Sampit (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah melalui 40 anggotanya membantu pemerintah mensosialisasikan bahaya dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan.
"Belum lama ini kami bersama BPBD turun ke daerah untuk membantu sosialisasi, seperti ke Parenggean. Kebakaran hutan dan lahan ini masalah kita bersama, jadi kita semua harus peduli membantu," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie Aria Gagah di Sampit, Rabu.
Kebakaran hutan dan lahan selalu menjadi ancaman setiap musim kemarau. Banyaknya sebaran tanah gambut membuat Kotawaringin Timur termasuk daerah yang sangat rawan kebakaran hutan dan lahan.
Saat kemarau, tanah gambut tebal menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar. Padahal ketika gambut sudah terbakar, pemadamannya sangat sulit karena api terus membakar ke dalam tanah meski di permukaan tanah sudah terlihat padam, sehingga pemadaman harus dilakukan secara berulang-ulang.
Dampak kebakaran lahan sangat merugikan masyarakat luas karena mengganggu kesehatan, ekonomi, pendidikan dan sosial. Untuk itulah kebakaran hutan dan lahan harus dicegah sejak dini.
DPRD melalui 40 anggotanya yang berasal dari lima daerah pemilihan, berupaya semaksimal mungkin membantu. Selain dalam hal dukungan pengalokasian anggaran, seluruh anggota DPRD juga berinisiatif mensosialisasikan bahaya dan pencegahan kebakaran lahan saat turun ke daerah pemilihan masing-masing.
Baca juga: Pengaktifan sekolah di Kotim perlu mempertimbangkan pendapat orangtua siswa
Legislator menggandeng pemerintah kecamatan, kelurahan dan desa di daerah pemilihan masing-masing. Masyarakat juga harus dilibatkan dengan menggugah kesadaran dan kepedulian untuk bersama-sama mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Rinie mendorong dilakukan antisipasi dini untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan. Tujuannya agar ketika potensi kebakaran hutan dan lahan meningkat maka pemerintah bisa melakukan upaya maksimal mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan sehingga bencana kabut asap bisa dicegah.
"Kami bersama BPBD meninjau kesiapan penanganan karhutla di kecamatan. Kita semua berharap kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap bisa kita cegah sehingga kehidupan masyarakat tidak sampai terganggu," harap Rinie.
Rinie juga meminta perusahaan besar swasta di daerah ini untuk berkontribusi terhadap pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Perusahaan diharapkan tidak hanya menjaga areal perusahaan mereka agar tidak terbakar, tetapi juga membantu desa-desa di sekitar perusahaan untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi kamtibmas terjaga dengan baik
Baca juga: Polres Kotim upayakan terobosan penyelesaian maraknya sengketa lahan
"Belum lama ini kami bersama BPBD turun ke daerah untuk membantu sosialisasi, seperti ke Parenggean. Kebakaran hutan dan lahan ini masalah kita bersama, jadi kita semua harus peduli membantu," kata Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie Aria Gagah di Sampit, Rabu.
Kebakaran hutan dan lahan selalu menjadi ancaman setiap musim kemarau. Banyaknya sebaran tanah gambut membuat Kotawaringin Timur termasuk daerah yang sangat rawan kebakaran hutan dan lahan.
Saat kemarau, tanah gambut tebal menjadi kering sehingga sangat mudah terbakar. Padahal ketika gambut sudah terbakar, pemadamannya sangat sulit karena api terus membakar ke dalam tanah meski di permukaan tanah sudah terlihat padam, sehingga pemadaman harus dilakukan secara berulang-ulang.
Dampak kebakaran lahan sangat merugikan masyarakat luas karena mengganggu kesehatan, ekonomi, pendidikan dan sosial. Untuk itulah kebakaran hutan dan lahan harus dicegah sejak dini.
DPRD melalui 40 anggotanya yang berasal dari lima daerah pemilihan, berupaya semaksimal mungkin membantu. Selain dalam hal dukungan pengalokasian anggaran, seluruh anggota DPRD juga berinisiatif mensosialisasikan bahaya dan pencegahan kebakaran lahan saat turun ke daerah pemilihan masing-masing.
Baca juga: Pengaktifan sekolah di Kotim perlu mempertimbangkan pendapat orangtua siswa
Legislator menggandeng pemerintah kecamatan, kelurahan dan desa di daerah pemilihan masing-masing. Masyarakat juga harus dilibatkan dengan menggugah kesadaran dan kepedulian untuk bersama-sama mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Rinie mendorong dilakukan antisipasi dini untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan. Tujuannya agar ketika potensi kebakaran hutan dan lahan meningkat maka pemerintah bisa melakukan upaya maksimal mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan dan lahan sehingga bencana kabut asap bisa dicegah.
"Kami bersama BPBD meninjau kesiapan penanganan karhutla di kecamatan. Kita semua berharap kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap bisa kita cegah sehingga kehidupan masyarakat tidak sampai terganggu," harap Rinie.
Rinie juga meminta perusahaan besar swasta di daerah ini untuk berkontribusi terhadap pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Perusahaan diharapkan tidak hanya menjaga areal perusahaan mereka agar tidak terbakar, tetapi juga membantu desa-desa di sekitar perusahaan untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi kamtibmas terjaga dengan baik
Baca juga: Polres Kotim upayakan terobosan penyelesaian maraknya sengketa lahan