Palangka Raya (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah melakukan penelusuran terhadap siapa saja yang kontak erat dengan warga positif COVID-19 yang saat Lebaran lalu menggelar "open house".
"Tim 'tracking' terus bergerak menelusuri kontak erat warga di salah satu kelurahan di Kecamatan Bukit Batu itu. Kontak erat dirapid dan yang reaktif dilakukan swab," kata Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Palangka Raya, Fairid Naparin, Rabu.
Selanjutnya masyarakat yang usai tes swab dinyatakan positif terjangkit COVID-19 akan dikarantina di rumah sakit. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk berkolaborasi melakukan rapid tes.
Terlebih saat ini jumlah kasus warga "Kota Cantik" terjangkit COVID-19 masih terus meningkat, terutama penularan dari kluster Pasar Besar Palangka Raya.
Pernyataan itu diungkapkan Fairid saat dikonfirmasi terkait beredarnya informasi satu keluarga di Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu dipastikan positif COVID-19 usai sebelumnya menggelar "open house" saat Lebaran 2020.
Pada saat Lebaran 24 Mei 2020 lalu, keluarga tersebut menggelar "open house" dan melakukan kontak langsung dengan 29 KK dengan jumlah 119 jiwa.
Satu keluarga terdiri dari suami, istri dan satu anak itu diketahui terjangkit diduga dari aktivitas di Pasar Subuh komplek Pasar Besar Palangka Raya. Pasar Besar itu sendiri saat ini menjadi kluster baru penyebaran COVID-19.
Mereka diketahui terjangkit COVID-19 saat berobat ke kepala puskesmas pembantu di daerah setempat. Saat ini pula diketahui bahwa petugas kesehatan yang menangani keluarga itu dinyatakan positif.
Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Palangka Raya, Emi Abdiyani mengatakan, warga setempat yang kontak erat dengan keluarga positif akan segera dilakukan rapid tes.
"Tim 'tracking' terus bergerak menelusuri kontak erat warga di salah satu kelurahan di Kecamatan Bukit Batu itu. Kontak erat dirapid dan yang reaktif dilakukan swab," kata Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Palangka Raya, Fairid Naparin, Rabu.
Selanjutnya masyarakat yang usai tes swab dinyatakan positif terjangkit COVID-19 akan dikarantina di rumah sakit. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk berkolaborasi melakukan rapid tes.
Terlebih saat ini jumlah kasus warga "Kota Cantik" terjangkit COVID-19 masih terus meningkat, terutama penularan dari kluster Pasar Besar Palangka Raya.
Pernyataan itu diungkapkan Fairid saat dikonfirmasi terkait beredarnya informasi satu keluarga di Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu dipastikan positif COVID-19 usai sebelumnya menggelar "open house" saat Lebaran 2020.
Pada saat Lebaran 24 Mei 2020 lalu, keluarga tersebut menggelar "open house" dan melakukan kontak langsung dengan 29 KK dengan jumlah 119 jiwa.
Satu keluarga terdiri dari suami, istri dan satu anak itu diketahui terjangkit diduga dari aktivitas di Pasar Subuh komplek Pasar Besar Palangka Raya. Pasar Besar itu sendiri saat ini menjadi kluster baru penyebaran COVID-19.
Mereka diketahui terjangkit COVID-19 saat berobat ke kepala puskesmas pembantu di daerah setempat. Saat ini pula diketahui bahwa petugas kesehatan yang menangani keluarga itu dinyatakan positif.
Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Palangka Raya, Emi Abdiyani mengatakan, warga setempat yang kontak erat dengan keluarga positif akan segera dilakukan rapid tes.