Perawat dari Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso Ns. Hotmarida Silalahi S.Kep M.Kep mengatakan menjaga kebersihan tangan merupakan upaya untuk mencegah berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari cara hidup sehat.
Dalam diskusi kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu, Hotmarida mengatakan ada dua cara yang bisa digunakan untuk membersihkan tangan, yakni dengan air dan sabun serta dengan sanitasi berbahan alkohol atau hand sanitizer.
"Kapan saja membersihkan tangan menggunakan air dan sabun? Saat tangan terlihat kotor, ada debu atau residu kotoran, harus cuci tangan selama 40-60 detik, kedua dengan berbasis alkohol hand rub digunakan ketika tangan tidak terlihat kotor secara kasat mata, dilakukan selama 20-30 detik," jelas Hotmarida.
Ia menambahkan menjaga kebersihan tangan merupakan upaya untuk mencegah dan menularkan penyakit pada area sekitar maupun orang lain.
Membersihkan tangan bisa dilakukan setiap akan menyentuh benda atau saat akan menyentuh anggota tubuh seperti mata, hidung dan mulut. Upaya ini untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari paparan infeksi penyakit.
Hotmarida mengatakan tangan merupakan media pemindah kuman tersering di mana pun terlebih di rumah sakit maupun pusat pelayanan kesehatan. Karena di sana banyak perpindahan tangan yang memegang satu benda seperti pintu.
Hal ini juga akan sangat berisiko menularkan penyakit ke orang lain jika tangan tidak dibersihkan dan akan ada kuman yang menetap dikulit dari bawah lapisan kulit akan timbul ke permukaan kulit.
Kondisi kuku yang panjang, kata Hotmarida, juga dapat berpotensi ada timbunan kuman atau kolonisasi di sela-sela kuku. Kuku dengan aksesoris seperti cat kuku (kuteks), gelang atau jam tangan harus sering dilepas agar dapat dibersihkan dan tidak menimbulkan kelembaban yang menimbulkan kuman.
Ia juga mengingatkan untuk tidak menyentuh benda atau area yang dituju sebelum melakukan penyanitasian tangan. Hindari juga menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum melakukan pembersihan tangan.