Kuala Kapuas (ANTARA) - Kepala Sub Divre Bulog Kantor Cabang Kapuas-Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Rony Hardianto memastikan bahwa stok beras di Kabupaten Kapuas sampai saat masih tetap aman dan mencukupi sampai hingga sampai akhir Tahun 2020 ini.
"Untuk tok beras di bulog ada sebanyak 750 ton. Stok tersebut akan cukup sampai dengan akhir tahun. Apalagi sekarang ini kita ada dalam masa dimana para peladang sedang dalam masa panen," kata Rony Hardianto di Kuala Kapuas, Kamis.
Dikatakan, untuk stok asal dari beras-beras sendiri, pihak Bulog menyerap dan mengambil beras tersebut berasal dari dua wilayah di kabupaten setempat, yakni beras berasal dari Desa Terusan, Kabupaten Kapuas dan Desa Pangkoh, Kabupaten Pulang Pisau.
Beras-beras yang diambil atau didapat dari peladang lokal di dua kabupaten tersebut, beras komersil Bulog menjual dengan harga Rp.10.000/ kilogram. Pihaknya pun siap menyerap beras petani sebanyak-banyaknya sesuai standar harga pembelian pemerintah.
Selain persediaan beras yang cukup selama akhir tahun, pihak Bulog juga ada menyediakan sejumlah sembako yang dijual di bawah harga di pasaran, seperti minyak goreng, tepung, gula dan daging bekuk.
"Bagi masyarakat yang ingin membeli sejumlah sembako, bisa dapat langsung datang ke Kantor Bulog di jalan Maluku, Kota Kuala Kapuas, pada jam kerja," katanya.
Baca juga: Antisipasi serangan hama dan penyakit di kawasan 'food estate'
Untuk harga gula pasir sendiri, Bulog Kapuas mempunyai stok sebanyak 12 ton dan di jual seharga Rp12.000/ kilogramnya.
Terkait masa pendemi COVID-19 yang saat ini masih terjadi di sejumlah daerah, Rony mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak panik melakukan aksi borong sembako, karena ketersediaan bahan pokok masih aman.
"Kami juga mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aksi borong terhadap bahan-bahan pokok, khususnya beras, karena ketersediaannya masih aman. Bulog akan selalu siap jika sewaktu-waktu di perintahkan oleh pemerintah daerah untuk mengadakan operasi pasar," demikian Rony.
Baca juga: Penyaluran gaji ke-13 Kapuas menunggu peraturan bupati
Baca juga: Penjualan kerajinan getah nyatu di Kapuas ikut terdampak pandemi COVID-19
Baca juga: Kapuas terima bantuan budidaya ikan sistem bioflok
"Untuk tok beras di bulog ada sebanyak 750 ton. Stok tersebut akan cukup sampai dengan akhir tahun. Apalagi sekarang ini kita ada dalam masa dimana para peladang sedang dalam masa panen," kata Rony Hardianto di Kuala Kapuas, Kamis.
Dikatakan, untuk stok asal dari beras-beras sendiri, pihak Bulog menyerap dan mengambil beras tersebut berasal dari dua wilayah di kabupaten setempat, yakni beras berasal dari Desa Terusan, Kabupaten Kapuas dan Desa Pangkoh, Kabupaten Pulang Pisau.
Beras-beras yang diambil atau didapat dari peladang lokal di dua kabupaten tersebut, beras komersil Bulog menjual dengan harga Rp.10.000/ kilogram. Pihaknya pun siap menyerap beras petani sebanyak-banyaknya sesuai standar harga pembelian pemerintah.
Selain persediaan beras yang cukup selama akhir tahun, pihak Bulog juga ada menyediakan sejumlah sembako yang dijual di bawah harga di pasaran, seperti minyak goreng, tepung, gula dan daging bekuk.
"Bagi masyarakat yang ingin membeli sejumlah sembako, bisa dapat langsung datang ke Kantor Bulog di jalan Maluku, Kota Kuala Kapuas, pada jam kerja," katanya.
Baca juga: Antisipasi serangan hama dan penyakit di kawasan 'food estate'
Untuk harga gula pasir sendiri, Bulog Kapuas mempunyai stok sebanyak 12 ton dan di jual seharga Rp12.000/ kilogramnya.
Terkait masa pendemi COVID-19 yang saat ini masih terjadi di sejumlah daerah, Rony mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak panik melakukan aksi borong sembako, karena ketersediaan bahan pokok masih aman.
"Kami juga mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak melakukan aksi borong terhadap bahan-bahan pokok, khususnya beras, karena ketersediaannya masih aman. Bulog akan selalu siap jika sewaktu-waktu di perintahkan oleh pemerintah daerah untuk mengadakan operasi pasar," demikian Rony.
Baca juga: Penyaluran gaji ke-13 Kapuas menunggu peraturan bupati
Baca juga: Penjualan kerajinan getah nyatu di Kapuas ikut terdampak pandemi COVID-19
Baca juga: Kapuas terima bantuan budidaya ikan sistem bioflok