Tamiang Layang (ANTARA) - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah Ampera AY Mebas melalui Koordinator Bidang Penanganan dr Jimmi WS Hutagalung membenarkan penambahan enam kasus terkonfirmasi positif COVID-19, salah satunya adalah Ketua Bawaslu setempat.
“Iya tuan F bersama isterinya nyonya E dan dua anaknya berinisial FM dan FC dari Tamiang Layang Kecamatan Timur. Tuan H dan tuan D dari Kelurahan Ampah Kota Kecamatan Dusun Tengah,” kata Jimi saat dihubungi dari Tamiang Layang, Senin.
Menurut Jimmi, nyonya E saat ini sedang dalam perawatan di RSUD Tamiang Layang karena kondisinya memerlukan pengawasan dan perawatan khusus. Nyonya E diketahui dalam kondisi hamil dengan usia kandungan delapan bulan.
Sedangkan suaminya tuan F dan dua anaknya tidak memiliki keluhan atau dalam kondisi stabil atau bisa disebut juga orang tanpa ada gejala.
“Pasien terkonfirmasi akan mengikuti perawatan di RSUD Tamiang Layang. Kami akan berupaya maksimal agar pasien cepat sembuh dalam waktu tidak begitu lama,” ungkapnya.
Baca juga: Ketua dan seorang Komisioner KPU Bartim terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: Sri Mulyani sampaikan berbagai usulan baru pemanfaatan biaya COVID-19
Direktur RSUD Tamiang Layang itu meminta masyarakat terus mendisiplinkan diri melaksanakan protokol kesehatan karena pandemi COVID-19 belum berakhir dan belum ada vaksin. Selain itu, kondisi perkembangan di Bartim juga mulai memprihatinkan.
Sementara itu, Ketua KPU Bartim Andi A Gandrung yang sedang menjalani perawatan pada ruang isolasi RSUD Tamiang Layang menegaskan tidak mengetahui pasti tertularnya COVID-19 dari siapa.
“Karena kami tidak melakukan perjalanan luar daerah. Yang ada hanya rapat internal penyelenggara pemilu tingkat kabupaten,” kata Andi melalui sambungan telepon genggam.
Ia juga menyatakan bahwa kondisi kesehatannya saat ini dalam kondisi stabil dan tanpa ada keluhan. Andi juga meminta doa kesembuhan kepada seluruh warga Bartim.
“Mohon dukungan dan doanya agar lekas sembuh dan semoga pandemi COVID-19 cepat berakhir, sehingga kita bisa melakukan aktivitas dengan normal seperti sebelumnya,” terangnya.
Baca juga: BPOM sebut jamu untuk tingkatkan imun tubuh bukan membunuh virus
Baca juga: BPOM nyatakan tidak pernah keluarkan klaim jamu bunuh virus COVID-19
“Iya tuan F bersama isterinya nyonya E dan dua anaknya berinisial FM dan FC dari Tamiang Layang Kecamatan Timur. Tuan H dan tuan D dari Kelurahan Ampah Kota Kecamatan Dusun Tengah,” kata Jimi saat dihubungi dari Tamiang Layang, Senin.
Menurut Jimmi, nyonya E saat ini sedang dalam perawatan di RSUD Tamiang Layang karena kondisinya memerlukan pengawasan dan perawatan khusus. Nyonya E diketahui dalam kondisi hamil dengan usia kandungan delapan bulan.
Sedangkan suaminya tuan F dan dua anaknya tidak memiliki keluhan atau dalam kondisi stabil atau bisa disebut juga orang tanpa ada gejala.
“Pasien terkonfirmasi akan mengikuti perawatan di RSUD Tamiang Layang. Kami akan berupaya maksimal agar pasien cepat sembuh dalam waktu tidak begitu lama,” ungkapnya.
Baca juga: Ketua dan seorang Komisioner KPU Bartim terkonfirmasi positif COVID-19
Baca juga: Sri Mulyani sampaikan berbagai usulan baru pemanfaatan biaya COVID-19
Direktur RSUD Tamiang Layang itu meminta masyarakat terus mendisiplinkan diri melaksanakan protokol kesehatan karena pandemi COVID-19 belum berakhir dan belum ada vaksin. Selain itu, kondisi perkembangan di Bartim juga mulai memprihatinkan.
Sementara itu, Ketua KPU Bartim Andi A Gandrung yang sedang menjalani perawatan pada ruang isolasi RSUD Tamiang Layang menegaskan tidak mengetahui pasti tertularnya COVID-19 dari siapa.
“Karena kami tidak melakukan perjalanan luar daerah. Yang ada hanya rapat internal penyelenggara pemilu tingkat kabupaten,” kata Andi melalui sambungan telepon genggam.
Ia juga menyatakan bahwa kondisi kesehatannya saat ini dalam kondisi stabil dan tanpa ada keluhan. Andi juga meminta doa kesembuhan kepada seluruh warga Bartim.
“Mohon dukungan dan doanya agar lekas sembuh dan semoga pandemi COVID-19 cepat berakhir, sehingga kita bisa melakukan aktivitas dengan normal seperti sebelumnya,” terangnya.
Baca juga: BPOM sebut jamu untuk tingkatkan imun tubuh bukan membunuh virus
Baca juga: BPOM nyatakan tidak pernah keluarkan klaim jamu bunuh virus COVID-19