Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah Bima Santoso menyoroti kualitas jalan di wilayah Runting Tada Desa Tanah Putih Kecamatan Telawang yang rusak padahal belum lama dikerjakan.
"Ini juga berdasarkan keluhan warga terkait proyek multi years (tahun jamak) jalan Runting Tada. Baru beberapa bulan sudah mengalami kerusakan," kata Bima di Sampit, Selasa.
Bima menjelaskan, ruas jalan dari arah km 42 sampai Kenyala tembus ke Tangar diperbaiki dengan sistem tahun jamak. Namun saat ini mulai ada kerusakan, bahkan ada yang tergerus air.
Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Kerusakan jalan akan mengganggu aktivitas masyarakat sehingga bisa berimbas pada kondisi ekonomi masyarakat.
Akibat kerusakan jalan saat ini, warga terpaksa harus mengambil rute lain yang lebih jauh. Dampaknya membuat masyarakat terhambat beraktivitas.
Keberadaan jalan ini sangat penting bagi rutinitas masyarakat. Jika aktivitas terhambat maka juga akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Baca juga: Pemkab Kotim hapus denda dan longgarkan waktu pembayaran pajak daerah
"Warga mengaku sudah melaporkan kondisi ini ke dinas terkait, tapi sepertinya belum ada respons untuk perbaikannya. Jalan itu penting untuk lewat warga dari Kenyala maupun Tangar, terpaksa mereka memutar lagi lewat km 107 di wilayah Kabupaten Seruyan atau Sebabi," ujar Bima.
Pemerintah kabupaten diminta memperhatikan kondisi jalan di kawasan pelosok, terlebih yang kondisinya masih berupa jalan tanah atau belum diaspal. Saat curah hujan tinggi, sangat rawan jalan cepat rusak.
Pemerintah daerah wajib menjaga kondisi jalan agar tetap fungsional dan lancar sehingga aktivitas masyarakat juga lancar. Jika ada jalan yang rusak, apalagi putus, seharusnya langsung ditindaklanjuti untuk diperbaiki.
Masyarakat sangat berharap pemerintah daerah memperhatikan kondisi jalan di pedalaman agar tetap bisa dilewati. Saat musim hujan, jalan tanah menjadi licin dan rawan ambles.
Baca juga: Masih banyak warga Kotim abaikan penggunaan masker
Baca juga: Ibu muda di Kotim curi pisau tetangga untuk membunuh anak kandung
"Ini juga berdasarkan keluhan warga terkait proyek multi years (tahun jamak) jalan Runting Tada. Baru beberapa bulan sudah mengalami kerusakan," kata Bima di Sampit, Selasa.
Bima menjelaskan, ruas jalan dari arah km 42 sampai Kenyala tembus ke Tangar diperbaiki dengan sistem tahun jamak. Namun saat ini mulai ada kerusakan, bahkan ada yang tergerus air.
Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Kerusakan jalan akan mengganggu aktivitas masyarakat sehingga bisa berimbas pada kondisi ekonomi masyarakat.
Akibat kerusakan jalan saat ini, warga terpaksa harus mengambil rute lain yang lebih jauh. Dampaknya membuat masyarakat terhambat beraktivitas.
Keberadaan jalan ini sangat penting bagi rutinitas masyarakat. Jika aktivitas terhambat maka juga akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat setempat.
Baca juga: Pemkab Kotim hapus denda dan longgarkan waktu pembayaran pajak daerah
"Warga mengaku sudah melaporkan kondisi ini ke dinas terkait, tapi sepertinya belum ada respons untuk perbaikannya. Jalan itu penting untuk lewat warga dari Kenyala maupun Tangar, terpaksa mereka memutar lagi lewat km 107 di wilayah Kabupaten Seruyan atau Sebabi," ujar Bima.
Pemerintah kabupaten diminta memperhatikan kondisi jalan di kawasan pelosok, terlebih yang kondisinya masih berupa jalan tanah atau belum diaspal. Saat curah hujan tinggi, sangat rawan jalan cepat rusak.
Pemerintah daerah wajib menjaga kondisi jalan agar tetap fungsional dan lancar sehingga aktivitas masyarakat juga lancar. Jika ada jalan yang rusak, apalagi putus, seharusnya langsung ditindaklanjuti untuk diperbaiki.
Masyarakat sangat berharap pemerintah daerah memperhatikan kondisi jalan di pedalaman agar tetap bisa dilewati. Saat musim hujan, jalan tanah menjadi licin dan rawan ambles.
Baca juga: Masih banyak warga Kotim abaikan penggunaan masker
Baca juga: Ibu muda di Kotim curi pisau tetangga untuk membunuh anak kandung