BKKBN-Pemprov Kalteng tingkatkan kolaborasi tangani stunting
Palangka Raya (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Kalimantan Tengah bersama pemerintah provinsi setempat, meningkatkan kolaborasi program kerja guna menurunkan angka stunting.
Langkah itu untuk memperkuat komitmen dan peran pemerintah daerah serta mitra kerja dalam meningkatkan akses dan kualitas Pelayanan dan Penggerakan Program Bangga Kencana, kata Kepala BKKBN Kantor Perwakilan Kalteng M Irzal di Palangka Raya, Rabu.
"Kolaborasi itu termasuk juga dalam menangani dan menanggulangi stunting sekalipun sekarang ini masih pandemi COVID-19," tambahnya.
Pernyataan itu diungkapkan Irzal saat acara pembukaan rapat koordinasi daerah kemitraan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) 2021 yang dilaksanakan secara daring dan luring.
Dia mengungkapkan pada rapat terbatas Program Percepatan Penurunan Stunting 25 Januari 2021 BKKBN mendapat arahan dari Presiden RI untuk menjadi Ketua Pelaksana Program Percepatan Penurunan stunting.
BKKBN siap untuk mengoordinasikan upaya percepatan penurunan stunting melalui kerjasama lintas sektoral serta lintas pemerintah Pusat dan Daerah sampai dengan tingkat desa/kelurahan.
Mempertimbangkan dampak pandemi covid-19 serta pemenuhan target penurunan stunting menjadi 14 persen secara nasional tahun 2024 BKKBN telah merancangbangun inovasi percepatan melalui intervensi hulu untuk mencegah terlahirnya bayi stunting.
Irzaln menerangkan ada lima strategi yang telah susun yakni mencegah kelahiran bayi berpotensi stunting, pengasuhan 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) dan memperkuat basis data intervensi dan monitoring stunting.
"Kemudian promosi dan Pelembagaan keterlibatan masyarakat, dan kemitraan penanganan stunting. Ke-5 strategi ini juga didukung oleh 12 Kegiatan Prioritas," kata Irzal.
Untuk itu melalui Rakorda itu diharapkan menghasilkan rumusan pemikiran strategis untuk program Bangga Kencana di Provinsi Kalimantan Tengah dalam mendukung pencapaian agenda Pembangunan Nasional sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024.
Sekda Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri, mewakili Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat membuka rapat koordinasi tersebut mengatakan bahwa terjadi tren penurunan angka stunting di provinsi setempat.
Baca juga: Budidaya udang diharapkan tingkatkan perekonomian masyarakat pesisir
Meski demikian, lanjut dia, penurunan tersebut belum signifikan sehingga menjadikan Provinsi Kalimantan Tengah termasuk salah satu wilayah di Indonesia yang angka stuntingnya tinggi.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pun terus berupaya berkolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintah daerah, instansi vertikal, tokoh agama, tokoh masyarakat, tenaga medis serta pihak swasta untuk bersama-sama menangani stunting.
Selain stunting, Fahrizal juga menyoroti masih tingginya angka pernikahan dini yang mana Kalimantan Tengah menduduki urutan kedua se Indonesia dalam kaitan pernikahan dini.
"Untuk itu saya mengajak bupati/wali kota se Kalimantan Tengah mendukung kebijakan strategis nasional dengan memperkuat program Bangga Kencana serta menghilangkan ego sektoral dalam pelaksanaan program tersebut," kata Fahrizal.
Baca juga: TP PKK Kalteng perkuat upaya pencegahan stunting
Baca juga: Gubernur dorong optimalisasi pengembangan pariwisata di Sukamara
Langkah itu untuk memperkuat komitmen dan peran pemerintah daerah serta mitra kerja dalam meningkatkan akses dan kualitas Pelayanan dan Penggerakan Program Bangga Kencana, kata Kepala BKKBN Kantor Perwakilan Kalteng M Irzal di Palangka Raya, Rabu.
"Kolaborasi itu termasuk juga dalam menangani dan menanggulangi stunting sekalipun sekarang ini masih pandemi COVID-19," tambahnya.
Pernyataan itu diungkapkan Irzal saat acara pembukaan rapat koordinasi daerah kemitraan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) 2021 yang dilaksanakan secara daring dan luring.
Dia mengungkapkan pada rapat terbatas Program Percepatan Penurunan Stunting 25 Januari 2021 BKKBN mendapat arahan dari Presiden RI untuk menjadi Ketua Pelaksana Program Percepatan Penurunan stunting.
BKKBN siap untuk mengoordinasikan upaya percepatan penurunan stunting melalui kerjasama lintas sektoral serta lintas pemerintah Pusat dan Daerah sampai dengan tingkat desa/kelurahan.
Mempertimbangkan dampak pandemi covid-19 serta pemenuhan target penurunan stunting menjadi 14 persen secara nasional tahun 2024 BKKBN telah merancangbangun inovasi percepatan melalui intervensi hulu untuk mencegah terlahirnya bayi stunting.
Irzaln menerangkan ada lima strategi yang telah susun yakni mencegah kelahiran bayi berpotensi stunting, pengasuhan 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) dan memperkuat basis data intervensi dan monitoring stunting.
"Kemudian promosi dan Pelembagaan keterlibatan masyarakat, dan kemitraan penanganan stunting. Ke-5 strategi ini juga didukung oleh 12 Kegiatan Prioritas," kata Irzal.
Untuk itu melalui Rakorda itu diharapkan menghasilkan rumusan pemikiran strategis untuk program Bangga Kencana di Provinsi Kalimantan Tengah dalam mendukung pencapaian agenda Pembangunan Nasional sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2020-2024.
Sekda Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri, mewakili Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat membuka rapat koordinasi tersebut mengatakan bahwa terjadi tren penurunan angka stunting di provinsi setempat.
Baca juga: Budidaya udang diharapkan tingkatkan perekonomian masyarakat pesisir
Meski demikian, lanjut dia, penurunan tersebut belum signifikan sehingga menjadikan Provinsi Kalimantan Tengah termasuk salah satu wilayah di Indonesia yang angka stuntingnya tinggi.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah pun terus berupaya berkolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintah daerah, instansi vertikal, tokoh agama, tokoh masyarakat, tenaga medis serta pihak swasta untuk bersama-sama menangani stunting.
Selain stunting, Fahrizal juga menyoroti masih tingginya angka pernikahan dini yang mana Kalimantan Tengah menduduki urutan kedua se Indonesia dalam kaitan pernikahan dini.
"Untuk itu saya mengajak bupati/wali kota se Kalimantan Tengah mendukung kebijakan strategis nasional dengan memperkuat program Bangga Kencana serta menghilangkan ego sektoral dalam pelaksanaan program tersebut," kata Fahrizal.
Baca juga: TP PKK Kalteng perkuat upaya pencegahan stunting
Baca juga: Gubernur dorong optimalisasi pengembangan pariwisata di Sukamara