Brasilia (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minim informasi mengenai vaksin COVID-19 buatan Rusia untuk melakukan evaluasi terhadap vaksin tersebut, kata asisten direktur cabang regional Organisasi Kesehatan Pan Amerika (PAHO), Jarbas Barbosa, Selasa (11/8).
Ketika ditanya soal rencana produksi calon vaksin itu di Brazil, Barbosa mengatakan produksi tidak akan dilakukan sampai uji coba Tahap II dan III selesai guna menjamin keamanan dan keampuhan vaksin.
"Setiap produsen vaksin harus mengikuti prosedur ini, yang menjamin keamanan dan memiliki rekomendasi dari WHO," katanya saat pengarahan virtual dari Washington.
Presiden Vladimir Putin mengumumkan pada Selasa bahwa Rusia menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin COVID-19 setelah kurang dari dua bulan melakukan uji klinis pada manusia.
Moskow menganggap penggunaan vaksin tersebut sebagai bukti kehebatan ilmiah mereka.
Kecepatan Rusia untuk meluncurkan vaksin COVID-19 menyoroti tekadnya untuk menjadi pemenang dalam perlombaan global atas produk yang efektif, namun juga menimbulkan kekhawatiran bahwa mungkin saja pihaknya lebih mementingkan wibawa negara ketimbang ilmu pengetahuan dan keamanan.
Putin mengatakan vaksin, yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, itu aman dan bahkan telah diberikan kepada salah satu putrinya.
Sumber: Reuters
Ketika ditanya soal rencana produksi calon vaksin itu di Brazil, Barbosa mengatakan produksi tidak akan dilakukan sampai uji coba Tahap II dan III selesai guna menjamin keamanan dan keampuhan vaksin.
"Setiap produsen vaksin harus mengikuti prosedur ini, yang menjamin keamanan dan memiliki rekomendasi dari WHO," katanya saat pengarahan virtual dari Washington.
Presiden Vladimir Putin mengumumkan pada Selasa bahwa Rusia menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin COVID-19 setelah kurang dari dua bulan melakukan uji klinis pada manusia.
Moskow menganggap penggunaan vaksin tersebut sebagai bukti kehebatan ilmiah mereka.
Kecepatan Rusia untuk meluncurkan vaksin COVID-19 menyoroti tekadnya untuk menjadi pemenang dalam perlombaan global atas produk yang efektif, namun juga menimbulkan kekhawatiran bahwa mungkin saja pihaknya lebih mementingkan wibawa negara ketimbang ilmu pengetahuan dan keamanan.
Putin mengatakan vaksin, yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, itu aman dan bahkan telah diberikan kepada salah satu putrinya.
Sumber: Reuters