Buntok (ANTARA) - Sebanyak 974 orang petugas penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah di Barito Selatan menjalani tes cepat atau "rapid test".
"Sebanyak 974 orang yang di-rapid test itu terdiri dari anggota KPU Barito Selatan dan pegawai sekretariat, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan sekretariatnya hingga Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan sekretariatnya," kata Ketua KPU Barito Selatan Bahruddin usai acara bimbingan teknis (Bimtek) petugas penyelenggara Pilkada di Kecamatan Dusun Selatan, Senin.
Tes cepat tersebut dilaksanakan per kecamatan berbarengan dengan pelaksanaan bimbingan teknis bagi petugas yang akan melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih.
"Hal itu dilakukan karena mulai 18 Juli 2020 mendatang, para petugas itu akan berkunjung ke rumah-rumah penduduk melakukan pemutakhiran data pemilih," ucap Bahruddin.
Menurut dia, tes cepat ini untuk memastikan petugas yang melaksanakan coklit dalam keadaan sehat dan siap melaksanakan tugasnya dengan baik.
Disamping itu juga untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa petugas yang melakukan pencocokan dan penelitian betul-betul dalam keadaan sehat.
Ia menegaskan, apabila dalam pemeriksaan tes cepat itu ada petugas yang hasilnya reaktif, maka yang bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat dan langsung dilakukan penggantian meskipun belum dinyatakan positif COVID-19.
Berdasarkan hasil tes cepat di salah satu kecamatan, ada beberapa petugas yang hasilnya reaktif sehingga petugas tersebut langsung diganti.
Bahruddin juga mengimbau kepada masyarakat di Barito Selatan agar bisa menerima petugas yang akan melakukan pemutakhiran data pemilih dengan memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-EL) atau surat keterangan dan Kartu Keluarga (KK).
Dalam melaksanakan tugasnya, petugas yang akan melakukan coklit itu akan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan masker, sarung tangan serta pelindung wajah. Pihaknya sudah mempersiapkan kelengkapan protokol kesehatan itu kepada petugas yang akan turun ke lapangan.
Ia juga meminta kepada masyarakat supaya menerima petugas yang melakukan pendataan itu nantinya di depan rumah atau di teras rumah saja dengan tetap menjaga jarak atau "physical distancing".
"Jangan terima petugas apabila mengabaikan protokol kesehatan, karena kita sudah mempersiapkan masker, sarung tangan dan face shild kepada petugas coklit yang melakukan pemutakhiran data pemilih tersebut," demikian Bahruddin.
Baca juga: Jumlah positif COVID-19 di Barito Selatan bertambah
Baca juga: Puluhan titik panas terpantau di Barsel diyakini bukan kebakaran lahan
"Sebanyak 974 orang yang di-rapid test itu terdiri dari anggota KPU Barito Selatan dan pegawai sekretariat, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan sekretariatnya hingga Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan sekretariatnya," kata Ketua KPU Barito Selatan Bahruddin usai acara bimbingan teknis (Bimtek) petugas penyelenggara Pilkada di Kecamatan Dusun Selatan, Senin.
Tes cepat tersebut dilaksanakan per kecamatan berbarengan dengan pelaksanaan bimbingan teknis bagi petugas yang akan melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih.
"Hal itu dilakukan karena mulai 18 Juli 2020 mendatang, para petugas itu akan berkunjung ke rumah-rumah penduduk melakukan pemutakhiran data pemilih," ucap Bahruddin.
Menurut dia, tes cepat ini untuk memastikan petugas yang melaksanakan coklit dalam keadaan sehat dan siap melaksanakan tugasnya dengan baik.
Disamping itu juga untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat bahwa petugas yang melakukan pencocokan dan penelitian betul-betul dalam keadaan sehat.
Ia menegaskan, apabila dalam pemeriksaan tes cepat itu ada petugas yang hasilnya reaktif, maka yang bersangkutan dinyatakan tidak memenuhi syarat dan langsung dilakukan penggantian meskipun belum dinyatakan positif COVID-19.
Berdasarkan hasil tes cepat di salah satu kecamatan, ada beberapa petugas yang hasilnya reaktif sehingga petugas tersebut langsung diganti.
Bahruddin juga mengimbau kepada masyarakat di Barito Selatan agar bisa menerima petugas yang akan melakukan pemutakhiran data pemilih dengan memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-EL) atau surat keterangan dan Kartu Keluarga (KK).
Dalam melaksanakan tugasnya, petugas yang akan melakukan coklit itu akan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mengenakan masker, sarung tangan serta pelindung wajah. Pihaknya sudah mempersiapkan kelengkapan protokol kesehatan itu kepada petugas yang akan turun ke lapangan.
Ia juga meminta kepada masyarakat supaya menerima petugas yang melakukan pendataan itu nantinya di depan rumah atau di teras rumah saja dengan tetap menjaga jarak atau "physical distancing".
"Jangan terima petugas apabila mengabaikan protokol kesehatan, karena kita sudah mempersiapkan masker, sarung tangan dan face shild kepada petugas coklit yang melakukan pemutakhiran data pemilih tersebut," demikian Bahruddin.
Baca juga: Jumlah positif COVID-19 di Barito Selatan bertambah
Baca juga: Puluhan titik panas terpantau di Barsel diyakini bukan kebakaran lahan