Pulang Pisau (ANTARA) - Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo mengatakan ekonomi yang pasti menjanjikan adalah pertanian, sehingga dia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan setiap lahan yang ada karena sektor pertanian memiliki hasil yang pasti.
“Berapa pun lahan saya siap bantu dan saling percaya diantara kita. Maksudnya jangan ada yang rawan dan ribut karena keamanan menjadi yang sangat penting,” kata Syahrul di Pulang Pisau, Jumat.
Usai mengawali gerakan tanam padi serentak di Desa Blanti Kecamatan Pandih Batu didampingi Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran dan Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo, Syahrul menyebut Presiden Joko Widodo telah memberikan perhatian kepada Kalteng untuk menjadi salah satu provinsi pengembangan pertanian mendorong kekuatan pangan di Indonesia.
Baca juga: Penyaluran dana BLT COVID-19 tahap pertama Pulpis melalui Kantor Pos
Dikatakan Syahrul, pilihan Presiden ini harus bisa dipertanggungjawabkan. Kementerian Pertanian siap membantu untuk mengoptimalkan setiap lahan untuk mencapai hasil yang maksimal. Syahrul juga menjanjikan berdirinya penggilingan padi modern di Kalteng yang ditempatkan di Kabupaten Pulang Pisau dan alat-alat pertanian lainnya.
“Sambil kita persiapkan lahannya, sambil intervensi lahan yang sudah bisa. Kalau bisa bulan depan ya?,” ucap Syahrul.
Ia mengungkapkan, Kalteng khususnya Kabupaten Pulang Pisau dipilih untuk pengembangan sektor pertanian di Indonesia, meski ada kekhawatiran. Presiden Joko Widodo tetap memilih Kabupaten Pulang Pisau padahal masih banyak daerah lain di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi yang lebih pasti.
Baca juga: Kementan dorong Kalteng jadi lumbung pangan Indonesia
Kehadiran dirinya ke Kalteng, sebut Syahrul, adalah untuk melihat lahan pertanian di berbagai kabupaten ini untuk memastikan lahan-lahan untuk diekspansi, intensifikasi, eksensifikasi menjadi lahan-lahan pertanian yang produktif.
Menurut Syahrul, pemanfaatan lahan rawa yang produktivitasnya masih terbatas diharapkan dengan berbagai kemampuan teknologi, mekanisasi dan manajemen pertanian yang lebih baik, Kementerian Pertanian akan mendorong untuk optimalisasi lahan yang ada. Selain itu, ratusan ribu hektar lahan pertanian yang ada di Kalteng bisa menjadi penyangga pangan nasional melalui upaya-upaya penanaman yang intensif.
Baca juga: BST Pulang Pisau tahap pertama disalurkan
Baca juga: Bayi PDP di Pulang Pisau meninggal sebelum hasil tes swab COVID-19 keluar
“Berapa pun lahan saya siap bantu dan saling percaya diantara kita. Maksudnya jangan ada yang rawan dan ribut karena keamanan menjadi yang sangat penting,” kata Syahrul di Pulang Pisau, Jumat.
Usai mengawali gerakan tanam padi serentak di Desa Blanti Kecamatan Pandih Batu didampingi Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran dan Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo, Syahrul menyebut Presiden Joko Widodo telah memberikan perhatian kepada Kalteng untuk menjadi salah satu provinsi pengembangan pertanian mendorong kekuatan pangan di Indonesia.
Baca juga: Penyaluran dana BLT COVID-19 tahap pertama Pulpis melalui Kantor Pos
Dikatakan Syahrul, pilihan Presiden ini harus bisa dipertanggungjawabkan. Kementerian Pertanian siap membantu untuk mengoptimalkan setiap lahan untuk mencapai hasil yang maksimal. Syahrul juga menjanjikan berdirinya penggilingan padi modern di Kalteng yang ditempatkan di Kabupaten Pulang Pisau dan alat-alat pertanian lainnya.
“Sambil kita persiapkan lahannya, sambil intervensi lahan yang sudah bisa. Kalau bisa bulan depan ya?,” ucap Syahrul.
Ia mengungkapkan, Kalteng khususnya Kabupaten Pulang Pisau dipilih untuk pengembangan sektor pertanian di Indonesia, meski ada kekhawatiran. Presiden Joko Widodo tetap memilih Kabupaten Pulang Pisau padahal masih banyak daerah lain di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi yang lebih pasti.
Baca juga: Kementan dorong Kalteng jadi lumbung pangan Indonesia
Kehadiran dirinya ke Kalteng, sebut Syahrul, adalah untuk melihat lahan pertanian di berbagai kabupaten ini untuk memastikan lahan-lahan untuk diekspansi, intensifikasi, eksensifikasi menjadi lahan-lahan pertanian yang produktif.
Menurut Syahrul, pemanfaatan lahan rawa yang produktivitasnya masih terbatas diharapkan dengan berbagai kemampuan teknologi, mekanisasi dan manajemen pertanian yang lebih baik, Kementerian Pertanian akan mendorong untuk optimalisasi lahan yang ada. Selain itu, ratusan ribu hektar lahan pertanian yang ada di Kalteng bisa menjadi penyangga pangan nasional melalui upaya-upaya penanaman yang intensif.
Baca juga: BST Pulang Pisau tahap pertama disalurkan
Baca juga: Bayi PDP di Pulang Pisau meninggal sebelum hasil tes swab COVID-19 keluar