Sampit (ANTARA) - Upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia hari ini menjadi yang terakhir bagi Bupati Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah H Supian Hadi untuk menjadi inspektur upacara karena dia akan purnatugas pada awal 2021 nanti.
"Ini terakhir bagi saya menjadi inspektur upacara. Saya bangga kepada seluruh masyarakat. Siapapun nanti yang menggantikan saya selaku bupati, saya harap akan lebih baik lagi dalam membangun," kata Supian Hadi di Sampit, Senin.
Supian Hadi yang berpasangan dengan Wakil Bupati HM Taufiq Mukri sudah berada di pengujung masa jabatan mereka. Pasangan yang akrab dengan sebutan Sahati yang merupakan singkatan dari Supian Hadi-Taufiq Mukri itu setia berpasangan hingga dua periode dipercaya memimpin kabupaten ini.
Supian merasa sudah banyak yang diberikan negara dan daerah kepadanya selama ini. Dia memohon maaf karena masih banyak kekurangan dan belum maksimal selama dua periode memimpin Kotawaringin Timur.
Upacara peringatan Kemerdekaan tahun ini harus dilalui dengan kondisi keprihatinan karena pandemi COVID-19 masih terjadi. Protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat untuk mencegah penularan virus mematikan.
Beberapa langkah yang diambil adalah membatasi peserta dan undangan serta menerapkan secara ketat protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak bersentuhan.
Baca juga: PT MAS raih penghargaan Dharma Karya Kencana dari BKKBN
Namun Supian mengakui dia sengaja tetap mengizinkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) secara utuh. Sebanyak 75 orang dikukuhkannya menjadi Paskibraka yang bertugas menaikkan dan menurunkan bendera merah putih.
Keputusan itu diambilnya karena melihat besarnya harapan dan semangat para pelajar yang sebelumnya terpilih menjadi calon anggota Paskibraka agar bisa menjalankan tugas. Akhirnya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dia mengizinkan Paskibraka bertugas dengan personel lengkap.
"Ini mungkin yang terbanyak di Indonesia. Di daerah lain saya dengan ada yang cuma menugaskan tiga orang atau lima orang. Ini bentuk penghargaan kita kepada pemuda dan pemudi kebanggaan kita bersama," kata Supian.
Supian mengaku bangga dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Paskibraka yang telah menjalankan tugas dengan baik padahal hanya memiliki waktu tiga hari untuk berlatih. Kesungguhan dan ketulusan menjadi kekuatan dan motivasi sehingga mereka bisa menjalankan tugas dengan baik.
"Selesai Paskibraka ini bukan berarti berakhirnya tugas, tapi justru menjadi awal perjalanan Paskibraka dalam membantu membangun NKRI, Kalimantan Tengah dan Kotawaringin Timur. Saya yakin dengan kesiapan fisik dan mental yang sudah teruji, Insya Allah mereka akan menjadi pelopor dan terbaik," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Supian Hadi pilih HUT RI ketimbang 'fit and proper test' cawagub
Baca juga: Latihan hanya tiga hari, Paskibraka Kotim diharapkan sukses
"Ini terakhir bagi saya menjadi inspektur upacara. Saya bangga kepada seluruh masyarakat. Siapapun nanti yang menggantikan saya selaku bupati, saya harap akan lebih baik lagi dalam membangun," kata Supian Hadi di Sampit, Senin.
Supian Hadi yang berpasangan dengan Wakil Bupati HM Taufiq Mukri sudah berada di pengujung masa jabatan mereka. Pasangan yang akrab dengan sebutan Sahati yang merupakan singkatan dari Supian Hadi-Taufiq Mukri itu setia berpasangan hingga dua periode dipercaya memimpin kabupaten ini.
Supian merasa sudah banyak yang diberikan negara dan daerah kepadanya selama ini. Dia memohon maaf karena masih banyak kekurangan dan belum maksimal selama dua periode memimpin Kotawaringin Timur.
Upacara peringatan Kemerdekaan tahun ini harus dilalui dengan kondisi keprihatinan karena pandemi COVID-19 masih terjadi. Protokol kesehatan dilaksanakan secara ketat untuk mencegah penularan virus mematikan.
Beberapa langkah yang diambil adalah membatasi peserta dan undangan serta menerapkan secara ketat protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak bersentuhan.
Baca juga: PT MAS raih penghargaan Dharma Karya Kencana dari BKKBN
Namun Supian mengakui dia sengaja tetap mengizinkan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) secara utuh. Sebanyak 75 orang dikukuhkannya menjadi Paskibraka yang bertugas menaikkan dan menurunkan bendera merah putih.
Keputusan itu diambilnya karena melihat besarnya harapan dan semangat para pelajar yang sebelumnya terpilih menjadi calon anggota Paskibraka agar bisa menjalankan tugas. Akhirnya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, dia mengizinkan Paskibraka bertugas dengan personel lengkap.
"Ini mungkin yang terbanyak di Indonesia. Di daerah lain saya dengan ada yang cuma menugaskan tiga orang atau lima orang. Ini bentuk penghargaan kita kepada pemuda dan pemudi kebanggaan kita bersama," kata Supian.
Supian mengaku bangga dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Paskibraka yang telah menjalankan tugas dengan baik padahal hanya memiliki waktu tiga hari untuk berlatih. Kesungguhan dan ketulusan menjadi kekuatan dan motivasi sehingga mereka bisa menjalankan tugas dengan baik.
"Selesai Paskibraka ini bukan berarti berakhirnya tugas, tapi justru menjadi awal perjalanan Paskibraka dalam membantu membangun NKRI, Kalimantan Tengah dan Kotawaringin Timur. Saya yakin dengan kesiapan fisik dan mental yang sudah teruji, Insya Allah mereka akan menjadi pelopor dan terbaik," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Supian Hadi pilih HUT RI ketimbang 'fit and proper test' cawagub
Baca juga: Latihan hanya tiga hari, Paskibraka Kotim diharapkan sukses