Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengingatkan potensi penyebaran COVID-19 kepada para pesepeda sehingga mereka juga harus menerapkan protokol kesehatan ketika melakukan aktivitas bersepeda.

"Saat bersepeda juga berpotensi terjadi penularan COVID-19. Hal itu dimungkinkan jika pesepeda tidak menggunakan masker dan tak menjaga jarak saat bersepeda," katanya di Palangka Raya, Selasa.

Ia menjelaskan jika jarak fisik untuk aktivitas antarmasyarakat dalam suatu ruangan atau tempat minimal satu meter atau 1,5 meter,  jarak minimal antarpesepeda dua meter untuk samping kanan dan kiri serta sekitar 11 meter untuk jarak depan dan belakang.

Baca juga: Ivan Gunawan ikutan tren dengan beli sepeda harga puluhan juta

Dia mencontohkan jika jarak antarpesepeda depan dan belakang hanya lima meter dan yang paling depan bersin maka dimungkinkan droplet yang terpercik ke udara menempel pada pesepeda di belakangnya. Hal itu karena saat bersepeda, pergerakan pesepeda cukup cepat. Hal tersebut berbeda dengan aktivitas di ruangan.

"Saya ambil contoh, hasil penelusuran ada satu tenaga kesehatan di Palangka Raya yang terpapar COVID-19 bukan karena sentuhan fisik melainkan dari aktivitas bersepeda," katanya.

Untuk itu, dia mengingatkan para pesepeda menjaga jarak dan selalu menggunakan alat pelindung diri, seperti masker, saat melakukan olahraga luar ruangan itu.

Hal yang juga harus diperhatikan yakni jangan sampai saat bersepeda dan menggunakan masker, pesepeda mengalami kekurangan pasokan oksigen.

Baca juga: Kemenhub menilai penggunaan sepeda perlu diatur

Pernyataan itu diungkapkan dia saat memberikan materi dalam pelatihan digelar PWI Kalteng dengan tema "Meminimalkan Risiko Liputan" di tengah pandemi COVID-19 di Palangka Raya.

Ketua PWI Kalteng M. Haris Sadikin mengatakan pelatihan itu penting dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan jurnalis dalam mengantisipasi dan meminimalkan potensi penyebaran COVID-19 saat bertugas.

"Jurnalis merupakan salah satu profesi rentan terpapar COVID-19. Untuk itu penting pelatihan ini dilakukan agar potensi penularan virus di kalangan jurnalis ini diminimalkan," katanya.

Pada acara sehari itu,  30 jurnalis di Kota Palangka Raya  berpartisipasi. Kegiatan tersebut juga menerapkan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker dan menjaga jarak antarpeserta.


Baca juga: Pesepeda di Palangka Raya harapkan jalur khusus hingga toleransi pengguna kendaraan bermotor

Baca juga: Negara ini ingin warganya bepergian menggunakan sepeda karantina wilayah usai

Baca juga: Jangan rubah kecepatan sepeda listrik bila tak ingin dipenjara

Pewarta : Rendhik Andika
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024