Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis Tontowi Ahmad yang secara resmi memutuskan pensiun pada Senin, mengaku sempat berkonsultasi dengan mantan rekan mainnya Liliyana Natsir, yang akrab dipanggil Butet, sebelum mantap dengan pilihannya tersebut.
"Sudah agak lama saya tanya-tanya ke Butet, kalau pensiun rasanya seperti apa, apa yang akan dialami setelah pensiun. Melihat pengalaman dia setelah tidak main bagaimana," tutur Tontowi dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin.
Ia menceritakan, saat mengemukakan keinginannya untuk pensiun kepada Butet, mantan pasangannya tersebut mengaku tidak kaget dengan keinginan Owi.
Secara tidak langsung Butet juga mendukung keputusan Owi untuk pensiun meski masih punya kemampuan dan berada di atas popularitas, karena menurutnya, atlet yang sudah meraih banyak gelar dan prestasi pasti akan menghadapi titik jenuh.
"Pas saya bilang ingin pensiun, Butet tidak kaget. Mungkin karena dia paham kalau atlet pasti ada waktunya untuk selesai, merasa cukup dengan apa yang sudah didapat dan pasti akhirnya akan pensiun. Kecuali kalau kita kalah terus pasti lebih termotivasi untuk terus main," katanya menceritakan.
Baca juga: Alasan Tontowi Ahmad pensiun dari bulu tangkis
"Tapi keputusan saya sudah bulat, merasa cukup dengan karier saya sebagai atlet bulu tangkis profesional," kata atlet kelahiran 18 Juli 1987 ini menambahkan.
Saat ditanya keinginan acara perpisahan, Owi menuturkan tidak terlalu percaya diri untuk menerima acara semacam itu. Namun ia tidak menampik jika diadakan acara perpisahan kecil-kecilan dengan kalangan internal.
"Kalau buat legenda seperti Butet masih oke lah, tapi kalau saya kan masih sempat bertanding jadi ya kurang percaya diri. Tapi kalau untuk internal di PB Djarum ya tidak apa-apa, apalagi situasinya sedang pandemi seperti ini kan sebisa mungkin menghindari yang ramai-ramai," katanya.
Bersama Liliyana, Tontowi merupakan andalan Indonesia di berbagai turnamen bulu tangkis tingkat dunia. Tak hanya emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi/Liliyana juga menjadi Juara Dunia 2013 dan 2017. Mereka juga membuat sejarah dengan meraih tiga gelar beruntun di turnamen bergengsi All England pada tahun 2012, 2013 dan 2014.
Baca juga: Tontowi/Apriyani terancam batal tampil di Barcelona Spain Masters 2020
"Sudah agak lama saya tanya-tanya ke Butet, kalau pensiun rasanya seperti apa, apa yang akan dialami setelah pensiun. Melihat pengalaman dia setelah tidak main bagaimana," tutur Tontowi dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin.
Ia menceritakan, saat mengemukakan keinginannya untuk pensiun kepada Butet, mantan pasangannya tersebut mengaku tidak kaget dengan keinginan Owi.
Secara tidak langsung Butet juga mendukung keputusan Owi untuk pensiun meski masih punya kemampuan dan berada di atas popularitas, karena menurutnya, atlet yang sudah meraih banyak gelar dan prestasi pasti akan menghadapi titik jenuh.
"Pas saya bilang ingin pensiun, Butet tidak kaget. Mungkin karena dia paham kalau atlet pasti ada waktunya untuk selesai, merasa cukup dengan apa yang sudah didapat dan pasti akhirnya akan pensiun. Kecuali kalau kita kalah terus pasti lebih termotivasi untuk terus main," katanya menceritakan.
Baca juga: Alasan Tontowi Ahmad pensiun dari bulu tangkis
"Tapi keputusan saya sudah bulat, merasa cukup dengan karier saya sebagai atlet bulu tangkis profesional," kata atlet kelahiran 18 Juli 1987 ini menambahkan.
Saat ditanya keinginan acara perpisahan, Owi menuturkan tidak terlalu percaya diri untuk menerima acara semacam itu. Namun ia tidak menampik jika diadakan acara perpisahan kecil-kecilan dengan kalangan internal.
"Kalau buat legenda seperti Butet masih oke lah, tapi kalau saya kan masih sempat bertanding jadi ya kurang percaya diri. Tapi kalau untuk internal di PB Djarum ya tidak apa-apa, apalagi situasinya sedang pandemi seperti ini kan sebisa mungkin menghindari yang ramai-ramai," katanya.
Bersama Liliyana, Tontowi merupakan andalan Indonesia di berbagai turnamen bulu tangkis tingkat dunia. Tak hanya emas Olimpiade Rio 2016, Tontowi/Liliyana juga menjadi Juara Dunia 2013 dan 2017. Mereka juga membuat sejarah dengan meraih tiga gelar beruntun di turnamen bergengsi All England pada tahun 2012, 2013 dan 2014.
Baca juga: Tontowi/Apriyani terancam batal tampil di Barcelona Spain Masters 2020