Jakarta (ANTARA) - Saat Anda akan membeli cairan pembersih tangan atau hand sanitizer sebaiknya perhatikan kandungan di dalamnya.
Di Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat (FDA) menemukan ada perusahaan yang mulai memproduksi cairan pembersih tangan menggunakan bahan-bahan yang dapat membahayakan.
Pada awal Juli, seperti dilansir Medical Daily belum lama ini, ada informasi hand sanitizer yang mengandung metanol (alkohol kayu) yang bisa diserap kulit. Metanol dapat menyebabkan iritasi kulit tetapi karena diserap ke dalam tubuh, dapat juga menyebabkan efek lain, seperti gangguan penglihatan. Jika tertelan, zat ini bisa menyebabkan kebutaan, bahkan kematian.
Baca juga: Penyebab 'hand sanitizer' bisa picu alergi parah
Selain zat ini, ada juga produk yang menggunakan 1-propanol, di Meksiko misalnya. Jika tertelan, produk berbahan ini bisa menyebabkan gangguan sistem saraf pusat (SSP), yang berujung kematian. Gejala paparan 1-propanol dapat berupa kebingungan, penurunan kesadaran, serta denyut nadi dan pernapasan yang melambat.
Alasan lain membaca label kemasan sebelum membeli hand sanitizer untuk memastikan cairan ini memiliki persentase etil alkohol yang tepat agar efektif digunakan.
Pada akhir Juli lalu, FDA mengeluarkan peringatan tentang pembersih tangan yang tidak mengandung cukup etil alkohol (juga disebut etanol) atau alkohol isopropil.
Cairan pembersih tangan harus mengandung setidaknya 60 persen etanol atau alkohol antara 60–95 persen untuk bisa membunuh kuman.
Kemudian, saat pembersih tangan mungkin sulit ditemukan di toko, beberapa orang memilih untuk mencoba membuatnya di rumah. FDA tidak merekomendasikan cara ini karena jika pembersih tidak dibuat dengan benar, bisa mengakibatkan tidak cukup kuat atau mungkin terlalu kuat dan menyebabkan luka bakar pada kulit.
Baca juga: Begini cara gunakan 'hand sanitizer' secara efektif
Baca juga: Jangan tinggalkan hand sanitizer dalam mobil, ini alasannya
Baca juga: Jangan gunakan hand sanitizer saat akan membersihkan mobil
Di Amerika Serikat, Badan Pengawas Obat dan Makanan setempat (FDA) menemukan ada perusahaan yang mulai memproduksi cairan pembersih tangan menggunakan bahan-bahan yang dapat membahayakan.
Pada awal Juli, seperti dilansir Medical Daily belum lama ini, ada informasi hand sanitizer yang mengandung metanol (alkohol kayu) yang bisa diserap kulit. Metanol dapat menyebabkan iritasi kulit tetapi karena diserap ke dalam tubuh, dapat juga menyebabkan efek lain, seperti gangguan penglihatan. Jika tertelan, zat ini bisa menyebabkan kebutaan, bahkan kematian.
Baca juga: Penyebab 'hand sanitizer' bisa picu alergi parah
Selain zat ini, ada juga produk yang menggunakan 1-propanol, di Meksiko misalnya. Jika tertelan, produk berbahan ini bisa menyebabkan gangguan sistem saraf pusat (SSP), yang berujung kematian. Gejala paparan 1-propanol dapat berupa kebingungan, penurunan kesadaran, serta denyut nadi dan pernapasan yang melambat.
Alasan lain membaca label kemasan sebelum membeli hand sanitizer untuk memastikan cairan ini memiliki persentase etil alkohol yang tepat agar efektif digunakan.
Pada akhir Juli lalu, FDA mengeluarkan peringatan tentang pembersih tangan yang tidak mengandung cukup etil alkohol (juga disebut etanol) atau alkohol isopropil.
Cairan pembersih tangan harus mengandung setidaknya 60 persen etanol atau alkohol antara 60–95 persen untuk bisa membunuh kuman.
Kemudian, saat pembersih tangan mungkin sulit ditemukan di toko, beberapa orang memilih untuk mencoba membuatnya di rumah. FDA tidak merekomendasikan cara ini karena jika pembersih tidak dibuat dengan benar, bisa mengakibatkan tidak cukup kuat atau mungkin terlalu kuat dan menyebabkan luka bakar pada kulit.
Baca juga: Begini cara gunakan 'hand sanitizer' secara efektif
Baca juga: Jangan tinggalkan hand sanitizer dalam mobil, ini alasannya
Baca juga: Jangan gunakan hand sanitizer saat akan membersihkan mobil