Jakarta (ANTARA) - Google saat ini memiliki dua aplikasi panggilan video yang dirancang untuk penggunaan dan target pengguna yang berbeda, yaitu Duo dan Meet.
Duo merupakan aplikasi panggilan video non-profesional, seperti saat ingin mengobrol dengan keluarga maupun sahabat. Sementara, Meet merupakan aplikasi konferensi video untuk rapat bisnis, yang dapat dibuka dari aplikasi Meet atau dari tab di bagian bawah aplikasi Gmail.
Menurut 9to5Google, dikutip dari Phone Arena, Minggu, kepala G Suite, Javier Soltero, diangkat menjadi kepala layanan komunikasi konsumen pada Mei -- layanan tersebut termasuk Duo, Messages, dan aplikasi ponsel Android.
Baca juga: Google Travel tambah fitur rencana perjalanan
Baca juga: Soal medsos diam-diam dengar pembicaraan, Google jamin keamanan
Pada saat itu, sumber mengatakan bahwa Soltero mulai memberi tahu karyawan bahwa tidak ada alasan bagi Duo dan Meet untuk dapat jalan bersamaan.
Google telah bekerja keras dengan Duo, dan telah menambahkan sejumlah fitur baru. Namun, di tengah pandemi global, orang yang bekerja dari rumah menggunakan aplikasi konferensi video, seperti Zoom, yang dibuat untuk penggunaan bisnis dan dapat menangani rapat besar lebih dari 100 peserta tanpa biaya.
Google dikabarkan mencari cara untuk mengalahkan Zoom dengan menggabungkan Duo dan Meet. Karena Meet lebih merupakan aplikasi konferensi video ketimbang Duo, nama Meet yang kabarnya akan tetap bertahan.
Tujuan lain untuk hanya memiliki satu aplikasi panggilan video adalah agar konsumen tidak bingung apakah mereka harus menggunakan Duo atau Meet.
Selama pandemi, Google tidak hanya memperkuat Meet untuk mengalahkan Zoom, tetapi juga menambahkan fitur baru pada Duo. Misalnya, Duo kini dapat menampung hingga 32 peserta sekaligus. Untuk bergabung dengan Duo, kini pengguna juga dapat membagikan tautan, sama seperti saat ingin bergabung dengan Zoom dan Meet.
Google dinilai memiliki bekal cukup untuk menjadi pesaing tangguh Zoom. Layanan Meet saat ini dapat digunakan secara gratis. Jika Google Duo dan Meet digabungkan, nama baru untuk aplikasi konferensi video tersebut kemungkinan adalah Duet (gabungan Duo dan Meet).
Sumber mengatakan bahwa beberapa fitur dari Duo akan dipindahkan ke Meet seperti integrasi nomor ponsel dan penggunaan enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end). Beberapa langkah keamanan sudah tersedia untuk pengguna Meet. Tidak ada yang dapat bergabung ke konferensi video Meet tanpa diundang atau diterima oleh penyelenggara.
Dengan menggabungkan Duo dan Meet, Google tidak lagi memiliki dua solusi panggilan/konferensi video yang berbeda. Sebaliknya, Google hanya akan memiliki aplikasi video yang dapat digunakan oleh konsumen dan oleh perusahaan.
Tidak diketahui pasti kapan hal tersebut benar-benar terjadi. Sementara itu, Google membuat baik Meet, maupun Duo, tersedia di App Store untuk iOS dan di Play Store untuk Android.
Duo merupakan aplikasi panggilan video non-profesional, seperti saat ingin mengobrol dengan keluarga maupun sahabat. Sementara, Meet merupakan aplikasi konferensi video untuk rapat bisnis, yang dapat dibuka dari aplikasi Meet atau dari tab di bagian bawah aplikasi Gmail.
Menurut 9to5Google, dikutip dari Phone Arena, Minggu, kepala G Suite, Javier Soltero, diangkat menjadi kepala layanan komunikasi konsumen pada Mei -- layanan tersebut termasuk Duo, Messages, dan aplikasi ponsel Android.
Baca juga: Google Travel tambah fitur rencana perjalanan
Baca juga: Soal medsos diam-diam dengar pembicaraan, Google jamin keamanan
Pada saat itu, sumber mengatakan bahwa Soltero mulai memberi tahu karyawan bahwa tidak ada alasan bagi Duo dan Meet untuk dapat jalan bersamaan.
Google telah bekerja keras dengan Duo, dan telah menambahkan sejumlah fitur baru. Namun, di tengah pandemi global, orang yang bekerja dari rumah menggunakan aplikasi konferensi video, seperti Zoom, yang dibuat untuk penggunaan bisnis dan dapat menangani rapat besar lebih dari 100 peserta tanpa biaya.
Google dikabarkan mencari cara untuk mengalahkan Zoom dengan menggabungkan Duo dan Meet. Karena Meet lebih merupakan aplikasi konferensi video ketimbang Duo, nama Meet yang kabarnya akan tetap bertahan.
Tujuan lain untuk hanya memiliki satu aplikasi panggilan video adalah agar konsumen tidak bingung apakah mereka harus menggunakan Duo atau Meet.
Selama pandemi, Google tidak hanya memperkuat Meet untuk mengalahkan Zoom, tetapi juga menambahkan fitur baru pada Duo. Misalnya, Duo kini dapat menampung hingga 32 peserta sekaligus. Untuk bergabung dengan Duo, kini pengguna juga dapat membagikan tautan, sama seperti saat ingin bergabung dengan Zoom dan Meet.
Google dinilai memiliki bekal cukup untuk menjadi pesaing tangguh Zoom. Layanan Meet saat ini dapat digunakan secara gratis. Jika Google Duo dan Meet digabungkan, nama baru untuk aplikasi konferensi video tersebut kemungkinan adalah Duet (gabungan Duo dan Meet).
Sumber mengatakan bahwa beberapa fitur dari Duo akan dipindahkan ke Meet seperti integrasi nomor ponsel dan penggunaan enkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end). Beberapa langkah keamanan sudah tersedia untuk pengguna Meet. Tidak ada yang dapat bergabung ke konferensi video Meet tanpa diundang atau diterima oleh penyelenggara.
Dengan menggabungkan Duo dan Meet, Google tidak lagi memiliki dua solusi panggilan/konferensi video yang berbeda. Sebaliknya, Google hanya akan memiliki aplikasi video yang dapat digunakan oleh konsumen dan oleh perusahaan.
Tidak diketahui pasti kapan hal tersebut benar-benar terjadi. Sementara itu, Google membuat baik Meet, maupun Duo, tersedia di App Store untuk iOS dan di Play Store untuk Android.