Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi Gojek menggaet 120 ribu mitra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) baru untuk bergabung dalam ekosistem digital selama masa pandemi COVID-19.
“Sejak empat bulan terakhir semenjak COVID-19 malah ada akselerasi pertumbuhan mitra merchant 120 ribu mitra baru,” kata Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dalam UMKM Go Digital di Jakarta, Senin.
Menurut dia, tim inovasi dan inisiatif mengajak UMKM bergabung dalam aplikasi digital tersebut.
Baca juga: Tingkatkan protokol kesehatan, Gojek kolaborasi dengan Lifebuoy
Sejak tahun 2009, kata dia, sudah ada sekitar 500 ribu pedagang UMKM dan sebagian besar pelaku usaha mikro bergabung di Gojek.
“Tadinya 500 ribu itu perlu empat hingga lima tahun tapi dalam empat bulan kami dapat 120 ribu lebih karena banyak produksi dan inovasi baru,” imbuhnya.
Sementara itu Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Kementerian UKM dan Koperasi Arif Rahman Hakim mengatakan pelaku UMKM diharapkan memanfaatkan peluang pada masa pandemi, salah satunya dengan go digital.
Baca juga: Ratusan karyawan Gojek yang kena PHK dapat pesangon
Ia menyebut saat masa pandemi masih ada sektor lapangan usaha yang bisa bertahan dan permintaannya meningkat.
“Kami dorong pelaku UMKM ini mampu membaca peluang dan memanfaatkan pasar dalam negeri karena Indonesia merupakan pasar yang besar,” katanya.
Kementerian UKM dan Koperasi mencatat semester pertama tahun 2019 jumlah UMKM di Indonesia mencapai sekitar 64 juta usaha dan 13 persen di antaranya atau 8,3 juta yang sudah digital.
Sektor UMKM berperan 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto dan menyerap 97 persen lapangan kerja.
Baca juga: Gojek tutup layanan GoLife dan GoFood Festival
Baca juga: Pemerintah diminta percepat pemulihan UMKM
Baca juga: Shopee luncurkan program bantuan ekonomi untuk bantu UMKM
“Sejak empat bulan terakhir semenjak COVID-19 malah ada akselerasi pertumbuhan mitra merchant 120 ribu mitra baru,” kata Co-CEO Gojek Andre Soelistyo dalam UMKM Go Digital di Jakarta, Senin.
Menurut dia, tim inovasi dan inisiatif mengajak UMKM bergabung dalam aplikasi digital tersebut.
Baca juga: Tingkatkan protokol kesehatan, Gojek kolaborasi dengan Lifebuoy
Sejak tahun 2009, kata dia, sudah ada sekitar 500 ribu pedagang UMKM dan sebagian besar pelaku usaha mikro bergabung di Gojek.
“Tadinya 500 ribu itu perlu empat hingga lima tahun tapi dalam empat bulan kami dapat 120 ribu lebih karena banyak produksi dan inovasi baru,” imbuhnya.
Sementara itu Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Kementerian UKM dan Koperasi Arif Rahman Hakim mengatakan pelaku UMKM diharapkan memanfaatkan peluang pada masa pandemi, salah satunya dengan go digital.
Baca juga: Ratusan karyawan Gojek yang kena PHK dapat pesangon
Ia menyebut saat masa pandemi masih ada sektor lapangan usaha yang bisa bertahan dan permintaannya meningkat.
“Kami dorong pelaku UMKM ini mampu membaca peluang dan memanfaatkan pasar dalam negeri karena Indonesia merupakan pasar yang besar,” katanya.
Kementerian UKM dan Koperasi mencatat semester pertama tahun 2019 jumlah UMKM di Indonesia mencapai sekitar 64 juta usaha dan 13 persen di antaranya atau 8,3 juta yang sudah digital.
Sektor UMKM berperan 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto dan menyerap 97 persen lapangan kerja.
Baca juga: Gojek tutup layanan GoLife dan GoFood Festival
Baca juga: Pemerintah diminta percepat pemulihan UMKM
Baca juga: Shopee luncurkan program bantuan ekonomi untuk bantu UMKM