Kuala Kurun (ANTARA) - Legislator Gunung Mas, Kalimantan Tengah Evandi menyarankan pemerintah kabupaten itu untuk menunda proyek pembangunan dengan anggaran yang besar, dan dialihkan untuk penanganan virus corona atau COVID-19.
“Salah satu proyek yang besar adalah multiyears. Saya berharap itu ditunda, supaya anggarannya bisa digunakan untuk menangani COVID-19,” kata Evandi kepada awak media, di Kuala Kurun, Kamis.
Politisi Partai Nasional Demokrat ini menyebut, penundaan proyek-proyek besar sebelumnya juga sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani. Diapun sependapat dengan hal tersebut.
Baca juga: Kecamatan di Gumas bangun posko COVID-19 di perbatasan
Nantinya, ujar pria kelahiran Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara ini, anggaran yang dialihkan dari proyek-proyek besar dapat digunakan untuk fokus pada bidang ketahanan pangan.
Sebab, belum diketahui pasti kapan pandemi virus corona atau COVID-19 akan berakhir. Oleh sebab itu, ketahanan pangan benar-benar harus diperhatikan dan menjadi salah satu fokus selama pandemi COVID-19.
Legislator yang telah terpilih sebanyak dua kali berturut-turut ini berharap pemkab menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk rekayasa pangan, karena selama ini Kabupaten Gumas t bergantung pasokan dari luar daerah.
Baca juga: Gumas pusatkan pelayanan imunisasi di fasilitas kesehatan
“Jadi pakai APBD kita menanam padi, jagung, dan sayur mayur. Kalau hanya imbauan saya yakin itu tidak akan efektif. Untuk anggarannya dari penundaan proyek-proyek besar tadi,” paparnya.
Namun, sambung dia, anggaran yang ada hendaknya jangan hanya digunakan untuk penanganan COVID-19, melainkan disisakan juga untuk penanganan bencana seperti jalan putus atau jembatan putus.
Lebih lanjut, alumni Universitas Palangka Raya ini juga berharap pemkab dapat menjalin koordinasi yang baik dengan kalangan legislatif dalam melakukan penanganan COVID-19, serta mengedepankan transparansi penggunaan anggaran.
“Saya berharap kita semua lebih serius menghadapi COVID-19 dan jangan menganggap enteng. Walau kita berharap ini cepat berakhir dalam dua atau tiga bulan, tapi dalam penanganan kita harus berpikir jangka panjang,” jelas Evandi.
Baca juga: Ketua PKK Gumas: Tingkatkan imunitas dengan konsumsi makanan B2SA
Baca juga: Legislator Gumas: Seluruh pihak harus kooperatif lewati posko gugus tugas
Baca juga: Cegah COVID-19, Gunung Mas tiadakan Bazar Ramadhan
“Salah satu proyek yang besar adalah multiyears. Saya berharap itu ditunda, supaya anggarannya bisa digunakan untuk menangani COVID-19,” kata Evandi kepada awak media, di Kuala Kurun, Kamis.
Politisi Partai Nasional Demokrat ini menyebut, penundaan proyek-proyek besar sebelumnya juga sudah disampaikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani. Diapun sependapat dengan hal tersebut.
Baca juga: Kecamatan di Gumas bangun posko COVID-19 di perbatasan
Nantinya, ujar pria kelahiran Kelurahan Tumbang Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara ini, anggaran yang dialihkan dari proyek-proyek besar dapat digunakan untuk fokus pada bidang ketahanan pangan.
Sebab, belum diketahui pasti kapan pandemi virus corona atau COVID-19 akan berakhir. Oleh sebab itu, ketahanan pangan benar-benar harus diperhatikan dan menjadi salah satu fokus selama pandemi COVID-19.
Legislator yang telah terpilih sebanyak dua kali berturut-turut ini berharap pemkab menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk rekayasa pangan, karena selama ini Kabupaten Gumas t bergantung pasokan dari luar daerah.
Baca juga: Gumas pusatkan pelayanan imunisasi di fasilitas kesehatan
“Jadi pakai APBD kita menanam padi, jagung, dan sayur mayur. Kalau hanya imbauan saya yakin itu tidak akan efektif. Untuk anggarannya dari penundaan proyek-proyek besar tadi,” paparnya.
Namun, sambung dia, anggaran yang ada hendaknya jangan hanya digunakan untuk penanganan COVID-19, melainkan disisakan juga untuk penanganan bencana seperti jalan putus atau jembatan putus.
Lebih lanjut, alumni Universitas Palangka Raya ini juga berharap pemkab dapat menjalin koordinasi yang baik dengan kalangan legislatif dalam melakukan penanganan COVID-19, serta mengedepankan transparansi penggunaan anggaran.
“Saya berharap kita semua lebih serius menghadapi COVID-19 dan jangan menganggap enteng. Walau kita berharap ini cepat berakhir dalam dua atau tiga bulan, tapi dalam penanganan kita harus berpikir jangka panjang,” jelas Evandi.
Baca juga: Ketua PKK Gumas: Tingkatkan imunitas dengan konsumsi makanan B2SA
Baca juga: Legislator Gumas: Seluruh pihak harus kooperatif lewati posko gugus tugas
Baca juga: Cegah COVID-19, Gunung Mas tiadakan Bazar Ramadhan