Muara Teweh (ANTARA) - Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, bertambah seorang perempuan yang hasil tes cepat atau 'rapid test' menunjukan reaktif sehingga jumlahnya menjadi lima orang.
"PDP perempuan itu berinisial NT usia 51 tahun warga Desa Trahean Kecamatan Teweh Selatan," kata Juru Bicara Tugas Penanganan COVID-19 Barito Utara Siswandoyo di Muara Teweh, Kamis.
Pasien yang berasal dari salah satu desa sentra pertanian padi sawah di daerah ini tersebut masuk RSUD Muara Teweh pada Rabu (10/6) malam dengan keluhan demam dan batuk.
Menurut dia, saat ini tim Dinas Kesehatan dan Puskesmas Trahean sedang melakukan penelusuran riwayat kontak perempuan itu untuk menyelidiki epidemiologi warga tersebut.
"Informasi sementara yang bersangkutan selama ini tidak pernah keluar desa, kecuali berbelanja ke pasar mingguan Desa Trahean dan mendapat kunjungan anaknya yang bekerja di perusahaan perkayuan PT BMAL pada saat Lebaran lalu," kata Siswandoyo.
Dia mengatakan, jumlah PDP reaktif hasil tes cepat yang diisolasi di ruang Matahari RSUD Muara Teweh lainnya yakni SRD istri dari S seorang PDP yang meningal dunia di RSUD setempat pada Minggu (7/6) dan dimakamkan secara protokol kesehatan COVID-19 di lokasi pemakaman khusus COVID-19 di kilometer 7 Jalan Negara Muara Teweh - Puruk Cahu.
Kemudian tiga orang lainnya berinisial DS rujukan dari Malungai Raya Kabupaten Barito Selatan dan ND dari Kelurahan Jingah Kecamatan Teweh Baru, serta satu PDP seorang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor Pancar Mas yang melayani angkutan penumpang di Sungai Barito jurusan Muara Teweh - Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan sebaliknya.
ABK tersebut berinisial AH umur 42 tahun warga Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala, Kalsel.
"Jadi ABK ini merupakan kontak erat pasangan suami istri S dan SRD, yang merupakan penumpang kapal tersebut berangkat dari Banjarmasin dan tiba di Muara Teweh pada Rabu (3/6)," jelas dia.
Tes cepat terhadap ABK ini dilakukan pada Rabu (10/6) terhadap 11 orang ABK Pancar Mas di Pelabuhan Muara Teweh, sedangkan 10 ABK lainnya meski hasil tes cepatnya negatif, namun mereka tetap diminta melakukan isolasi mandiri.
"Kapal Pancar Mas dilakukan desinfektan dan untuk sementara ditambat oleh Dinas Perhubungan Barito Utara di pelabuhan setempat.Sedangkan 10 ABK lainnya akan dilakukan rapid test ulang pada tujuh sampai sepuluh hari ke depan," kata dia yang juga Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara ini.
Baca juga: Hasil tes cepat seorang ABK Pancar Mas menunjukan reaktif
Baca juga: Pasien positif COVID-19 Barito Utara dinyatakan sembuh
"PDP perempuan itu berinisial NT usia 51 tahun warga Desa Trahean Kecamatan Teweh Selatan," kata Juru Bicara Tugas Penanganan COVID-19 Barito Utara Siswandoyo di Muara Teweh, Kamis.
Pasien yang berasal dari salah satu desa sentra pertanian padi sawah di daerah ini tersebut masuk RSUD Muara Teweh pada Rabu (10/6) malam dengan keluhan demam dan batuk.
Menurut dia, saat ini tim Dinas Kesehatan dan Puskesmas Trahean sedang melakukan penelusuran riwayat kontak perempuan itu untuk menyelidiki epidemiologi warga tersebut.
"Informasi sementara yang bersangkutan selama ini tidak pernah keluar desa, kecuali berbelanja ke pasar mingguan Desa Trahean dan mendapat kunjungan anaknya yang bekerja di perusahaan perkayuan PT BMAL pada saat Lebaran lalu," kata Siswandoyo.
Dia mengatakan, jumlah PDP reaktif hasil tes cepat yang diisolasi di ruang Matahari RSUD Muara Teweh lainnya yakni SRD istri dari S seorang PDP yang meningal dunia di RSUD setempat pada Minggu (7/6) dan dimakamkan secara protokol kesehatan COVID-19 di lokasi pemakaman khusus COVID-19 di kilometer 7 Jalan Negara Muara Teweh - Puruk Cahu.
Kemudian tiga orang lainnya berinisial DS rujukan dari Malungai Raya Kabupaten Barito Selatan dan ND dari Kelurahan Jingah Kecamatan Teweh Baru, serta satu PDP seorang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor Pancar Mas yang melayani angkutan penumpang di Sungai Barito jurusan Muara Teweh - Banjarmasin, Kalimantan Selatan dan sebaliknya.
ABK tersebut berinisial AH umur 42 tahun warga Handil Bakti Kabupaten Barito Kuala, Kalsel.
"Jadi ABK ini merupakan kontak erat pasangan suami istri S dan SRD, yang merupakan penumpang kapal tersebut berangkat dari Banjarmasin dan tiba di Muara Teweh pada Rabu (3/6)," jelas dia.
Tes cepat terhadap ABK ini dilakukan pada Rabu (10/6) terhadap 11 orang ABK Pancar Mas di Pelabuhan Muara Teweh, sedangkan 10 ABK lainnya meski hasil tes cepatnya negatif, namun mereka tetap diminta melakukan isolasi mandiri.
"Kapal Pancar Mas dilakukan desinfektan dan untuk sementara ditambat oleh Dinas Perhubungan Barito Utara di pelabuhan setempat.Sedangkan 10 ABK lainnya akan dilakukan rapid test ulang pada tujuh sampai sepuluh hari ke depan," kata dia yang juga Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara ini.
Baca juga: Hasil tes cepat seorang ABK Pancar Mas menunjukan reaktif
Baca juga: Pasien positif COVID-19 Barito Utara dinyatakan sembuh