Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Sigit Widodo mengingatkan sekaligus meminta pemerintah setempat segera mencarikan solusi, agar pasokan ayam yang mandek atau terhambat dari Kota Banjarmasin tidak berlarut-larut.
Adanya kebijakan menutup sementara arus lalu lintas dari daerah lain ke Provinsi Kalteng ternyata berdampak pada mahalnya harga daging ayam di wilayah ini, kata Sigit di Palangka Raya, Rabu
"Informasinya pengantar ayam potong dari banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, tidak bisa masuk ke Palangka Raya. Ini harus disikapi secara serius dan dicarikan solusinya oleh pemkot Palangka Raya," ucapnya.
Legislator Palangka Raya itu menegaskan tidak menyalahkan pemerintah yang memberlakukan pengetatan masuknya orang atau kendaraan dari Provinsi Kalsel. Sebab, langkah tersebut juga salah satu cara menekan dan mencegah penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19.
Meski begitu, Sigit menyarankan agar pemerintah kota bisa memberikan kelonggaran mengenai pengiriman barang dan ayam potong tidak diperketat. Karena kebutuhan pangan apabila tidak bisa masuk ke daerah, tentunya bisa membuat resah warga.
"Jika memungkinkan harus ada kelonggaran mengenai hal itu, namun tetap mengacu dalam standar protokol kesehatan yang sudah diberlakukan," katanya.
Menurut Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya itu, pengetatan masuknya orang dari luar daerah ke daerah setempat tentunya tidak boleh lengah. Apabila hal itu tidak diperketat, takutnya banyak kluster-kluster COVID-19 lainnya yang berkembang di 'Kota Cantik' sebutan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah itu.
"Dengan kondisi seperti ini tentunya menjadi pembelajaran dan peluang bisnis bagi masyarakat Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya," ucapnya.
Baca juga: DPRD dukung Palangka Raya tak perpanjang PSBB
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuanga itu juga mengingatkan kepada pemkot setempat, bahwa ke depan pemerintah harus mensupport para peternak lokal dengan memberikan stimulus kepada mereka. Pemberian stimulus tersebut, tentunya mereka akan giat menggeluti usaha ayam potong sehingga tidak akan tergantung dengan provinsi tetangga, dalam hal ini Kalsel. ).
"Dengan adanya persoalan seperti ini, tentunya menjadi pelajaran ke-depan-nya baik itu pemkot sehingga menggugah para pebisnis untuk menggeluti bisnis ayam potong di daerah Kota Palangka Raya," demikian Sigit.
Baca juga: DPRD dorong pengetatan jalur masuk di wilayah Kalampangan
Baca juga: Pemerintah perlu bantuan masyarakat akhiri pandemi COVID-19
Baca juga: H-2 Lebaran, masyarakat diminta terapkan protokol kesehatan bila berbelanja
Adanya kebijakan menutup sementara arus lalu lintas dari daerah lain ke Provinsi Kalteng ternyata berdampak pada mahalnya harga daging ayam di wilayah ini, kata Sigit di Palangka Raya, Rabu
"Informasinya pengantar ayam potong dari banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, tidak bisa masuk ke Palangka Raya. Ini harus disikapi secara serius dan dicarikan solusinya oleh pemkot Palangka Raya," ucapnya.
Legislator Palangka Raya itu menegaskan tidak menyalahkan pemerintah yang memberlakukan pengetatan masuknya orang atau kendaraan dari Provinsi Kalsel. Sebab, langkah tersebut juga salah satu cara menekan dan mencegah penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19.
Meski begitu, Sigit menyarankan agar pemerintah kota bisa memberikan kelonggaran mengenai pengiriman barang dan ayam potong tidak diperketat. Karena kebutuhan pangan apabila tidak bisa masuk ke daerah, tentunya bisa membuat resah warga.
"Jika memungkinkan harus ada kelonggaran mengenai hal itu, namun tetap mengacu dalam standar protokol kesehatan yang sudah diberlakukan," katanya.
Menurut Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya itu, pengetatan masuknya orang dari luar daerah ke daerah setempat tentunya tidak boleh lengah. Apabila hal itu tidak diperketat, takutnya banyak kluster-kluster COVID-19 lainnya yang berkembang di 'Kota Cantik' sebutan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah itu.
"Dengan kondisi seperti ini tentunya menjadi pembelajaran dan peluang bisnis bagi masyarakat Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya," ucapnya.
Baca juga: DPRD dukung Palangka Raya tak perpanjang PSBB
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuanga itu juga mengingatkan kepada pemkot setempat, bahwa ke depan pemerintah harus mensupport para peternak lokal dengan memberikan stimulus kepada mereka. Pemberian stimulus tersebut, tentunya mereka akan giat menggeluti usaha ayam potong sehingga tidak akan tergantung dengan provinsi tetangga, dalam hal ini Kalsel. ).
"Dengan adanya persoalan seperti ini, tentunya menjadi pelajaran ke-depan-nya baik itu pemkot sehingga menggugah para pebisnis untuk menggeluti bisnis ayam potong di daerah Kota Palangka Raya," demikian Sigit.
Baca juga: DPRD dorong pengetatan jalur masuk di wilayah Kalampangan
Baca juga: Pemerintah perlu bantuan masyarakat akhiri pandemi COVID-19
Baca juga: H-2 Lebaran, masyarakat diminta terapkan protokol kesehatan bila berbelanja