Tamiang Layang (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penangan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Kordinator Bidang Pencegahan Simon Biring mengingatkan sekaligus meminta agar warga tetap memakai masker ketika ke luar dari rumah.
"Masih ada Orang Tanpa Gejala (OTG) terkait COVID-19 berkeliaran. Angka OTG di Kabupaten ini pun terus mengalami peningkatan," kata Simon di Tamiang Layang, Minggu.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bartim ini, warga harus meningkatkan kesadaran agar tidak tertular virus berbahaya yang saat ini sudah ada lima kasus meninggal dunia akibat COVID-19 di Kalteng. Sebab, data Gugus Tugas COVID-19 Kalteng menyebutkan ada 803 OTG pada Minggu (25/4). Sedangkan pada Sabtu (24/4) terdapat 723 OTG atau meningkat 80 orang dalam satu hari tersebut.
Pada OTG sudah terdapat virus COVID-19 di dalam tubuhnya, namun kondisinya masih sehat sehingga banyak yang mengabaikan pakai masker. Warga wajib memakai masker karena OTG masih ada berkeliaran di luar rumah," kata Simon.
Dikatakan, membedakan OTG dengan orang biasa sangat sulit, karena OTG tidak memperlihatkan gejala-gejala seperti orang terkena COVID-19 pada umumnya. Saat ini, petugas surveilans COVID-19 Bartim masih mencari OTG.
Untuk itu, warga yang kontak erat dengan orang tertular COVID-19 bisa jujur dan melaporkan diri ke petugas kesehatan pada Puskesmas terdekat, sehingga bisa dilakukan tindakan kesehatan seperti perawatan pada ruang isolasi maupun isolasi mandiri.
"Warga yang baru datang dari daerah transmisi lokal COVID-19 diharapkan jujur," pinta Simon.
Dirinya juga berharap agar warga memberikan dukungan kepada warga yang terkait dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang Dalam Pemantauan (ODP), sehingga mereka bisa melakukan isolasi mandiri dengan baik.
Sementara itu, Direktur Badan Layangan Umum Daerah (BLUD) RSUD Tamiang Layang, Jimmi WS Hutagalung pasien yang datang berobat ke RSUD Tamiang Layang hendaknya harus jujur memberikan informasi diri kepada petugas saat dilakukan skirining.
"Ini untuk mencegah dan memutus jaringan penularan pandemi COVID-19 di Bartim," kata Jimmi.
Baca juga: Perkuat pangan, Pemkab Bartim sediakan ratusan ribu ton benih padi
Menurutnya, ketidakjujuran menyebabkan banyak tenaga medis seperti dokter, perawat, pekerja apotek bisa terpapar COVID-19. Padahal tenaga medis saat ini sedang gencar melakukan tindakan untuk memutus mata rantai COVID-19.
Dijelaskan Jimmi, sesuai prosedur tetap dan prosedur standar operasional pelayanan di RSUD Tamiang Layang saat pandemi COVID-19, siapa saja yang mau berobat di poliklinik maupun di UGD, harus dan wajib mengikuti skirining terlebih dahulu.
Pasien dimintai keterangan tentang keluhan dan riwayat sakit hingga riwayat perjalanan kepada petugas skirining yang ditempatkan di bagian terdepan sebelum memasuki layanan rumah sakit.
"Ini semata-mata menjalankan prosedur dan sebagai upaya memutus penyebaran dan penularan COVID-19. Pasien diharapkan bisa memahami kondisi saat ini ketika hendak berobat di RSUD Tamiang Layang," demikian Jimmi.
Baca juga: Kades di Bartim diminta sediakan ruang isolasi
Baca juga: PKPI Bartim berikan bantuan kepada warga di zona merah COVID-19
Baca juga: Legislator Bartim ini sisihkan gaji untuk membantu warga terdampak COVID-19
"Masih ada Orang Tanpa Gejala (OTG) terkait COVID-19 berkeliaran. Angka OTG di Kabupaten ini pun terus mengalami peningkatan," kata Simon di Tamiang Layang, Minggu.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bartim ini, warga harus meningkatkan kesadaran agar tidak tertular virus berbahaya yang saat ini sudah ada lima kasus meninggal dunia akibat COVID-19 di Kalteng. Sebab, data Gugus Tugas COVID-19 Kalteng menyebutkan ada 803 OTG pada Minggu (25/4). Sedangkan pada Sabtu (24/4) terdapat 723 OTG atau meningkat 80 orang dalam satu hari tersebut.
Pada OTG sudah terdapat virus COVID-19 di dalam tubuhnya, namun kondisinya masih sehat sehingga banyak yang mengabaikan pakai masker. Warga wajib memakai masker karena OTG masih ada berkeliaran di luar rumah," kata Simon.
Dikatakan, membedakan OTG dengan orang biasa sangat sulit, karena OTG tidak memperlihatkan gejala-gejala seperti orang terkena COVID-19 pada umumnya. Saat ini, petugas surveilans COVID-19 Bartim masih mencari OTG.
Untuk itu, warga yang kontak erat dengan orang tertular COVID-19 bisa jujur dan melaporkan diri ke petugas kesehatan pada Puskesmas terdekat, sehingga bisa dilakukan tindakan kesehatan seperti perawatan pada ruang isolasi maupun isolasi mandiri.
"Warga yang baru datang dari daerah transmisi lokal COVID-19 diharapkan jujur," pinta Simon.
Dirinya juga berharap agar warga memberikan dukungan kepada warga yang terkait dengan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang Dalam Pemantauan (ODP), sehingga mereka bisa melakukan isolasi mandiri dengan baik.
Sementara itu, Direktur Badan Layangan Umum Daerah (BLUD) RSUD Tamiang Layang, Jimmi WS Hutagalung pasien yang datang berobat ke RSUD Tamiang Layang hendaknya harus jujur memberikan informasi diri kepada petugas saat dilakukan skirining.
"Ini untuk mencegah dan memutus jaringan penularan pandemi COVID-19 di Bartim," kata Jimmi.
Baca juga: Perkuat pangan, Pemkab Bartim sediakan ratusan ribu ton benih padi
Menurutnya, ketidakjujuran menyebabkan banyak tenaga medis seperti dokter, perawat, pekerja apotek bisa terpapar COVID-19. Padahal tenaga medis saat ini sedang gencar melakukan tindakan untuk memutus mata rantai COVID-19.
Dijelaskan Jimmi, sesuai prosedur tetap dan prosedur standar operasional pelayanan di RSUD Tamiang Layang saat pandemi COVID-19, siapa saja yang mau berobat di poliklinik maupun di UGD, harus dan wajib mengikuti skirining terlebih dahulu.
Pasien dimintai keterangan tentang keluhan dan riwayat sakit hingga riwayat perjalanan kepada petugas skirining yang ditempatkan di bagian terdepan sebelum memasuki layanan rumah sakit.
"Ini semata-mata menjalankan prosedur dan sebagai upaya memutus penyebaran dan penularan COVID-19. Pasien diharapkan bisa memahami kondisi saat ini ketika hendak berobat di RSUD Tamiang Layang," demikian Jimmi.
Baca juga: Kades di Bartim diminta sediakan ruang isolasi
Baca juga: PKPI Bartim berikan bantuan kepada warga di zona merah COVID-19
Baca juga: Legislator Bartim ini sisihkan gaji untuk membantu warga terdampak COVID-19