Jakarta (ANTARA) - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ternyata masuk dalam salah satu nama yang disebutkan responden pada survei terbaru Charta Politika sebagai menteri berkinerja terbaik saat masa pandemik COVID-19.
"Memang ini surveinya terbuka, dalam arti kami tidak sertakan pilihan (nama). Mereka (responden) yang menyebut spontan. Makanya, ada nama Susi Pudjiastuti di angka 1,7 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, di Jakarta, Rabu.
Charta Politika merilis hasil survei terbarunya mengenai tren tiga bulan kondisi politik, ekonomi, dan hukum pada masa pandemik COVID-19.
Dalam penyampaian hasil survei yang dilakukan secara daring itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati urutan pertama menteri yang dinilai berkinerja terbaik dengan perolehan 12,8 persen.
Di bawahnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani (11,5 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (5,8 persen), kemudian Menko Polhukam Mahfud MD (4,6 persen), dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan 4,2 persen.
Menteri Sosial Juliari P Batubara mendapatkan penilaian 2,2 persen, disusul Mendikbud Nadiem Makarim (2,0 persen), kemudian terselip nama Susi Pudjiastuti (1,7 persen).
Berikutnya, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dengan 1,5 persen, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 1,2 persen, dan menteri-menteri lainnya.
"Tentu saja ini persepsi. Ini bukan analisa kualitatif, ada bias popularitasnya. Jadi, orang yang disebut lebih tinggi tingkat 'awareness'-nya," ujar Yunarto.
Di sisi lain, kata Yunarto, dilihat dari survei kepuasan terhadap kinerja menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu mencatat hasil sebanyak 49,7 persen puas dan 44, 1 persen menyatakan tidak puas.
"Kemudian dikaitkan dengan isu 'reshuffle', sebesat 73,1 persen menyatakan setuju dan 13,3 persen tidak setuju," ungkapnya.
Peneliti Charta Politika menghubungi 2.000 responden melalui telepon seluler yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak tatap muka yang pernah dilakukan selama dua tahun terakhir.
Riset tersebut menggunakan asumsi simple random sampling, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 2,19 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) mencapai 95 persen.
"Memang ini surveinya terbuka, dalam arti kami tidak sertakan pilihan (nama). Mereka (responden) yang menyebut spontan. Makanya, ada nama Susi Pudjiastuti di angka 1,7 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, di Jakarta, Rabu.
Charta Politika merilis hasil survei terbarunya mengenai tren tiga bulan kondisi politik, ekonomi, dan hukum pada masa pandemik COVID-19.
Dalam penyampaian hasil survei yang dilakukan secara daring itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menempati urutan pertama menteri yang dinilai berkinerja terbaik dengan perolehan 12,8 persen.
Di bawahnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani (11,5 persen), Menteri BUMN Erick Thohir (5,8 persen), kemudian Menko Polhukam Mahfud MD (4,6 persen), dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan 4,2 persen.
Menteri Sosial Juliari P Batubara mendapatkan penilaian 2,2 persen, disusul Mendikbud Nadiem Makarim (2,0 persen), kemudian terselip nama Susi Pudjiastuti (1,7 persen).
Berikutnya, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dengan 1,5 persen, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 1,2 persen, dan menteri-menteri lainnya.
"Tentu saja ini persepsi. Ini bukan analisa kualitatif, ada bias popularitasnya. Jadi, orang yang disebut lebih tinggi tingkat 'awareness'-nya," ujar Yunarto.
Di sisi lain, kata Yunarto, dilihat dari survei kepuasan terhadap kinerja menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu mencatat hasil sebanyak 49,7 persen puas dan 44, 1 persen menyatakan tidak puas.
"Kemudian dikaitkan dengan isu 'reshuffle', sebesat 73,1 persen menyatakan setuju dan 13,3 persen tidak setuju," ungkapnya.
Peneliti Charta Politika menghubungi 2.000 responden melalui telepon seluler yang dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak tatap muka yang pernah dilakukan selama dua tahun terakhir.
Riset tersebut menggunakan asumsi simple random sampling, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 2,19 persen pada tingkat kepercayaan (level of confidence) mencapai 95 persen.