Sampit (ANTARA) - Banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah terus meluas, bahkan kini sudah melanda di sembilan kecamatan, sehingga masyarakat diingatkan lebih waspada terhadap kondisi yang rawan mengancam keselamatan.

"Saya minta seluruh desa di kawasan hulu dan pinggiran sungai mewaspadai air bah atau banjir dadakan karena sangat berbahaya bagi keselamatan. Kalau bisa saya sarankan saat hujan agar tetap berjaga meski pos kamling banyak terendam," kata Supian Hadi di Sampit, Rabu.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, ada sembilan kecamatan yang dilanda banjir yaitu Tualan Hulu, Parenggean, Mentaya Hulu, Kota Besi, Cempaga Hulu, Telaga Antang, Antang Kalang, Bukit Santuai dan Cempaga.

Dari jumlah tersebut, data yang sudah masuk dari lima kecamatan yaitu Tualan Hulu, Parenggean, Mentaya Hulu, Kota Besi dan Cempaga Hulu. Banjir di lima kecamatan ini meliputi 10 desa dengan jumlah warga terdampak banjir sebanyak 1.095 kepala keluarga dengan 3.697 jiwa.

Rabu siang, Supian bersama Sekretaris Daerah Halikinnor, Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur dan pejabat lainnya meninjau banjir di Desa Sudan Kecamatan Cempaga Hulu. Di desa yang terdiri enam Rukun Tetangga mencakup penghuni sebanyak 155 kepala keluarga dengan 700 jiwa ini, sekitar 80 persen rumah warga setempat masih terendam.

"Saya bersama Sekda melihat langsung kondisinya. Bantuan sembako akan diberikan untuk seluruh kepala keluarga. Tim kesehatan dan BPBD juga diturunkan untuk membantu masyarakat terdampak banjir," kata Supian.

Supian mengakui, saat ini menjadi saat cukup berat bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kotawaringin Timur. Selain ancaman pandemi COVID-19 yang masih terjadi, kini Kotawaringin Timur dihadapkan pada bencana alam banjir.

Baca juga: Lima pasien COVID-19 di Kotim berhasil sembuh

Setiap hari pemerintah daerah bekerja untuk dua tanggap darurat yaitu COVID-19 dan banjir. Pemerintah daerah bersama pihak terkait lainnya harus terus berpikir keras mengupayakan membantu masyarakat supaya jangan bertambah susah akibat dampak COVID-19, ditambah kondisi banjir ini.

Masyarakat diimbau tetap mewaspadai COVID-19 dengan tetap berada di rumah masing-masing. Jika pun terpaksa mengungsi, maka harus tetap menjaga 'physical distancing' dan tidak berkerumun untuk mencegah penularan COVID-19.

Supian memerintahkan seluruh camat berkoordinasi dengan investor untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Selanjutnya, bekerjasama dengan Gugus Tugas dan BPBD supaya bantuan tepat sasaran, tidak ganda serta tidak terlewat.

"Saya berharap masyarakat untuk bersama-sama pemerintah membantu masyarakat yang membutuhkan. Warga yang mampu bisa membantu, setidaknya di sekitar tempat tinggalnya masing-masing. Mudahan ini ada hikmah tersembunyi. Mudah-mudahan bisa cepat pulih," demikian Supian.

Baca juga: Legislator Kotim ini apresiasi perusahaan bantu warga terdampak COVID-19

Baca juga: Legislator Kotim dorong penguatan ketahanan pangan antisipasi krisis

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2024