Diah Fajar Ayu di Jambi, Selasa, mengatakan sabun cuci piring berbahan dasar kulit nanas ini diberi nama Dishnas.
Pembuatan Dishnas dilatarbelakangi ketertarikannya terhadap lingkungan serta kebutuhan sabun pada saat COVID-19. Kemudian inovasi tersebut mulai terealisasikan saat Diah mengikuti lomba inovasi daerah dengan tema nanas.
Menurutnya, kulit nanas sering dianggap sebagai limbah oleh masyarakat. Namun melalui teknik dan formulasi khusus, kata dia, kulit nanas ini diubah menjadi bahan utama yang berkualitas untuk sabun.
Baca juga: Tiga mahasiwa UI temukan obat alternatif kanker serviks
“Dishnas bukan hanya sekadar sabun biasa, tetapi merupakan upaya untuk memanfaatkan limbah kulit nanas dengan cara yang bermanfaat bagi masyarakat. Saya berharap inovasi ini dapat menjadi inspirasi untuk menciptakan produk ramah lingkungan dan bermanfaat bagi banyak orang,” katanya.
Inovasi yang dilakukan Diah telah mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak, termasuk kalangan industri dan akademisi. Produknya pernah diikutsertakan dalam berbagai kompetisi sehingga meraih Juara 3 Inovasi Produk Provinsi Jambi 2022 dan Juara 1 Business Innovation Plan Provinsi Jambi 2023
Selain itu karyanya menjadi Top 10 Nasional Lomba Business Innovation Plan LPDP Rl bersama Presiden RI Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim, di Jakarta pada Agustus 2023.
Dosen pembimbing Unja Nurida Isnaeni mengapresiasi Diah dalam membuat inovasi sabun cuci piring dari kulit nanas.
Diketahui saat ini produk sabun cuci piring ini juga sudah dipasarkan lebih luas ke masyarakat.
Baca juga: Mahasiswa Fakultas Tenik UI tawarkan solusi penyempurnaan PeduliLindungi
Baca juga: Pengembangan produk inovasi pelumas mesin dari mahasiswa UI
Baca juga: Mahasiswa ini mengolah daun pepaya jadi makanan manis dan segar