Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah berharap pergantian pengurus Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dapat melahirkan pemimpin yang mampu menjadi inspirasi dan pelopor perubahan yang positif di bidang kesehatan.
“Saya yakin bahwa PPNI Kotim mampu melahirkan pemimpin yang tidak hanya memahami kompleksitas tantangan profesi, tetapi juga mampu menjadi inspirasi dan pelopor perubahan yang positif di sektor kesehatan,” kata Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Sanggul Lumban Gaol di Sampit, Kamis.
Hal ini ia sampaikan usai membuka musyawarah daerah (Musda) VI PPNI Kotim yang dilaksanakan dalam rangka pemilihan ketua dan pengurus yang baru, seiring telah selesainya masa kepengurusan yang sebelumnya.
Ia menuturkan, sebagai garda terdepan dalam sistem kesehatan, para perawat memainkan dalam mendukung pemerintah daerah mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera. tugas ini tentu tidak mudah, namun kalian selalu melakukannya dengan penuh pengabdian.
Musda ini merupakan momentum yang sangat strategis. Tidak hanya menjadi forum untuk mengevaluasi perjalanan organisasi selama periode sebelumnya, tetapi juga sebagai ruang untuk menyatukan visi dan misi dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa depan.
“Saya percaya, melalui diskusi yang konstruktif dan semangat kebersamaan, musyawarah ini akan menghasilkan ide-ide segar yang dapat memperkuat posisi PPNI sebagai mitra strategis pemerintah,” ucapnya.
Dalam musyawarah ini, juga akan dipilih pemimpin baru untuk menakhodai organisasi dalam periode mendatang. Proses ini adalah bagian yang sangat penting dari demokrasi organisasi.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh peserta untuk menggunakan hak suara dengan bijaksana, yang memiliki integritas, visi besar, dan kemampuan untuk membawa organisasi ini semakin maju, relevan, dan berdampak bagi masyarakat.
Pemimpin yang terpilih bukan hanya seorang figur, tetapi juga simbol persatuan dan harapan seluruh anggota. Dalam hal ini, ia menyatakan bahwa pemerintah daerah siap mendukung setiap langkah PPNI dalam mengembangkan kapasitas anggotanya.
“Kami percaya bahwa melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah dan organisasi profesi, kita dapat menciptakan pelayanan kesehatan yang lebih baik dan lebih merata di seluruh wilayah Kotim,” lanjutnya.
Baca juga: Indeks inovasi daerah Kotim meningkat signifikan
Ia juga berharap pengurus baru PPNI nantinya bisa lebih intens berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam rangka peningkatan pelayanan bidang kesehatan
Pemerintah daerah siap mendukung para perawat yang tergabung dalam PPNI agar bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sampai ke desa-desa terpencil dan sangat terpencil, hingga akhirnya pemerataan pelayanan kesehatan di Kotim bisa terwujud.
Ketua DPW PPNI Kalteng Ady Praditha melalui Wakil Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan DPW PPNI Kalteng Budi Pariyanto menyebut Musda ini bukan hanya sebatas kegiatan rutin dalam organisasi, tetapi juga sebuah momentum yang sarat makna.
“Ini adalah saat di mana kita semua duduk bersama,mengevaluasi apa yang telah kita capai, dan merancang langkah-langkah strategis untuk masa depan. Keberhasilan organisasi kita bergantung pada komitmen dan sinergi semua pihak,” ucapnya.
Maka dari itu, ia mengajak seluruh peserta untuk menjadikan forum ini sebagai ruang dialog yang produktif, penuh semangat kebersamaan, dan menjunjung tinggi nilai-nilai profesionalisme.
Ketua Panitia Penyelenggara Musda VI PPNI Kotim Muhamad Alianur menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan AD/ART PPNI, yang mewajibkan setiap daerah untuk mengadakan musyawarah daerah sebagai forum tertinggi di tingkat kabupaten.
“Tujuan kegiatan ini untuk mengevaluasi program kerja periode sebelumnya, merumuskan program kerja untuk periode mendatang dan memilih dan menetapkan Ketua DPD PPNI Kotim yang baru,” sebutnya.
Musda ini dihadiri oleh perwakilan dari 21 DPK yang ada di Kotim meliputi Ketapang 1, Ketapang 2, Baamang, Seranau, RSUD dr. Murjani, Telawang, Tumbang Sangai, Samuda, Antang Kalang, Parenggean 1, RSP Samuda, Kuala Kuayan.
Selanjutnya Bagendang, Pundu, Pasir Putih, RS Parenggean, Bapinang, Tumbang Penyahuan, Cempaka Mulia, Kota Besi dan Parenggean 2.
“Kami berharap melalui Musda ini kita dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang membawa manfaat besar bagi profesi keperawatan di Kotim. Partisipasi aktif dari seluruh peserta sangat kami harapkan demi keberhasilan acara ini,” demikian Alianur.
Baca juga: Pelindo Sampit optimalkan pemanfaatan teknologi cegah penyimpangan
Baca juga: Minamas Plantation tanam perdana kebun kemitraan untuk kesejahteraan masyarakat
Baca juga: Posko Nataru di Pelabuhan Sampit disiapkan bantu pemudik