Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 tingkat provinsi meminta, perhatian seluruh bupati/wali kota terhadap hasil skoring zonasi risiko kenaikan kasus COVID-19.
"Berdasarkan rilis data dari Aplikasi Bersatu Lawan COVID-19 oleh Gugus Tugas Nasional pada Minggu (21/6), sebanyak lima kabupaten/kota berstatus risiko tinggi," kata Jubir Astrid Teresa saat siaran pers di Palangka Raya, Senin.
Lima daerah itu, yakni Palangka Raya dengan skor 1,06 status terdampak, Gunung Mas dengan skor 1,43 status terdampak, Kapuas dengan skor 1,5 status terdampak, Lamandau dengan skor 1,5 status terdampak, serta Barito Timur dengan skor 1,42 status terdampak.
Baca juga: Pensiunan PNS diminta jadi agen kesehatan pencegahan corona
Sedangkan tujuh kabupaten dengan risiko sedang, meliputi Pulang Pisau dengan skor 1,93 status terdampak, Kotawaringin Barat dengan skor 1,96 status terdampak dan Katingan dengan skor 2,19 status terdampak.
Barito Selatan dengan skor 2,27 status terdampak, Kotawaringin Timur dengan skor 2,25 status terdampak, Murung Raya dengan skor 2,4, status terdampak dan Seruyan dengan skor 2,4 status terdampak.
Kemudian sebanyak dua kabupaten dengan risiko rendah, yaitu Barito Utara dengan skor 2,41 status terdampak, serta Sukamara dengan skor 2,53 status terdampak.
"Berdasarkan zonasi risiko pada data minggu sebelumnya, yaitu 14 Juni 2020, maka ada lima kabupaten yang mengalami perubahan risiko," ungkapnya.
Baca juga: Seluruh pasien COVID-19 di daerah ini sudah sembuh
Baca juga: Hasil tes cepat COVID-19 peserta didik di Kotim, sembilan orang reaktif
Meliputi Barito Timur dan Lamandau, dari risiko sedang menjadi risiko tinggi, Pulang Pisau dari risiko tinggi menjadi risiko sedang, serta Barito Utara dan Sukamara dari risiko sedang menjadi risiko rendah.
Oleh karena itu, Gubernur Kalimantan Tengah meminta kepada seluruh bupati/wali kota meningkatkan upaya penanganan selama seminggu kedepan, dengan target harus jelas dan tegas.
"Gubernur meminta agar pemerintah maupun tim kabupaten/kota bisa menurunkan risiko di wilayahnya masing-masing," ungkapnya.
Baca juga: MK putus Perppu terkait kebijakan keuangan penanganan COVID-19
Berdasarkan data terbaru yang dirilis hari ini, terjadi penambahan sebanyak empat kasus positif baru, berasal dari Palangka Raya tiga orang dan Barito Selatan satu orang.
Sedangkan pasien sembuh sebanyak lima orang, berasal dari Palangka Raya empat orang dan Pulang Pisau satu orang. Juga penambahan pasien positif COVID-19 meninggal satu orang berasal dari Gunung Mas.
Secara kumulatif, positif COVID-19 Kalteng menjadi 783 kasus, terdiri dari 435 dalam perawatan, 299 sembuh dan 49 meninggal. PDP 105 orang, ODP 251 orang, serta OTG 1.212 orang.
Baca juga: Ini rincian biaya paket tes cepat COVID-19 di RSUD Tamiang Layang
Baca juga: 53 mahasiswa asal Indonesia di Wuhan wisuda di tengah pandemi COVID-19
"Berdasarkan rilis data dari Aplikasi Bersatu Lawan COVID-19 oleh Gugus Tugas Nasional pada Minggu (21/6), sebanyak lima kabupaten/kota berstatus risiko tinggi," kata Jubir Astrid Teresa saat siaran pers di Palangka Raya, Senin.
Lima daerah itu, yakni Palangka Raya dengan skor 1,06 status terdampak, Gunung Mas dengan skor 1,43 status terdampak, Kapuas dengan skor 1,5 status terdampak, Lamandau dengan skor 1,5 status terdampak, serta Barito Timur dengan skor 1,42 status terdampak.
Baca juga: Pensiunan PNS diminta jadi agen kesehatan pencegahan corona
Sedangkan tujuh kabupaten dengan risiko sedang, meliputi Pulang Pisau dengan skor 1,93 status terdampak, Kotawaringin Barat dengan skor 1,96 status terdampak dan Katingan dengan skor 2,19 status terdampak.
Barito Selatan dengan skor 2,27 status terdampak, Kotawaringin Timur dengan skor 2,25 status terdampak, Murung Raya dengan skor 2,4, status terdampak dan Seruyan dengan skor 2,4 status terdampak.
Kemudian sebanyak dua kabupaten dengan risiko rendah, yaitu Barito Utara dengan skor 2,41 status terdampak, serta Sukamara dengan skor 2,53 status terdampak.
"Berdasarkan zonasi risiko pada data minggu sebelumnya, yaitu 14 Juni 2020, maka ada lima kabupaten yang mengalami perubahan risiko," ungkapnya.
Baca juga: Seluruh pasien COVID-19 di daerah ini sudah sembuh
Baca juga: Hasil tes cepat COVID-19 peserta didik di Kotim, sembilan orang reaktif
Meliputi Barito Timur dan Lamandau, dari risiko sedang menjadi risiko tinggi, Pulang Pisau dari risiko tinggi menjadi risiko sedang, serta Barito Utara dan Sukamara dari risiko sedang menjadi risiko rendah.
Oleh karena itu, Gubernur Kalimantan Tengah meminta kepada seluruh bupati/wali kota meningkatkan upaya penanganan selama seminggu kedepan, dengan target harus jelas dan tegas.
"Gubernur meminta agar pemerintah maupun tim kabupaten/kota bisa menurunkan risiko di wilayahnya masing-masing," ungkapnya.
Baca juga: MK putus Perppu terkait kebijakan keuangan penanganan COVID-19
Berdasarkan data terbaru yang dirilis hari ini, terjadi penambahan sebanyak empat kasus positif baru, berasal dari Palangka Raya tiga orang dan Barito Selatan satu orang.
Sedangkan pasien sembuh sebanyak lima orang, berasal dari Palangka Raya empat orang dan Pulang Pisau satu orang. Juga penambahan pasien positif COVID-19 meninggal satu orang berasal dari Gunung Mas.
Secara kumulatif, positif COVID-19 Kalteng menjadi 783 kasus, terdiri dari 435 dalam perawatan, 299 sembuh dan 49 meninggal. PDP 105 orang, ODP 251 orang, serta OTG 1.212 orang.
Baca juga: Ini rincian biaya paket tes cepat COVID-19 di RSUD Tamiang Layang
Baca juga: 53 mahasiswa asal Indonesia di Wuhan wisuda di tengah pandemi COVID-19