Sampit (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengantisipasi kembali melonjaknya kasus positif COVID-19, khususnya di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Parenggean.
"Hari ini ODP (orang dalam pemantauan) bertambah 21 menjadi 46 orang. Ini hasil pelacakan di Parenggean dan Mentaya Hilir Selatan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Minggu.
Data hari ini, jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 25 kasus terdiri delapan orang masih dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit, 15 orang sudah sembuh dan dua orang meninggal dunia. Selain itu, ada satu pasien dalam pengawasan (PDP) dan 46 orang dalam pemantaua (ODP).
Meningkatnya ODP di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Parenggean menunjukkan potensi penularan COVID-19 di Kotawaringin Timur masih tinggi, khususnya di dua kecamatan tersebut. Tidak menutup kemungkinan ada kasus positif COVID-19 baru dari warga yang tadinya berstatus ODP.
Pelacakan di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan menindaklanjuti ditemukannya satu keluarga beranggotakan lima orang yang dinyatakan positif COVID-19. Mereka adalah lima dari enam orang yang sebelumnya mengikuti tes cepat atau rapid test di Pasar Umar Hasyim Samuda dengan hasil reaktif COVID-19. Setelah dilakukan pemeriksaan swab ternyata lima orang dinyatakan positif COVID-19.
Menindaklanjuti hasil itu, Gugus Tugas melakukan pelacakan orang-orang yang pernah kontak erat dengan para pasien. Terdata sebanyak 48 orang pernah kontak erat dengan keluarga tersebut.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim minta penyaluran bantuan sosial gunakan data daerah
Untuk memutus mata rantai penularan, Gugus Tugas mendata dan melakukan tes cepat terhadap 48 tersebut. Hasilnya, delapan orang di antaranya dinyatakan reaktif. Jumat sore mereka dibawa untuk menjalani isolasi di Klinik ODP di Sampit.
Sementara itu saat tes cepat dilakukan di Pasar Parenggean, ada 100 warga yang mengikuti tes cepat tersebut. Hasilnya, ada tujuh spesimen yang dinyatakan reaktif COVID-19. Mereka kini menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil pemeriksaan untuk memastikan apakah mereka terjangkit virus mematikan tersebut.
"Gugus Tugas terus bekerja untuk menangani COVID-19. Kita berdoa mudah-mudahan semua hasilnya negatif sehingga kasus positif COVID-19 tidak terus bertambah," harap Multazam.
Multazam yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur mengajak masyarakat menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Upaya yang dilakukan pemerintah tidak akan berbuah maksimal tanpa dukungan dan kesadaran masyarakat.
Baca juga: Pengusaha tambang Kotim keluhkan kehadiran broker
Baca juga: Pemprov Kalteng tunda sementara penyaluran BST di Kotim
"Hari ini ODP (orang dalam pemantauan) bertambah 21 menjadi 46 orang. Ini hasil pelacakan di Parenggean dan Mentaya Hilir Selatan," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Minggu.
Data hari ini, jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 25 kasus terdiri delapan orang masih dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit, 15 orang sudah sembuh dan dua orang meninggal dunia. Selain itu, ada satu pasien dalam pengawasan (PDP) dan 46 orang dalam pemantaua (ODP).
Meningkatnya ODP di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Parenggean menunjukkan potensi penularan COVID-19 di Kotawaringin Timur masih tinggi, khususnya di dua kecamatan tersebut. Tidak menutup kemungkinan ada kasus positif COVID-19 baru dari warga yang tadinya berstatus ODP.
Pelacakan di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan menindaklanjuti ditemukannya satu keluarga beranggotakan lima orang yang dinyatakan positif COVID-19. Mereka adalah lima dari enam orang yang sebelumnya mengikuti tes cepat atau rapid test di Pasar Umar Hasyim Samuda dengan hasil reaktif COVID-19. Setelah dilakukan pemeriksaan swab ternyata lima orang dinyatakan positif COVID-19.
Menindaklanjuti hasil itu, Gugus Tugas melakukan pelacakan orang-orang yang pernah kontak erat dengan para pasien. Terdata sebanyak 48 orang pernah kontak erat dengan keluarga tersebut.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim minta penyaluran bantuan sosial gunakan data daerah
Untuk memutus mata rantai penularan, Gugus Tugas mendata dan melakukan tes cepat terhadap 48 tersebut. Hasilnya, delapan orang di antaranya dinyatakan reaktif. Jumat sore mereka dibawa untuk menjalani isolasi di Klinik ODP di Sampit.
Sementara itu saat tes cepat dilakukan di Pasar Parenggean, ada 100 warga yang mengikuti tes cepat tersebut. Hasilnya, ada tujuh spesimen yang dinyatakan reaktif COVID-19. Mereka kini menjalani isolasi mandiri sambil menunggu hasil pemeriksaan untuk memastikan apakah mereka terjangkit virus mematikan tersebut.
"Gugus Tugas terus bekerja untuk menangani COVID-19. Kita berdoa mudah-mudahan semua hasilnya negatif sehingga kasus positif COVID-19 tidak terus bertambah," harap Multazam.
Multazam yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur mengajak masyarakat menjalankan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Upaya yang dilakukan pemerintah tidak akan berbuah maksimal tanpa dukungan dan kesadaran masyarakat.
Baca juga: Pengusaha tambang Kotim keluhkan kehadiran broker
Baca juga: Pemprov Kalteng tunda sementara penyaluran BST di Kotim