sangat sesuai tema yudisium kali ini yaitu memuliakan orangtua. Jasa mereka yang tiada tara, dari kita dalam buaian hingga kita dewasa bahkan berkeluarga mereka tidak henti-hentinya mendoakan kita. Nah, sekarang kewajiban kita untuk berbakti kepada mereka. Orang yang sukses hidupnya adalah orang yang berbakti kepada orangtuanya,” jelas Dekan seraya menyanyikan lantunan bait lagu “harta yang paling berharga adalah keluarga”.
Alumnus program doktor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini pun menyampaikan pesan, agar lulusan Fapertahut yang yudisium agar terus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Bagi yang lulus S1 Agroteknologi melanjutkan ke jenjang magister pertanian, karena Fapertahut sudah memiliki S2 Magister Pertanian dan bagi S1 Kehutanan ditargetkan tahun depan sudah buka S2 Magister Kehutanan.
“Selain mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah. Kalian jangan pernah lelah untuk menuntut ilmu. Yakin lah Tuhan akan bersama orang yang suka menuntut ilmu," katanya.
Sementara Wakil Rektor 1 UMPR Prof Dr Ir Candra Anugrah Putra, MIKom menyampaikan bahwa setelah yudisum bukan berarti telah selesai tugas para lulusan tapi justru mulai sekarang memasuki babak sesungguhnya dalam kehidupan nyata di masyarakat.
“Setelah terjun ketengah masyarakat dan melihat serta menjalani kehidupan yang ada, itulah makna kehidupan kalian sesungguhnya. Di saat itulah diperlukan kehadiran ilmu kalian yang diperoleh selama di bangku kuliah. Terkadang apa yang ada dalam teori-teori dan konsep, akan berbeda dengan dunia nyata, sehingga diperlukan sebuah kearifan,” ucapnya.
Menurut profesor termuda di Kalimantan ini, mengungkapkan, terima kasih kepada orangtua yang telah mempercayakan anaknya untuk kuliah di UMPR dan saat ini kampus kembalikan ke pangkuan orangtua masing-masing.
“Semoga ilmu yang diperoleh semakin berkah dan mewakili pimpinan universitas menyampaikan mohon maaf kalau selama proses akademik ada yang kurang berkenan. Tinggalkan yang kurang baik di kampus ini dan bawalah yang baik-baik serta sebarkanlah kepada masyarakat,” pungkasnya.
Setelah yudisum diserahkan cindra mata dan kenang-kenangan, dari dekan kepada dosen yang telah purna tugas, kepada mitra dari Dinas Kehutanan dan Bank Muamalat, serta kepada peserta yudisium terbaik dari Prodi Agroteknologi Isa Wakyuni dan Kehutanan Edo Setiawan. Penghargaan juga diberikan kepada dua dosen terpavorit Beni Iskandar, MHut dan Djoko Eko Hadi Sisiwanto, MP.
Yuduisum di akhir dengan parade pengantaran terakhir peserta yudisium oleh adik tingkat mahasiswa Fapertahut mengelilingi kampus diiringi lagu dan suasana haru.
