Pulang Pisau (ANTARA) - Ketua Bidang Pemulihan Ekonomi Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Pulang Pisau Elieser Jaya mengatakan pihaknya sudah mulai melakukan pendataan terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sebelumnya terdampak akibat pandemi COVID-19.
“Pendataan ini untuk mendapatkan data lapangan terhadap usaha masyarakat yang sebelumnya terdampak,” kata Elieser, Jumat.
Dikatakan Elieser, berdasarkan hasil rapat yang dilaksanakan bersama pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan pemerintah pusat, dipersiapkan tujuh program dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi khususnya kepada para pelaku usaha.
Program tersebut diantaranya padat karya, penguatan usaha bagi UMKM hingga ultra mikro, pelatihan kepada calon tenaga kerja, penguatan modal bagi UMKM di bidang pariwisata.
“Program ini nantinya dilaksanakan dengan mengacu data yang ada pada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pemerintah setempat yang membidanginya,” terang Elieser.
Untuk bantuan modal kepada pelaku UMKM dan usaha ultra mikro, terang Elieser, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) setempat masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UMKM.
Para pelaku usaha diberikan stimulus permodalan sebesar Rp2,4 Juta dan diharapkan bisa mendorong usaha kecil masyarakat untuk kembali bangkit.
Menurut Elieser pemerintah pusat saat ini juga tengah mempersiapkan stimulus untuk membantu para pelaku usaha untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Data yang dikumpulkan di lapangan ini rencananya diserahkan sebelum tanggal 24 Agustus 2020.
Elieser yang juga Kepala Disperindagkop dan UMKM ini mengungkapkan untuk pelatihan tenaga kerja ini rencananya adalah pelatihan yang diberikan kepada penjahit yang ada di kabupaten setempat.
Pelatihan ini bukan untuk pemula karena tujuan dalam waktu dekat, para penjahit yang ikut pelatihan ini bisa memproduksi masker dan Alat Pelindung Diri (APD) sehingga kebutuhan di daerah bisa dipenuhi dari hasil pelatihan ini.
Lebih lanjut diterangkan Elieser, program-program tersebut sudah harus dilaksanakan tahun ini, dan ditargetkan semua program sudah berjalan pada awal bulan September mendatang.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau Salurkan 3.101 BST masyarakat terdampak COVID-19
Baca juga: Bulog pastikan stok beras di Kapuas aman hingga akhir tahun
Baca juga: Antisipasi serangan hama dan penyakit di kawasan 'food estate'
“Pendataan ini untuk mendapatkan data lapangan terhadap usaha masyarakat yang sebelumnya terdampak,” kata Elieser, Jumat.
Dikatakan Elieser, berdasarkan hasil rapat yang dilaksanakan bersama pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan pemerintah pusat, dipersiapkan tujuh program dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi khususnya kepada para pelaku usaha.
Program tersebut diantaranya padat karya, penguatan usaha bagi UMKM hingga ultra mikro, pelatihan kepada calon tenaga kerja, penguatan modal bagi UMKM di bidang pariwisata.
“Program ini nantinya dilaksanakan dengan mengacu data yang ada pada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pemerintah setempat yang membidanginya,” terang Elieser.
Untuk bantuan modal kepada pelaku UMKM dan usaha ultra mikro, terang Elieser, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) setempat masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah pusat melalui Kementerian Koperasi dan UMKM.
Para pelaku usaha diberikan stimulus permodalan sebesar Rp2,4 Juta dan diharapkan bisa mendorong usaha kecil masyarakat untuk kembali bangkit.
Menurut Elieser pemerintah pusat saat ini juga tengah mempersiapkan stimulus untuk membantu para pelaku usaha untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19. Data yang dikumpulkan di lapangan ini rencananya diserahkan sebelum tanggal 24 Agustus 2020.
Elieser yang juga Kepala Disperindagkop dan UMKM ini mengungkapkan untuk pelatihan tenaga kerja ini rencananya adalah pelatihan yang diberikan kepada penjahit yang ada di kabupaten setempat.
Pelatihan ini bukan untuk pemula karena tujuan dalam waktu dekat, para penjahit yang ikut pelatihan ini bisa memproduksi masker dan Alat Pelindung Diri (APD) sehingga kebutuhan di daerah bisa dipenuhi dari hasil pelatihan ini.
Lebih lanjut diterangkan Elieser, program-program tersebut sudah harus dilaksanakan tahun ini, dan ditargetkan semua program sudah berjalan pada awal bulan September mendatang.
Baca juga: Pemkab Pulang Pisau Salurkan 3.101 BST masyarakat terdampak COVID-19
Baca juga: Bulog pastikan stok beras di Kapuas aman hingga akhir tahun
Baca juga: Antisipasi serangan hama dan penyakit di kawasan 'food estate'