Jakarta (ANTARA) - Data 15 juta pengguna Tokopedia dikabarkan bocor, Sabtu (2/5) malam. Dari pantauan Vaksin.com, data pengguna yang bocor bahkan melebihi dari angka tersebut, mencapai 91 juta database yang disebarkan dan dijual di dark web.
Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/5) siang, Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran. Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit terjaga keamanannya.
Tapi tahukah Anda, hampir setiap hari sebenarnya ada saja situs web yang dibobol. Bukan haya Tokopedia, email sampai akun media sosial juga bisa diretas. Targetnya adalah database yang berisi data pengguna seperti username, password, email, nama, alamat, bahkan nomor kartu kredit.
Baca juga: Waspada serangan 'email phising' kecoh pengguna mengklik link di email
Ada sejumlah cara mudah untuk melihat apakah email kita pernah menjadi korban dari pembobolan. Pembobolan tidak berarti hacker sudah berhasil masuk ke email, tetapi email kita pernah menjadi salah satu korban dari hasil hacking mereka.
Mungkin email dan password yang kita miliki ada di salah satu database situs yang berhasil mereka curi.
Berikut caranya:
1. HaveIBeenPwned
Kunjungi situs haveibeenpwned.com dan masukkan email kita di sana. Kalau email tertera pernah menjadi korban, maka segera ganti password sekarang juga.
Baca juga: Ribuan alamat email dan password pengguna Zoom dijual di komunitas peretas Dark Web
2. avast.com
Kunjungi situs avast.com/hackcheck, masukkan alamat email di kolom pemeriksaan. Hasil apakah email pernah diretas akan dikirim via email.
Lewat email, Avast akan melaporkan berapa kali password email pernah bocor di pasar gelap. Avast juga menginformasikan email bocor saat terhubung dengan situs apa saja, misalnya sosial media hingga e-commerce.
3. Monitor Firefox
Kunjungi situs monitor.firefox.com, masukan alamat email dan klik periksa pelanggaran data. Ganti segera password jika akun jadi sasaran hack.
Baca juga: Waspada tautan email spam terkait penjualan masker
Baca juga: Fitur Instagram yang mampu cegah peretasan
Baca juga: Pansel capim KPK dapat 900 email masukan dari masyarakat
Sementara itu, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (3/5) siang, Tokopedia memastikan tidak ada kebocoran data pembayaran. Seluruh transaksi dengan semua metode pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit terjaga keamanannya.
Tapi tahukah Anda, hampir setiap hari sebenarnya ada saja situs web yang dibobol. Bukan haya Tokopedia, email sampai akun media sosial juga bisa diretas. Targetnya adalah database yang berisi data pengguna seperti username, password, email, nama, alamat, bahkan nomor kartu kredit.
Baca juga: Waspada serangan 'email phising' kecoh pengguna mengklik link di email
Ada sejumlah cara mudah untuk melihat apakah email kita pernah menjadi korban dari pembobolan. Pembobolan tidak berarti hacker sudah berhasil masuk ke email, tetapi email kita pernah menjadi salah satu korban dari hasil hacking mereka.
Mungkin email dan password yang kita miliki ada di salah satu database situs yang berhasil mereka curi.
Berikut caranya:
1. HaveIBeenPwned
Kunjungi situs haveibeenpwned.com dan masukkan email kita di sana. Kalau email tertera pernah menjadi korban, maka segera ganti password sekarang juga.
Baca juga: Ribuan alamat email dan password pengguna Zoom dijual di komunitas peretas Dark Web
2. avast.com
Kunjungi situs avast.com/hackcheck, masukkan alamat email di kolom pemeriksaan. Hasil apakah email pernah diretas akan dikirim via email.
Lewat email, Avast akan melaporkan berapa kali password email pernah bocor di pasar gelap. Avast juga menginformasikan email bocor saat terhubung dengan situs apa saja, misalnya sosial media hingga e-commerce.
3. Monitor Firefox
Kunjungi situs monitor.firefox.com, masukan alamat email dan klik periksa pelanggaran data. Ganti segera password jika akun jadi sasaran hack.
Baca juga: Waspada tautan email spam terkait penjualan masker
Baca juga: Fitur Instagram yang mampu cegah peretasan
Baca juga: Pansel capim KPK dapat 900 email masukan dari masyarakat