Sampit (ANTARA) - Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengingatkan seluruh pelaku usaha, terlebih investasi besar seperti perkebunan besar kelapa sawit, pertambangan dan lainnya, diminta ikut menjaga kelestarian lingkungan daerah ini.
"Kita patut berbangga dengan banyaknya investasi besar di sektor perkebunan namun kita juga tidak boleh abai terhadap kelestarian lingkungan. Jangan sampai kita mengejar investasi, namun mengabaikan lingkungan," kata anggota Fraksi Golkar, Riskon Fabiansyah di Sampit, Rabu.
Riskon menegaskan, Kotawaringin Timur membutuhkan kehadiran investasi besar untuk membantu mendorong percepatan pembangunan daerah, khususnya di bidang ekonomi. Pemerintah daerah juga memastikan akan membuka diri terhadap para investor.
Hanya, investasi yang diharapkan adalah yang ramah lingkungan dan taat aturan. Sangat ironis jika ternyata investasi yang masuk hanya ingin mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya dari daerah ini, namun mengabaikan kelestarian lingkungan sehingga justru masyarakat dan daerah ini yang akan merasakan dampak buruknya.
Menurut politisi muda yang merupakan anggota Komisi III, hadirnya perusahaan perkebunan besar kelapa sawit yang disusul beroperasinya pabrik-pabrik pengolahan berskala besar, dinilai berpotensi terhadap terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Banyaknya pengaduan masyarakat terhadap dugaan kebocoran limbah merupakan bukti bahwa pengawasan dan evaluasi terhadap analisis mengenai dampak lingkungan atau andal, masih harus menjadi perhatian yang lebih serius lagi dari pemerintah daerah.
Dampak buruk akibat investasi yang serampangan dan mengabaikan kelestarian lingkungan, justru menimbulkan kerugian lebih besar bagi daerah dan masyarakat, dibanding kontribusi perusahaan.
Baca juga: Legislator Kotim ini meminta perusahaan tanggap bantu perbaikan jalan
Untuk itulah diperlukan pengawasan ketat oleh pemerintah daerah, khususnya melalui Dinas Lingkungan Hidup. Ini setidaknya menjadi pencegahan dini terhadap potensi-potensi kerusakan lingkungan yang secara nyata terlihat.
"Kami menilai perlunya pembangunan berwawasan lingkungan di sektor pengelolaan lingkungan hidup juga patut menjadi perhatian serius. Kerusakan lingkungan akan membawa bencana dan kerugian sangat besar bagi kita semua, seperti banjir parah dan kebakaran lahat," sambung Riskon.
Fraksi Golkar juga menyoroti masih maraknya "illegal fishing" atau penangkapan ikan secara ilegal serta pencemaran air sungai dan danau yang mengancam keberlangsungan habitat ikan air tawar yang juga patut menjadi perhatian serius. Jangan sampai kekayaan alam yang tersebar di sungai dan danau ini kelak hanya tinggal cerita bagi generasi-generasi setelah itu.
"Oleh karena itu, di sisa masa jabatan pemerintahan saat ini maupun pemimpin setelahnya, perlu upaya sungguh-sungguh untuk membangun kesadaran semua elemen masyarakat terhadap pentingnya kelestarian alam dan lingkungannya," demikian Riskon.
Baca juga: DPRD Kotim kaget ada desa masuk konsesi pertambangan
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan perusahaan daftarkan pekerjanya ke BPJAMSOSTEK