Benua Lima, Bartim (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran meminta petugas posko pengawasan yang ada di Pasar Panas, Kelurahan Taniran Kecamatan Benua Lima dan Desa Bentot Kecamatan Patangkep Tutui, Kabupaten Barito Timur bersikap tegas menjaga perbatasan selama libur Idul Fitri 1441 Hijriah.
“Kalau ada yang masuk bukan warga Kalteng dan identitas KTP bukan Kalteng, suruh putar balik saja,” katanya saat mengecek Posko Pengawasan di Polsek Benua Lima Kelurahan Taniran, Jumat.
Menurutnya, langkah ini lebih baik dilakukan, sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 di Kalteng. Seperti di Bartim yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan.
Sugianto juga meminta petugas posko, mengawasi warga Kalteng yang ingin keluar daerah saat libur Lebaran. Jika ada yang ingin keluar, maka petugas diminta tegas untuk menyuruh putar balik atau tidak keluar daerah.
Baca juga: Perketat perbatasan Kalteng, antisipasi tingginya kasus COVID-19 provinsi tetangga
Baca juga: Kapuas dan Bartim diminta tingkatkan pengawasan transportasi darat
Untuk itu warga diminta kooperatif dan disiplin melaksanakan anjuran pemerintah, seperti mencuci tangan secara teratur dan memakai masker jika keluar rumah. Terlebih, tidak melakukan perjalanan keluar daerah, baik mudik atau pulang kampung.
Dalam peninjauan ke Posko Pengawasan di Kelurahan Taniran tersebut, Sugianto menyerahkan ribuan masker kepada petugas yang jaga untuk dikelola dengan baik selama memperketat pengawasan di perbatasan Kalteng-Kalsel.
“Saya minta Bupati Bartim Ampera AY Mebas memonitor pengetatan pengawasan di wilayah perbatasan ini. Saya juga minta dukungan Kapolres Bartim AKBP Hafidh Susilo Herlambang dan Dandim 1012 Buntok Letkol Inf Tuwadi untuk menugaskan anggotanya,” jelas Sugianto.
Sementara itu, Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo juga meminta Kapolres Bartim, memerintahkan anggota yang jaga untuk tegas dalam bertindak, tetapi tetap mengedepankan humanis.
“Kalau ada warga luar yang mau masuk Kalteng, suruh saja putar balik,” ungkapnya.
Baca juga: Gubernur Kalteng mengaku bingung bantuan sosial terbanyak di Bartim
Baca juga: Penyaluran bantuan kepada 180 ribu KK se-Kalteng
“Kalau ada yang masuk bukan warga Kalteng dan identitas KTP bukan Kalteng, suruh putar balik saja,” katanya saat mengecek Posko Pengawasan di Polsek Benua Lima Kelurahan Taniran, Jumat.
Menurutnya, langkah ini lebih baik dilakukan, sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 di Kalteng. Seperti di Bartim yang berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan.
Sugianto juga meminta petugas posko, mengawasi warga Kalteng yang ingin keluar daerah saat libur Lebaran. Jika ada yang ingin keluar, maka petugas diminta tegas untuk menyuruh putar balik atau tidak keluar daerah.
Baca juga: Perketat perbatasan Kalteng, antisipasi tingginya kasus COVID-19 provinsi tetangga
Baca juga: Kapuas dan Bartim diminta tingkatkan pengawasan transportasi darat
Untuk itu warga diminta kooperatif dan disiplin melaksanakan anjuran pemerintah, seperti mencuci tangan secara teratur dan memakai masker jika keluar rumah. Terlebih, tidak melakukan perjalanan keluar daerah, baik mudik atau pulang kampung.
Dalam peninjauan ke Posko Pengawasan di Kelurahan Taniran tersebut, Sugianto menyerahkan ribuan masker kepada petugas yang jaga untuk dikelola dengan baik selama memperketat pengawasan di perbatasan Kalteng-Kalsel.
“Saya minta Bupati Bartim Ampera AY Mebas memonitor pengetatan pengawasan di wilayah perbatasan ini. Saya juga minta dukungan Kapolres Bartim AKBP Hafidh Susilo Herlambang dan Dandim 1012 Buntok Letkol Inf Tuwadi untuk menugaskan anggotanya,” jelas Sugianto.
Sementara itu, Kapolda Kalteng Irjen Pol Dedi Prasetyo juga meminta Kapolres Bartim, memerintahkan anggota yang jaga untuk tegas dalam bertindak, tetapi tetap mengedepankan humanis.
“Kalau ada warga luar yang mau masuk Kalteng, suruh saja putar balik,” ungkapnya.
Baca juga: Gubernur Kalteng mengaku bingung bantuan sosial terbanyak di Bartim
Baca juga: Penyaluran bantuan kepada 180 ribu KK se-Kalteng