Sampit (ANTARA) - Jumlah pasien positif COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah bertambah satu menjadi 28 orang, yakni seorang warga yang diduga terpapar virus mematikan itu saat perjalanan di Banjarmasin Kalimantan Selatan.
"Pasien melakukan perjalanan dari Sampit ke Banjarmasin bolak-balik, terjadi kontak erat dengan pasien positif COVID-19 atau tertular saat melakukan perjalanan di Banjarmasin. Dugaan kami dia terpapar ketika berada di zona merah," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Jumat.
Multazam menyebutkan, pasien dengan kode nomor 28 itu merupakan seorang pria berusia 42 tahun yang tinggal di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Dia dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan swab pada 5 Juni lalu.
Kondisi pasien cukup stabil meski terpapar COVID-19. Saat ini dia dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit.
Tim surveilans Dinas Kesehatan sedang melakukan pelacakan untuk mengetahui siapa saja orang yang ada kontak erat dengan pasien nomor 28. Hasil pelacakan tersebut kemudian dianalisa untuk ditindaklanjuti.
Mereka yang pernah kontak erat dengan pasien nomor 28 akan menjalani tes cepat atau "rapid test". Multazam berharap hasil tes cepat itu semua negatif atau nonreaktif.
Hingga saat ini jumlah pasien positif COVID-19 di Kotawaringin Timur sebanyak 28 orang, terdiri dari 11 orang masih dirawat, 15 orang sembuh dan dua orang telah meninggal dunia. Sementara itu pasien dalam pengawasan (PDP) tiga orang dan orang dalam pemantauan (ODP) bertambah dua menjadi 79 orang.
Baca juga: DPRD Kotim setujui Raperda Perangkat Daerah dan Korpri
Untuk mencegah penularan COVID-19, Multazam kembali mengingatkan masyarakat menggunakan masker yang baik dan bersih saat beraktivitas di luar rumah, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak.
Tempat ibadah yang sudah kembali dibuka diharapkan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Masyarakat juga diminta mematuhi anjuran pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19, termasuk saat berada di tempat ibadah.
Operasi lapangan berupa penertiban penggunaan masker juga terus dilakukan dengan mengarahkan warga putar arah jika tidak menggunakan masker. Kegiatan iu diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan masker.
Pria yang juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur ini juga menanggapi kabar adanya 11 pekerja di salah satu perkebunan kelapa sawit yang diketahui hasil tes cepatnya menunjukkan reaktif COVID-19.
"Kami sudah mediasi melalui tim Gugus Tugas kecamatan berkomunikasi dengan pihak perusahaan perkebunan. Kami nyatakan bahwa hasil "rapid test" reaktif itu belum tentu positif COVID-19. Tapi itu tetap menjadi perhatian kami," demikian Multazam.
Baca juga: Larangan reklame rokok di Kotim harus dipatuhi
Baca juga: Ruas jalan Sampit-Seruyan rawan putus akibat tergerus
"Pasien melakukan perjalanan dari Sampit ke Banjarmasin bolak-balik, terjadi kontak erat dengan pasien positif COVID-19 atau tertular saat melakukan perjalanan di Banjarmasin. Dugaan kami dia terpapar ketika berada di zona merah," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Jumat.
Multazam menyebutkan, pasien dengan kode nomor 28 itu merupakan seorang pria berusia 42 tahun yang tinggal di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Dia dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19 setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan swab pada 5 Juni lalu.
Kondisi pasien cukup stabil meski terpapar COVID-19. Saat ini dia dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit.
Tim surveilans Dinas Kesehatan sedang melakukan pelacakan untuk mengetahui siapa saja orang yang ada kontak erat dengan pasien nomor 28. Hasil pelacakan tersebut kemudian dianalisa untuk ditindaklanjuti.
Mereka yang pernah kontak erat dengan pasien nomor 28 akan menjalani tes cepat atau "rapid test". Multazam berharap hasil tes cepat itu semua negatif atau nonreaktif.
Hingga saat ini jumlah pasien positif COVID-19 di Kotawaringin Timur sebanyak 28 orang, terdiri dari 11 orang masih dirawat, 15 orang sembuh dan dua orang telah meninggal dunia. Sementara itu pasien dalam pengawasan (PDP) tiga orang dan orang dalam pemantauan (ODP) bertambah dua menjadi 79 orang.
Baca juga: DPRD Kotim setujui Raperda Perangkat Daerah dan Korpri
Untuk mencegah penularan COVID-19, Multazam kembali mengingatkan masyarakat menggunakan masker yang baik dan bersih saat beraktivitas di luar rumah, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak.
Tempat ibadah yang sudah kembali dibuka diharapkan tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Masyarakat juga diminta mematuhi anjuran pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19, termasuk saat berada di tempat ibadah.
Operasi lapangan berupa penertiban penggunaan masker juga terus dilakukan dengan mengarahkan warga putar arah jika tidak menggunakan masker. Kegiatan iu diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan masker.
Pria yang juga menjabat Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur ini juga menanggapi kabar adanya 11 pekerja di salah satu perkebunan kelapa sawit yang diketahui hasil tes cepatnya menunjukkan reaktif COVID-19.
"Kami sudah mediasi melalui tim Gugus Tugas kecamatan berkomunikasi dengan pihak perusahaan perkebunan. Kami nyatakan bahwa hasil "rapid test" reaktif itu belum tentu positif COVID-19. Tapi itu tetap menjadi perhatian kami," demikian Multazam.
Baca juga: Larangan reklame rokok di Kotim harus dipatuhi
Baca juga: Ruas jalan Sampit-Seruyan rawan putus akibat tergerus