Palangka Raya (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah menyarankan pasangan suami istri menunda rencana kehamilan selama pademi guna mencegah risiko kerentanan terpapar penyakit COVID-19.

"Kami sarankan kepada pasangan usai subur agar menunda kehamilan ditunda dulu. Usia hamil muda ini sangat rentan tertular COVID-19," kata Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, Mhd Irzal di Palangka Raya, Rabu.

Dia menerangkan, salah satu penyebab wanita hamil muda rentan terpapar COVID-19 karena imun atau daya tahan tubuh menurun akibat dampak kehamilan tersebut.

Rata-rata orang hamil muda itu akan mual-mual, muntah, pusing bahkan ada yang susah makan. Kondisi ini menyebabkan tubuh kurang asupan gisi. Lebih jauh akan berdampak pada penurunan imun tubuh.

"Mengutip pernyataan bapak Kepala BKKBN RI, karena orang hamil itu diciptakan dengan daya tahan tubuh yang menurun. Jika ditambah faktor negatif dari luar maka imun tubuh akan turun," kata Irzal.

Oleh karena itu, hamil muda di masa-masa pandemi akan memperbesar risiko terpapar COVID-19 karena daya tahan tubuhnya menurun. Maka kalau daya tahan tubuhnya turun akan lebih mudah terkena infeksi COVID-19.

Dia menambahkan bahwa 5-15 persen perempuan yang hamil muda rentan mengalami keguguran. Maka saat pendemi ini, jika ada orang-orang yang mengalami keguguran atau gangguan kehamilan penanganannya juga tidak akan optimal karena adanya pembatasan sosial.

"Untuk itu, jadi lebih baik tunda hamil dulu. Karena hamil itu juga ada masalah, maka lebih baik menghindari masalah itu. Bagi yang sudah hamil, para calon ibu untuk istirahat di rumah guna menghindari kemungkinan paparan COVID-19 saat berada di luar rumah," katanya.

Di sisi lain, saat ini BKKBN Kalteng tengah mengantisipasi ledakan angka kelahiran atau "baby boom" saat pandemi COVID-19.

"Pandemi COVID-19 akan berdampak terhadap meningkatnya jumlah angka kelahiran penduduk. Soalnya, kebanyakan warga berada di rumah. Meski demikian, kita tetap melakukan pembinaan dan edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi angka kelahiran, pasangan suami istri bisa memakai alat kontrasepsi," katanya.

 

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024