Palangka Raya (ANTARA) - Kasus warga Kota Palangka Raya yang dinyatakan positif COVID-19 dari klaster Pasar Besar di ibu kota Provinsi Kalteng ini mencapai 29 kasus.
"Benar, penambahan dua kasus positif hari ini adalah mereka dari klaster Pasar Besar. Sehingga sampai hari ini, total menjadi 29 kasus positif dari klaster tersebut," kata Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, Sabtu malam.
Dia menerangkan, penambahan kasus positif dari klaster Pasar Besar merupakan hasil swab test terhadap sejumlah pedagang dan masyarakat di sekitar pasar yang dinyatakan reaktif COVID-19 setelah melakukan rapid test massal beberapa waktu yang lalu.
Baca juga: Kluster Pasar Besar Palangka Raya sebanyak 27 kasus, diantaranya ada anak-anak
Dia mengungkapkan, setidaknya sudah sekitar 180 orang pedagang dan warga di sekitar Pasar Besar dilakukan rapid test massal yang dilakukan sebelum hari Idul Fitri lalu.
"Sebagai tindak lanjut atas ditemukannya enam kasus positif awal untuk klaster ini. Mereka lakukan rapid test pada tanggal 21-23 Mei di Makodim 1016 Palangka Raya dan di Jalan Sumatera," kata Emi yang merupakan Kepala BPBD Kota Palangka Raya.
Berdasar data dan perkembangan kasus Positif COVID-19 di klaster Pasar Besar, pihaknya mengaku khawatir kasus tersebut akan terus meningkat dalam beberapa waktu mendatang.
Baca juga: Palangka Raya belum siap menerapkan normal baru
Pasalnya, lanjut wanita berhijab itu, masih ada sejumlah hasil swab test pedagang yang dinyatakan reaktif masih belum keluar hasilnya.
"Kurang lebih ada sekitar 29 yang dinyatakan reaktif dan wajib mengikuti swab test kemarin. Saat ini baru 23 yang berhasil terindikasi positif, dan yang lain masih menunggu hasil lab. Sepertinya akan ada penambahan, namun kita belum mengetahui lebih pasti. Kita harapkan yang lain dinyatakan negatif," pungkasnya.
Pernyataan itu diungkapkan Fairid pada acara konferensi pers percepatan penanganan COVID-19 yang digelar di Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya.
Sementara itu, berdasarkan data rilis Media Center Gugus Tugas COVID-19 Kalteng, per tanggal 30 Mei 2020 perkembangan kasus Covid-19 di Kota Palangka Raya terdapat penambahan kasus baru.
Kasus positif bertambah dua kasus menjadi total 103 kasus, sembuh bertambah satu menjadi total 53 pasien sembuh, dan meninggal dunia bertambah dua menjadi total lima kasus meninggal dunia.
Baca juga: Kadishub Palangka Raya : 90 persen sopir pengangkut logistik dilengkapi suket 'rapid test'
Baca juga: Relawan COVID-19 Indonesia Bersatu Binda Kalteng serahkan bantuan untuk tenaga medis
Baca juga: Pemkot Palangka Raya diminta carikan solusi tingginya harga ayam potong
"Benar, penambahan dua kasus positif hari ini adalah mereka dari klaster Pasar Besar. Sehingga sampai hari ini, total menjadi 29 kasus positif dari klaster tersebut," kata Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Emi Abriyani, Sabtu malam.
Dia menerangkan, penambahan kasus positif dari klaster Pasar Besar merupakan hasil swab test terhadap sejumlah pedagang dan masyarakat di sekitar pasar yang dinyatakan reaktif COVID-19 setelah melakukan rapid test massal beberapa waktu yang lalu.
Baca juga: Kluster Pasar Besar Palangka Raya sebanyak 27 kasus, diantaranya ada anak-anak
Dia mengungkapkan, setidaknya sudah sekitar 180 orang pedagang dan warga di sekitar Pasar Besar dilakukan rapid test massal yang dilakukan sebelum hari Idul Fitri lalu.
"Sebagai tindak lanjut atas ditemukannya enam kasus positif awal untuk klaster ini. Mereka lakukan rapid test pada tanggal 21-23 Mei di Makodim 1016 Palangka Raya dan di Jalan Sumatera," kata Emi yang merupakan Kepala BPBD Kota Palangka Raya.
Berdasar data dan perkembangan kasus Positif COVID-19 di klaster Pasar Besar, pihaknya mengaku khawatir kasus tersebut akan terus meningkat dalam beberapa waktu mendatang.
Baca juga: Palangka Raya belum siap menerapkan normal baru
Pasalnya, lanjut wanita berhijab itu, masih ada sejumlah hasil swab test pedagang yang dinyatakan reaktif masih belum keluar hasilnya.
"Kurang lebih ada sekitar 29 yang dinyatakan reaktif dan wajib mengikuti swab test kemarin. Saat ini baru 23 yang berhasil terindikasi positif, dan yang lain masih menunggu hasil lab. Sepertinya akan ada penambahan, namun kita belum mengetahui lebih pasti. Kita harapkan yang lain dinyatakan negatif," pungkasnya.
Pernyataan itu diungkapkan Fairid pada acara konferensi pers percepatan penanganan COVID-19 yang digelar di Rumah Jabatan Wali Kota Palangka Raya.
Sementara itu, berdasarkan data rilis Media Center Gugus Tugas COVID-19 Kalteng, per tanggal 30 Mei 2020 perkembangan kasus Covid-19 di Kota Palangka Raya terdapat penambahan kasus baru.
Kasus positif bertambah dua kasus menjadi total 103 kasus, sembuh bertambah satu menjadi total 53 pasien sembuh, dan meninggal dunia bertambah dua menjadi total lima kasus meninggal dunia.
Baca juga: Kadishub Palangka Raya : 90 persen sopir pengangkut logistik dilengkapi suket 'rapid test'
Baca juga: Relawan COVID-19 Indonesia Bersatu Binda Kalteng serahkan bantuan untuk tenaga medis
Baca juga: Pemkot Palangka Raya diminta carikan solusi tingginya harga ayam potong