Tamiang Layang (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran mengaku kebingungan dengan banyaknya penerima bantuan sosial di Kabupaten Barito Timur, karena tidak berbanding lurus dengan jumlah penduduk.
Di Kalteng ini jumlah penduduknya paling sedikit berada di Bartim namun yang paling banyak terdampak COVID-19 berada ya di kabupaten ini, kata Sugianto saat peluncuran Bantuan Langsung Tunai COVID-19 Pemprov Kalteng di Tamiang Layang, Jumat.
"Aneh juga saya. Padahal, penduduknya yang Kepala Keluarga banyak, penerima bantuan sosialnya sedikit," tambahnya.
Menurut orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini, perlu dilakukan pendataan kebali terkait bantuan sosial di Kabupaten Bartim. Dinas Sosial bartim diminta bekerja keras melakukan peninjauan data terkait bantuan sosial.
Dari data diketahui penerima bantuan sosial tunai (BST) ada 3.321 KPM. Selain BST, ada program lainnya dari Kemensos yang untuk warga Bartim yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dengan penerima 2.579 KPM, Bantuan Pokok Non Tunai (BNPT) sebanyak 3.094 KPM, Bantuan Langsung Tunai COVID-19 Pemprov Kalteng sebanyak 7.132 KPM, sehingga total penerima bantuan sosial di Bartim sebanyak 16.226 KPM.
Sugianto pun meminta jajaran TNI – Polri melalui Danrem 102 Panju Panjung Brigjend Purwo Sudaryanto dan Kapolda Kalteng Irjend Pol Dedi Prasetyo agar mengerahkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk memantau penyaluran bantuan sosial se Kalteng, termasuk di Kabupaten Bartim.
"Salah satu dampak COVID-19 di DAS Barito ini karena banyaknya perusahaan tambang tutup sehingga ada karyawan yang diputus kontrak kerja (PHK). Ada yang sudah miskin, rentan miskin," katanya.
Baca juga: Shalat Idul Fitri di masjid dan lapangan, serta takbir keliling di Kalteng ditiadakan
Gubernur Kalteng itu juga mengintruksikan Bupati Bartim Ampera AY Mebas agar memperhatikan masyarakat di Kabupaten Bartim. Diminta juga agar jangan sampai ada warga Kalteng, termasuk di Bartim meninggal karena kelaparan.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melaksanakan kunjungan kerja bersama Kapolda Kalteng Irjend Pol Dedi Prasetyo. Dalam kunjungannya, Sugianto menyerahkan secara simbolis BLT COVID-19 Pemprov Kalteng kepada 10 KK.
Penerima BLT Pemprov Kalteng sebanyak 7.132 KK. Tiap KK menerima uang tunai sebesar Rp500 ribu melalui perantara PT Bank Kalteng. Total BLT yang disalurkan untuk warga Bartim sebesar Rp3,566 miliar.
"Dengan adanya bantuan ini, warga diminta bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan pokok,," demikian Sugianto.
Baca juga: Perketat perbatasan Kalteng, antisipasi tingginya kasus COVID-19 provinsi tetangga
Baca juga: Gubernur Kalteng salurkan bantuan ke sejumlah desa di Kotim
Baca juga: Gubernur Kalteng salurkan bantuan sembako kepada mahasiswa
Baca juga: Sabran bersaudara serahkan 1.000 paket sembako ke DPC PDIP Kobar
Di Kalteng ini jumlah penduduknya paling sedikit berada di Bartim namun yang paling banyak terdampak COVID-19 berada ya di kabupaten ini, kata Sugianto saat peluncuran Bantuan Langsung Tunai COVID-19 Pemprov Kalteng di Tamiang Layang, Jumat.
"Aneh juga saya. Padahal, penduduknya yang Kepala Keluarga banyak, penerima bantuan sosialnya sedikit," tambahnya.
Menurut orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini, perlu dilakukan pendataan kebali terkait bantuan sosial di Kabupaten Bartim. Dinas Sosial bartim diminta bekerja keras melakukan peninjauan data terkait bantuan sosial.
Dari data diketahui penerima bantuan sosial tunai (BST) ada 3.321 KPM. Selain BST, ada program lainnya dari Kemensos yang untuk warga Bartim yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dengan penerima 2.579 KPM, Bantuan Pokok Non Tunai (BNPT) sebanyak 3.094 KPM, Bantuan Langsung Tunai COVID-19 Pemprov Kalteng sebanyak 7.132 KPM, sehingga total penerima bantuan sosial di Bartim sebanyak 16.226 KPM.
Sugianto pun meminta jajaran TNI – Polri melalui Danrem 102 Panju Panjung Brigjend Purwo Sudaryanto dan Kapolda Kalteng Irjend Pol Dedi Prasetyo agar mengerahkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk memantau penyaluran bantuan sosial se Kalteng, termasuk di Kabupaten Bartim.
"Salah satu dampak COVID-19 di DAS Barito ini karena banyaknya perusahaan tambang tutup sehingga ada karyawan yang diputus kontrak kerja (PHK). Ada yang sudah miskin, rentan miskin," katanya.
Baca juga: Shalat Idul Fitri di masjid dan lapangan, serta takbir keliling di Kalteng ditiadakan
Gubernur Kalteng itu juga mengintruksikan Bupati Bartim Ampera AY Mebas agar memperhatikan masyarakat di Kabupaten Bartim. Diminta juga agar jangan sampai ada warga Kalteng, termasuk di Bartim meninggal karena kelaparan.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melaksanakan kunjungan kerja bersama Kapolda Kalteng Irjend Pol Dedi Prasetyo. Dalam kunjungannya, Sugianto menyerahkan secara simbolis BLT COVID-19 Pemprov Kalteng kepada 10 KK.
Penerima BLT Pemprov Kalteng sebanyak 7.132 KK. Tiap KK menerima uang tunai sebesar Rp500 ribu melalui perantara PT Bank Kalteng. Total BLT yang disalurkan untuk warga Bartim sebesar Rp3,566 miliar.
"Dengan adanya bantuan ini, warga diminta bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya untuk kebutuhan pokok,," demikian Sugianto.
Baca juga: Perketat perbatasan Kalteng, antisipasi tingginya kasus COVID-19 provinsi tetangga
Baca juga: Gubernur Kalteng salurkan bantuan ke sejumlah desa di Kotim
Baca juga: Gubernur Kalteng salurkan bantuan sembako kepada mahasiswa
Baca juga: Sabran bersaudara serahkan 1.000 paket sembako ke DPC PDIP Kobar