Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul menjelaskan, penularan COVID-19 sudah terjadi hingga ke tingkat komunitas.
"Benar-benar meledak hari ini. Penularan sudah sampai tingkat komunitas," ungkapnya saat dihubungi dari Palangka Raya, Senin.
Menurutnya tidak ada jalan lain, yakni dengan memakai masker dan menjaga jarak. Kalau tidak situasi semakin tidak terkendali.
"Menjaga jarak atau 'physical distancing' sulitnya seperti berusaha menegakkan benang basah," ucap Wakil Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalteng tersebut.
Baca juga: 106 narapidana Lapas Perempuan Gowa positif COVID-19
Baca juga: Tiga daerah di Kalteng dikategorikan tinggi terkait risiko kenaikkan kasus COVID-19
Lebih lanjut ia menjabarkan, saat penularan sudah sampai pada tingkat komunitas, maka berhentilah bicara mengenai kluster.
Suyuti menegaskan, pilihan yang tersisa hanya memakai masker kemana-mana dan menjaga jarak, serta karantina massal.
"Pakai masker pada saat berinteraksi dengan orang dan jaga jarak dengan siapapun," tegasnya.
Baca juga: Penambahan positif COVID-19 di Kalteng capai 42 kasus, terbanyak di Palangka Raya
Jika sudah terjadi penularan pada tingkat komunitas, maka tidak tahu lagi siapa yang akan menulari siapa dan siapa yang akan tertular oleh siapa.
Saat dikonfirmasi ANTARA mengenai penularan komunitas tersebut apakah terjadi di Palangka Raya, ia pun membenarkannya.
"Betul sekali," jawabnya lugas melalui pesan singkat.
Baca juga: 117 pasien COVID-19 di Palangka Raya dinyatakan sembuh
Baca juga: Pasien positif COVID-19 asal Kotim meninggal di Palangka Raya
Salah satu penyebab hingga terjadinya penularan pada tingkat komunitas tersebut yakni karena rendahnya tingkat kedisiplinan.
Adapun berdasarkan data terbaru yang dirilis Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalteng, terjadi penambahan sebanyak 42 kasus positif baru dan sebanyak 24 diantaranya di Palangka Raya.
Secara kumulatif, positif COVID-19 Palangka Raya menjadi 349 kasus, terdiri dari 204 dalam perawatan, 121 sembuh dan 24 meninggal.
Baca juga: Satu tahanan terkonfirmasi positif COVID-19
"Benar-benar meledak hari ini. Penularan sudah sampai tingkat komunitas," ungkapnya saat dihubungi dari Palangka Raya, Senin.
Menurutnya tidak ada jalan lain, yakni dengan memakai masker dan menjaga jarak. Kalau tidak situasi semakin tidak terkendali.
"Menjaga jarak atau 'physical distancing' sulitnya seperti berusaha menegakkan benang basah," ucap Wakil Ketua Harian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalteng tersebut.
Baca juga: 106 narapidana Lapas Perempuan Gowa positif COVID-19
Baca juga: Tiga daerah di Kalteng dikategorikan tinggi terkait risiko kenaikkan kasus COVID-19
Lebih lanjut ia menjabarkan, saat penularan sudah sampai pada tingkat komunitas, maka berhentilah bicara mengenai kluster.
Suyuti menegaskan, pilihan yang tersisa hanya memakai masker kemana-mana dan menjaga jarak, serta karantina massal.
"Pakai masker pada saat berinteraksi dengan orang dan jaga jarak dengan siapapun," tegasnya.
Baca juga: Penambahan positif COVID-19 di Kalteng capai 42 kasus, terbanyak di Palangka Raya
Jika sudah terjadi penularan pada tingkat komunitas, maka tidak tahu lagi siapa yang akan menulari siapa dan siapa yang akan tertular oleh siapa.
Saat dikonfirmasi ANTARA mengenai penularan komunitas tersebut apakah terjadi di Palangka Raya, ia pun membenarkannya.
"Betul sekali," jawabnya lugas melalui pesan singkat.
Baca juga: 117 pasien COVID-19 di Palangka Raya dinyatakan sembuh
Baca juga: Pasien positif COVID-19 asal Kotim meninggal di Palangka Raya
Salah satu penyebab hingga terjadinya penularan pada tingkat komunitas tersebut yakni karena rendahnya tingkat kedisiplinan.
Adapun berdasarkan data terbaru yang dirilis Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kalteng, terjadi penambahan sebanyak 42 kasus positif baru dan sebanyak 24 diantaranya di Palangka Raya.
Secara kumulatif, positif COVID-19 Palangka Raya menjadi 349 kasus, terdiri dari 204 dalam perawatan, 121 sembuh dan 24 meninggal.
Baca juga: Satu tahanan terkonfirmasi positif COVID-19