Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah Abdul Razak mengajak serta meminta seluruh elemen masyarakat, jangan hanya mengkritik dan mencari-cari kesalahan pemerintah dalam menangani pandemi virus corona atau COVID-19.
Pandemi COVID-19 ini terjadi di seluruh dunia dan tidak ada satupun negara yang sangat siap menangani dan menanggulangi karena datangnya tiba-tiba, kata Abdul Razak di Palangka Raya, kemarin.
"Jadi, mari kita sama-sama menghargai upaya yang telah dan sedang dilakukan pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam menangani pandemi COVID-19," tambahnya.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu juga berharap jangan ada persepsi negatif ataupun menyalahkan jajaran terkait. Sebab, sampai saat ini semua jajaran pemerintah sedang berjibaku memutus pandemi tersebut.
Dia mengatakan Adanya lonjakan kenaikan kasus positif yang terus bertambah ataupun munculnya klaster-klaster baru, merupakan sebagian persoalan yang terus mendapat tindaklanjut.
"Kondisi itu bukan berarti pemerintah daerah setempat berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Saya melihat yang dilakukan pemerintah baik di provinsi, kota hingga kabupaten sudah sangat maksimal dan tidak setengah-setengah," kata Razak.
Menurut wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan III meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Sukamara dan Lamandau itu, penyebaran pandemi COVID-19 itu benar-benar massif, sehingga sulit untuk memutus mata rantai atau menghilangkan dengan cepat.
"Kita wajib hargai apa yang sudah dilakukan, karena mengurus orang banyak itu tidak mudah. Pemerintah daerah sendiri juga melakukan berbagai upaya secara langsung di lapangan," kata Razak.
Adanya pelaksanaan rapid test massal, dibeberapa kawasan atau titik lonjakan kasus positif Covid 19. Memang, pendeteksian melalui konsep tersebut wajar, karena biasanya akan ada kemungkinan penambahan kasus. Pelaksanaan ini justru lebih baik dari pada dibiarkan dan tidak ada aksi sama sekali.
Dirinya pun mencontohkan seperti kasus klaster pasar besar di Kota Palangka Raya, dimana dilakukan rapid test massal, sebagai bagian dari pencarian yang terpapar.
"Tolong dihargai apa yang dilakukan pemerintah daerah dengan susah payah, jangan ada nyinyir atau ingin mencari-cari kesalahan. Kalau hanya menyalahkan, semua orang juga bisa," demikian Abdul Razak.
Pandemi COVID-19 ini terjadi di seluruh dunia dan tidak ada satupun negara yang sangat siap menangani dan menanggulangi karena datangnya tiba-tiba, kata Abdul Razak di Palangka Raya, kemarin.
"Jadi, mari kita sama-sama menghargai upaya yang telah dan sedang dilakukan pemerintah, baik pusat maupun daerah dalam menangani pandemi COVID-19," tambahnya.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu juga berharap jangan ada persepsi negatif ataupun menyalahkan jajaran terkait. Sebab, sampai saat ini semua jajaran pemerintah sedang berjibaku memutus pandemi tersebut.
Dia mengatakan Adanya lonjakan kenaikan kasus positif yang terus bertambah ataupun munculnya klaster-klaster baru, merupakan sebagian persoalan yang terus mendapat tindaklanjut.
"Kondisi itu bukan berarti pemerintah daerah setempat berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Saya melihat yang dilakukan pemerintah baik di provinsi, kota hingga kabupaten sudah sangat maksimal dan tidak setengah-setengah," kata Razak.
Menurut wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan III meliputi Kabupaten Kotawaringin Barat, Sukamara dan Lamandau itu, penyebaran pandemi COVID-19 itu benar-benar massif, sehingga sulit untuk memutus mata rantai atau menghilangkan dengan cepat.
"Kita wajib hargai apa yang sudah dilakukan, karena mengurus orang banyak itu tidak mudah. Pemerintah daerah sendiri juga melakukan berbagai upaya secara langsung di lapangan," kata Razak.
Adanya pelaksanaan rapid test massal, dibeberapa kawasan atau titik lonjakan kasus positif Covid 19. Memang, pendeteksian melalui konsep tersebut wajar, karena biasanya akan ada kemungkinan penambahan kasus. Pelaksanaan ini justru lebih baik dari pada dibiarkan dan tidak ada aksi sama sekali.
Dirinya pun mencontohkan seperti kasus klaster pasar besar di Kota Palangka Raya, dimana dilakukan rapid test massal, sebagai bagian dari pencarian yang terpapar.
"Tolong dihargai apa yang dilakukan pemerintah daerah dengan susah payah, jangan ada nyinyir atau ingin mencari-cari kesalahan. Kalau hanya menyalahkan, semua orang juga bisa," demikian Abdul Razak.