Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggencarkan pengecekan ke distributor bahan pangan, khususnya bahan pokok guna mengantisipasi penimbunan jelang Natal dan Tahun Baru.
“Menanggapi kekhawatiran masyarakat akan penimbunan bahan pangan jelang Natal dan Tahun Baru, kami sudah menyiapkan langkah-langkah strategis, di antaranya dengan melakukan pengecekan ke gudang-gudang distributor,” kata Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Sanggul Lumban Gaol di Sampit, Kamis.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) menyampaikan bahwa pihaknya telah menggelar rapat koordinasi bersama lintas sektor guna mengantisipasi lonjakan harga pangan yang berdampak pada kenaikan inflasi menjelang Natal dan Tahun Baru.
Dalam rapat itu yang paling menjadi sorotan adalah ketersediaan bahan pokok yang berdasarkan data DPKP Kotim dan Bulog setempat saat ini ketersediaan bahan pokok masih aman.
Khususnya untuk stok beras di Bulog saat ini ada 2.400 ton yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai empat bulan ke depan. Selain itu, Bulog juga menyediakan beras premium sebanyak dua ton.
Dengan demikian masyarakat tak perlu khawatir akan kekurangan bahan pokok dalam menghadapi dua momentum besar yang tak lama lagi.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyiapkan langkah strategis guna menghindari adanya oknum nakal yang menimbun bahan pangan hingga berpotensi menyebabkan kenaikan harga di pasaran.
Baca juga: PPNI Kotim diharap jadi pelopor perubahan positif bidang kesehatan
“Jadi kita mengharap apa yang dikhawatirkan masyarakat terhadap adanya penimbunan barang segala macam itu tidak terjadi,” ujarnya.
Ia juga mengaku, bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan sejumlah pengusaha terkait kesiapan menghadapi Natal dan Tahun Baru dan mereka menyatakan siap mendistribusikan barang selama daya beli masyarakat mendukung.
Alih-alih inflasi, pihaknya justru khawatir terjadi deflasi atau menurunnya daya beli masyarakat. Hal ini berdasarkan pantai inflasi Kotim dari Januari hingga November 2024 yang terbilang rendah, rata-rata di bawah 1,5 persen inflasi year on year.
“Makanya ini yang harus kita support supaya masyarakat bisa membeli kebutuhan bahan pokok, ketersediaan bahan pokok itu ada sehingga harga barang tidak mungkin naik,” ujarnya.
Ia pun menjamin penimbunan barang tidak akan terjadi. Pemkab Kotim akan bekerjasama dengan aparat penegak hukum guna mencegah hal tersebut dengan mengecek satu persatu gudang penyimpan bahan pangan, baik itu milik pemerintah maupun swasta.
“Minggu depan akan mulai kami laksanakan pengecekan itu. Kalau misalnya ditemukan akan kami tindak sesuai aturan yang berlaku dan akan kami peringatkan, tapi diutamakan dengan pendekatan persuasif,” demikian Sanggul.
Baca juga: Indeks inovasi daerah Kotim meningkat signifikan
Baca juga: Pelindo Sampit optimalkan pemanfaatan teknologi cegah penyimpangan
Baca juga: Posko Nataru di Pelabuhan Sampit disiapkan bantu pemudik